NUGRAHA BAHARI, 105060245 (2016) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATAKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SUBTEMA KEBERAGAMAN BUDAYA BANGSAKU KELAS IV SEKOLAH DASAR. Skripsi(S1) thesis, FKIP UNPAS.
Text
cover.docx Download (43kB) |
|
Text
lembar pengesahan.docx Download (14kB) |
|
Text
3. Moto dan persembahan.docx Download (11kB) |
|
Text
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.docx Download (12kB) |
|
Text
Daftar Isi Full.docx Download (36kB) |
|
Text
halaman 1.docx Download (14kB) |
|
Text
BAB II.docx Download (17kB) |
|
Text
BAB II strusnya.docx Download (153kB) |
|
Text
BAB III ari.docx Restricted to Repository staff only Download (17kB) |
|
Text
BAB III STRUSYNYA.docx Restricted to Repository staff only Download (57kB) |
|
Text
BAB IV.docx Restricted to Repository staff only Download (22kB) |
|
Text
Lanjutan bab IV.docx Restricted to Repository staff only Download (171kB) |
|
Text
BAB V.docx Restricted to Repository staff only Download (15kB) |
|
Text
lanjutan Bab V.docx Restricted to Repository staff only Download (16kB) |
Abstract
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV pada tema Indahnya Kebersamaan sub tema Keberagaman Budaya Bangsaku dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SDN Pasirluhur Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung. Penelitian ini dilatar belakangi dengan kondisi dimana kegiatan belajar mengajar berlangsung secara monoton dimana kurangnya keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran dan tidak adanya model pembelajaran yang digunakan. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan sistem siklus. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus I memperoleh skor rata-rata 2,3 sedangkan hasil yang diperoleh pada siklus II memperoleh skor rata-rata 3,2. Nilai aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I memperoleh skor rata-rata 2,46. Sedangkan pada siklus II memperoleh skor rata-rata 3,46. Nilai aktivitas siswa pada siklus I memperoleh skor rata-rata 2,2 sedangkan pada siklus II memperoleh skor rata-rata 3,4. Sementara pada hasil penilaian terhadap hasil belajar siswa pada siklus I memperoleh 60% ketuntasan belajar sedangkan pada siklus II memperoleh 90% ketuntasan belajar. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah, bahwa penggunaan model pembelajaran Project Based Learning sangat menunjang terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada tema Indahnya Kebersamaan sub tema Keberagaman Budaya Bangsaku di kelas IV Sekolah Dasar. Dengan demikian model pembelajaran Project Based Learning dapat dijadikan salah satu model pembelajaran untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Kata kunci: Model Pembelajaran Project Based Learning, Hasil Belajar Siswa. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada metode penelitian ini yang digunakan ialah model pembelajaran PJBL (Project Based Learning) pada pembelajaran Tematik. Metode ini diterapkan dalam bentuk penelitian tindakan kelas yang tepat digunakan dalam pembelajaran Tematik. Dalam arti luas menurut (Wardani, 2008) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu mengelola pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM). Di mana dengan menerapkan model pembelajaran ini akan membantu guru dan siswa dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada dalam pembelajaran Tematik yang selama ini dianggap kurang tepat dalam menggunakan metode pembelajaran sehinggga menyebabkan peserta didik menjadi bosan, mengantuk dalam proses pembelajaran dan menyebabkan hasil pembelajaran tidak sesuai yang di harapkan. Pada penelitian tindakan ini peneliti berupaya menyusun cara untuk memperbaiki masalah-masalah yang di angkat dalam penelitian. Masalah pokok dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa di capai dalam pembelajaran Tematik di kelas IV pada subtema keberagaman budaya bangsaku. B. Desain Penelitian Pada penelitian ini desain atau rencana dilakukan dengan secara bertahap, penulis melakukan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus. Dari setiap siklus penulis melakukan tahapan-tahapan yaitu perencanaan siklus, pelaksanaan siklus, observasi pelaksanaan siklus, dan refleksi. Pada tahap awal sebelum melakukan penelitian penulis melakukan observasi terlebih dahulu untuk membandingkan situasi dan kondisi pembelajaran sebelum menerapkan model pembelajaran PJBL (Project Based Learning). Pada setiap siklus sebelum melakukan kegiatan dengan menggunakan model pembelajaran PJBL, penulis menyusun perencanaan kegiatan pembelajaran Tematik, kemudian barulah penulis melasanakan kegiatan pembelajaran pada siklus tersebut. Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran Tematik dengan menggunakan model pembelajaran PJBL, penulis mengobservasi pelaksanaan siklus yang telah diterapkan, apakah ada yang kurang selama melaksanakan kegiatan pembelajaran Tematik, apa yang menjadi kekurangannya, dan sebagainya. Setelah mengobservasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran Tematik pada siklus tersebut, penulis melakukan refleksi dengan melihat solusi apa yang harus direncanakan kembali pada siklus selanjutnya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran Tematik dengan begitu penulis bisa membandingkan keberhasilan pembelajaran Tematik baik sebelum maupun setelah menerapkan model pembelajaran PJBL hingga siklus kedua. Kemudian langkah selanjutnya adalah menentukan tindakan yang dilakukan pada setiap siklus. Empat aspek tindakan yang di lakasanakan dalam penelitian yang terdiri dari planning, acting, observing, dan reflecting. 1. Planning Arikunto (2009: 17) mengatakan bahwa dalam tahap ini di jelaskan tentang apa, mengapa, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut di lakukan. Rencana tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini berdasarkan pada upaya Meningkatan hasil belajar di kelas IV sekolah dasar, dan pelaksanaannya dilakukan secara kolaborasi dengan mitra penelitian yang juga merupakan guru di sekolah tempat penelitian. Rencana tindakan dimulai dengan menentukan fokus masalah yang diteliti. Untuk menentukan tindakan pembelajaran dibuat rencana pembelajaran yang berupa di bwah ini : a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran atau skenario pembelajaran. b) Mempersiapkan media. c) Mempersiapkan alat evaluasi. d) Membuat instrumen penelitian untuk memantau proses pembelajaran (lembar observasi, angket, dan skala sikap). 2. Acting Pada tahap kegiatan ini peneliti melaksanakan tindakan pada kegiatan pembelajaran sesuai dengan skenario RPP. Dimana pada pembelajaran Tematik subtema keberagaman budaya bangsaku ini ditekankan mengimplementasikan model pembelajaran tipe PJBL ini biasanya dilakukan pada kegiatan inti. Kemudian pada setiap siklus diakhir kegiatan pembelajaran atau penutup, peneliti melakukan test tertulis terhadap untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Adapun kegiatan langkah-langkahnya seperti dibawah ini: a. Siklus I Pada siklus I meliputi: a) Kegiatan pendahuluan: memimpin doa, memotivasi, melakukan apersepsi. b) Kegiatan inti: guru menggali pemahaman siswa mengenai materi pembelajaran subtema keberagaman budaya bangsaku, dengan mempergunakan media baik benda konkrit maupun semi konkrit, siswa membuat kelompok diskusi dan guru memberi evaluasi materi yang telah disampaikan. c) Kegiatan penutup: guru merefleksi kegiatan pembelajaran, guru memberi tugas untuk dikerjakan di rumah. b. Siklus II Perbaikan untuk siklus I 3. Observing Arikunto (2009: 9) mengemukakan tahap pengamatan berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan tindakan. Kegiatan pengamatan di lakukan oleh pengamatan atau observe. Kegiatan observasi dilakukan dengan menggunakan instrument penelitian yang dilaksanakan berasamaan dengan pelaksanaan tindakan yaitu untuk mengumpulkan data tentang proses yang berupa perubahan kinerja dan hasil kegiatan pembelajaran. Dalam tahap observasi ini peneliti bersama dengan mitra pembelajaran. Dalam tahap observasi ini peneliti bersama dengan mitra penelitian mengumpulkan data dan temuan-temuan selama proses pembelajaran dalam upaya merencanakan kembali tindakan-tindakan yang akan dilakukan agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pada tahap kegiatan ini peneliti mengamati kegitan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik setiap siklusnya. Perkembangan hasil belajar peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan mengimplementasikan model pembelajaran PJBL. Instrumen yang di pakai di penelitian tindakan kelas ini adalah lembar observasi, anket dan skala sikap. 4. Reflecting Menurut Dewey (Wiriaatmadja, 2005:27) menerangkan konsep refleksi sebagai: “aktif, ulet dan mempertimbangkan dengan hati-hati setiap keyakinan atau bentuk pengetahuan baik yang merupakan landasan yang mendukungnya maupun ke arah mana akhirnya akan dibawa”. Kegiatan refleksi merupakan analisis sintesis, interpretasi dan eksplanasi (penjelasan) terhadap informasi yang didapat dalam pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan apakah sudah tercapai atau tidak, dari hasil refleksi dapat diketahui kelemahan atau kekurangan serta kelebihan yang telah dicapai pada pelaksanaan tindakan dalam proses pembelajaran, yang selanjutnya dikaji oleh peneliti dan mitra penelitian. Siklus kegiatan penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar : Siklus Penelitian Tindakan Kelas Model Spiral Kemmis dan Mc.Taggart ( Kasbolah, 1998/1999). C. Subjek dan Objek Penelitian 1.1 Subjek Penelitian Pada penelitian ini penulis melaksanakan penelitiannya di SDN Pasirluhur Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung. Yang dimana subjek penelitian ini dilaksankan pada siswa kelas IV SDN Pasirluhur tahun ajaran 2014/2015. Dimana adapun jumlah keseluruhan siswa dalam satu kelas adalah 39 siswa. Jumlah anak laki-laki terdapat 24 orang, sedangkan jumlah anak perempuan terdapat 15 orang. a. Kondisi Peserta Didik Pada penelitian tindakan kelas ini tentang penggunaan model pembelajaran PJBL (Project Based Learning) pada pembelajaran Tematik di SDN Pasirluhur, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung tahun pelajaran 2014 – 2015, dengan jumlah siswa 265 dari kelas 1 sampai kelas 6. Pada penelitian tindakan kelas peneliti fokus kepada siswa- siswa di kelas IV SDN Pasirluhur. Berdasarkan sumber dari kepala sekolah SDN Pasirluhur mengenai kondisi siswa di SDN Pasirluhur berikut ini adalah rinciannya yang tertera pada tabel di bawah ini : TABEL 1.1 DAFTAR JUMLAH KESELURUHAN MURID No Kelas Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki perempuan 1. I 24 17 40 2. II 32 15 47 3. III 24 16 40 4. IV 24 15 39 5. V 28 21 49 6. VI 21 21 42 Jumlah 148 116 265 b. Kondisi Guru Berdasarkan kepala sekolah SDN Pasirluhur, keadaan kepala sekolah dan guru-guru yang bertugas di SDN Pasirluhur. TABEL 1.2 DAFTAR NAMA GURU SD N PASIRLUHUR No. Nama Gol/ Ruangan Jabatan Jenis Guru Tugas Mengajar Keterangan 1. Yuyun, S.Pd, M.Si., IV/a Pembina Kep. Sek ADM PNS 2. Yayan Haryanti, S.Pd., IV/a Pembina Guru kelas I PNS 3. Alfian II/d Pengatur Guru kelas III PNS 4. Tatang Koesmawan, S.Pd III/a Penata Muda Guru kelas VI PNS 5. Ichsan Purwa PP, S.Pd III/a Penata Muda Guru olahraga Guru olahraga I-VI PNS 6. Rini Isnaeni Meida N, S.Pd III/a Penata Muda Guru Kelas IIA PNS 7. Sutendi, S.Pdi Guru Kelas VB Honor 8. Rofiq R E, S.Pd Guru Kelas VA Honor 9. Taopik Nurdin, S.Pd Guru Kelas IV Honor 10. Nunung Hasanah., S.Pd Guru PAI Guru PAI I-VI Honor 11. Dewi Herlina, S.Pd Guru kelas IIB Honor Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari : a) Subjeknya adalah siswa kelas IV SDN Pasirluhur Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung. b) Guru sebagai peneliti. c) Kelas sebagai tempat berlangsungnya proses pembelajaran. d) Sarana dan Prasarana. e) Dokumen-dokumen sekolah sebagai penunjang. 1.2 Objek Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN Pasirluhur Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung. Adapun pertimbangan penulis memilih lokasi penelitian tersebut adalah penulis sudah mengetahui permasalahan yang di alamai guru dan siswa dalam pembelajaran. Selain sekolah tersebut sudah di ketahui masalah-maslahnya dalam pembelajaran, juga penulis melaksanakan PPL di sekolah tersebut dan juga berdasarkan penelitian terhadap hasil pembelajaran pada subtema keberagaman budaya bangsaku di kelas IV SDN Pasirluhur masih tergolong rendah sehingga perlu dilakukan sebuah upaya untuk meningkatkannya. Selain itu pertimbangan lain yang menyebabkan penulis mengadakan penelitian di SDN Pasirluhur. D. Operasional Variabel Operasional penelitian atau variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga memperoleh informasi tentang hal tesebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Berdasarkan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya dalam penelitian, maka macam-macam variabel dapat dibedakan menjadi variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbunya variabel terikat. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran PJBL (Project Based Learning), sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar siswa. Variabel-variabel yang menjadi fokus dalam kajian penelitian ini terdiri dari tiga jenis, antara lain: 1. Variabel Input, yaitu variabel yang berkaitan dengan siswa, guru, bahan pelajaran, sumber belajar, dan lingkungan belajar. 2. Variabel Proses, yaitu variabel yang berkaitan dengan proses pembelajaran yang telah dirancang yakni penerapan model pembelajaran PJBL dalam pembelajaran Tematik dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran PJBL (Project Based Learning). 3. Variabel Output, yaitu variabel yang berhubungan dengan hasil yang diharapkan setelah penelitian dilakukan, yakni meningatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Pasirluhur pada pembelajaran Tematik subtema keberagaman budaya bangsaku. Variabel output ini dapat diukur melalui pencapaian kompetensi dasar kognitif, sfektif, dan psikomotor siswa selama proses pembelajaran berlangsung. E. Rancangan Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1.1 Rancangan Pengumpulan Data Adapun dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini penulis dalam melakukan pengumpulan data yakni dengan melakukan sebagai berikut: 1. Observasi Observasi adalah upaya untuk mengamati pelaksananan tindakan semua kegiatan yang ditujukan untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai (perubahan yang terjadi) baik yang ditimbulkan oleh tindakan terencana maupun akibat sampingnya. (Kasbolah, 1998/1999: 91). Berdasarkan kajian di atas kegiatan umum yang harus di observasi adalah segala sesuatu yang terjadi di dalam kelas harus diamati dan dikomentari serta dibuat catatan lapangan atau catatan anekdotal. Untuk lebih memfokuskan kriteria yang diobservasi, terlebih dahulu dapat didiskusikan kemudian disetujui ukuran-ukuran apa yang digunakan dalam pengamatan, agar terhindar dari kesalahpahaman antara peneliti dengan mitra penelitian. Data yang dikumpulkan melalui observasi ini dipergunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa melalui pemanfaatan lingkungan alam sekitar sebagai sumber belajar dan untuk mengetahui kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kelemahan-kelemahan dan kekurangan serta tindakan-tindakan yang sudah tepat dilakukan oleh guru dalam setiap siklus akan mudah diketahui dengan observasi yang pelaksanaannya dibantu oleh mitra penelitian. 2. Tes Hasil Belajar Tes hasil belajar digunakan untuk menjaring data peningkatan hasil belajar siswa dalam menguasai sejumlah kompetensi yang telah dipelajari. Tes dilakukan melalui evaluasi dari tes awal, tes akhir, dan tes proses yang diambil dari hasil lembar kerja siswa (LKS) dalam setiap siklus pada pokok bahasan masalah sosial di lingkungan setempat. 3. Penilaian RPP Dokumen yang dinilai adalah RPP serta pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan alat rubrik penilaian RPP dan pelaksanaan pembelajaran, tujuan mengumpulkan data ini untuk menentukan kualitas RPP dan pelaksanaan pembelajaran. 4. dokumentasi Masnur Muslich (2009 : 64) menyatakan foto dan slide mungkin berguna untuk merekam peristiwa penting, misalnya aspek kegiatan kelas atau untuk mendukung bentuk rekaman lain. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa dokumentasi adalah gambar yang terbuat dari kamera yang berguna untuk merekam peristiwa penting. Untuk memperjelas data maka peneliti melakukan dokumentasi menggunakan kamera digital / hand phone berbentuk foto. Dokumentasi dilakukan pada setiap siklus yaitu pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, wawancara guru dengan siswa, siswa mengerjakan LKS dan sebagainya. 1.2 Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pengerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, Suharsini 1998: 151). Untuk dapat mengetahui peningkatan belajar siswa, bila digunakan sumber belajar pemanfaatan lingkungan alam sekitar untuk meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar, dirancang instrumen yang digunakan dalam tahap observasi pelaksanaan tindakan yaitu, contoh: 1. Lembar Observasi kegiatan siswa dalam pembelajaran Tabel 1.3 Lembar Observasi aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran model pembelajaran Project Based Learning NO Langkah-langkah Pembelajaran Indikator 1 2 3 4 5 1 Kontruktivisme a. Dapat menjelaskan dan menjawab materi prasyarat 2 a. Mendefinisikan pengertian 3 4 5 SKOR TOTAL ………….
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > PGSD 2014 |
Depositing User: | Iyas - |
Date Deposited: | 28 Jun 2016 09:34 |
Last Modified: | 28 Jun 2016 09:34 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/5286 |
Actions (login required)
View Item |