MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE MENGENAI ORGAN PENCERNAAN MANUSIA DAN MAKANAN

RANI LISTIA NOVIYANTI, 105060339 (2016) MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE MENGENAI ORGAN PENCERNAAN MANUSIA DAN MAKANAN. Skripsi(S1) thesis, FKIP UNPAS.

[img] Text
ABSTRAK.docx

Download (16kB)
[img] Text
BAB1 PTK.docx

Download (32kB)
[img] Text
BAB II.docx

Download (61kB)
[img] Text
BAB III.docx

Download (56kB)
[img] Text
BAB IV.docx
Restricted to Repository staff only

Download (242kB)
[img] Text
BAB V.docx
Restricted to Repository staff only

Download (16kB)
[img] Text
cover.docx

Download (18kB)
[img] Text
DAFTAR ISI PTK.docx

Download (22kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.docx

Download (21kB)
[img] Text
DAFTAR TABEL.docx

Download (16kB)
[img] Text
DAFTARA RIWAYAT HIDUP.docx

Download (68kB)
[img] Text
KATA PENGANTAR.docx

Download (26kB)
[img] Text
LEMBAR PENGESAHAN.docx

Download (12kB)
[img] Text
RPP SIKLUS 1.docx

Download (38kB)
[img] Text
RPP SIKLUS 2.docx

Download (37kB)
[img] Text
UCAPAN TERIMA KASIH.docx

Download (17kB)

Abstract

ABSTRAK Mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang meliputi pengetahuan, fakta, konsep proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah. Masalah yang dihadapai dalam pembelajaran IPA adalah rendahnya pemehaman konsep peserta didik mengenai organ pencernaan manusia dan makanan. Berdasarkan masalah tersebut maka penulis terdorong untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tujuan Penelitian Tindakan Kelas yang penulis lakukan adalah untuk mengetahui seberapa besar penggunaan model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik. Adapun pembelajaran yang digunakan adalah menggunakan model pembelajaran picture and picture. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap pertemuan dua jam pelajaran. Untuk mengukur sejauh mana peserta didik dalam penguasaan materi yang diberikan. Dengan cara peserta didik mengerjakan soal pretes dan postes pada setiap siklus. Penelitian ini menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa pada akhir setiap siklus. Penelitian ini bertujuan untuk peningkatan hasil belajar siswa dan peningkatan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas dilakukan sebanyak dua siklus subjek penelitian peserta didik kelas V SDN Sukalaksana yang berjumlah 35 orang. Pelaksanaan penelitian dimulai dari tanggal 5 September sampai 14 September 2013. Penelitian ini dinyatakan tuntas jika pemahaman konsep dan hasil belajara sudah mencapai 70% dengan ketentuan nilai KKM 70. Analisis data dilakukan dengan membandingkan hasil pada kondisi awal, hasil siklus I, dan hasil siklus II. Pada kondisi awal nilai rata-ratanya dengan ketuntasan belajar 14.71% dengan rata-rata sebasar 36.28. Pada siklus I nilai rata-rataya 68.42 dengan ketuntasan 68.43%. Sedangkan pada siklus II nilai rata-ratanya 84.71 dengan ketuntasan belajar 84.71%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatakan pemahaman konsep peserta didik mengenai organ pencernaan manusia dan makanan. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia untuk menjadi lebih baik, salah satu permasalahan yang dihadapi pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan dari setiap jenjang dan satuan pendidikan. Berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional terus menerus dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat, misalnya pengembangan kurikulum nasional dan lokal, meningkatkan kompetensi guru, pengadaan media pembelajaran seperti buku dan alat pembelajaran, pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana di sekolah, hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Negara ini. Dalam Undang-undang tentang sistem pendidikan Nasional (UU RI NO. 20 Tahun 2003), terdapat definisi pendidikan, yaitu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, kagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. Proses pembelajaran IPA di sekolah dasar dilaksanakan tergantung pada kondisi sekolahnya. IPA merupakan mata pelajaran yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Pelajaran IPA di SD memuat materi tentang pengetahuan-pengetahuan alam yang dekat dengan kehidupan siswa SD. Siswa diharapkan dapat mengenal dan mengetahui pengetahuan-pengetahuan alam tersebut dalam kehidupan sehari-harinya. IPA adalah pelajaran yang penting karena ilmunya dapat diterapkan secara langsung dalam masyarakat. Secara umum pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) masih menggunakan paradigma yang lama dalam proses belajar dimana guru mengajarkan dengan metode konversional yaitu ceramah dan mengharapkan peserta didik duduk, diam, dengar, catat dan hafal (3DCH) namun perlu diketahui hanya sedikit yang menggunakan metode demontrasi sehingga Kegian Belajar Mengajar (KBM) Menjadi monton dan kurang menarik perhatian peserta didik. Semua itu terkendala pada ketersedian media pembelajaran., apalagi sekolah dasar di daerah terpencil yang hanya mengandalkan pada buku paket yang bersumber dari dinas pendidikan nasional. Kondisi tersebut tidak akan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami pelajaran IPA secara optimal. Permendiknas No 22 Tahun 2006 mengatur tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Dalam standar isi dikemukan tujuan mata pelajaran IPA di sekolah dasar agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : 1. Memperoleh keyakitan terhadap Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan kebenaran, keindahan dan keteraturan alam ciptaanya. 2. Mengembangkan pengetahuan dan konsep-konsep dasar IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kahidupan sehari-hari. 3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat. 4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. 5. Meningkatkan kasadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. 6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu citaan Tuhan. 7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs. Penyesuaian pendidikan dengan kemajuan pengetahuan dan teknologi memerlukan tenaga pendidik yang dinamis dan kreatif serta dengan menggunakan sarana dan prasarana yang memadai sehingga dapat memacu peningkatan pemahaman konsep peserta didik dengan kondisi yang dinamis kreatif dan relevan dengan kehidupan sehari-hari dan gurunya mampu menggunakan metode pembelajaran setiap kali mengadakan proses pembelajaran dengan peserta didik, jangan sampai peserta didik merasa bosan dengan menggunakan metode yang sama setiap pembelajaran tanpa menggunakan media dan model pembelajaran yang tepat atau alat perga dapat membantu pesert didik untuk memahami pembelajaran IPA yang di ajarkan. Pengembangan kemampuan siswa dalam bidang IPA (Sains) merupakan salah satu kunci keberhasilan peningkatan kemampuan dalam memasuki abad informasi di kemudian hari. Proses pembelajaran IPA yang diharapkan adalah yang dapat mengembangkan keterapilan proses, pemahaman konsep, aplikasi, konsep, sikap ilmiah siswa, serta mendasarkan kegiatan IPA pada isu-isu yang berkembang di masyarakat Untuk mendorong rasa ingin tahu siswa SD tersebut, terlebih dahulu perlu dilakukan ekplorasi terhadap apa yang akan di pelajari, sehingga pertanyaan-peryataan yang muncul dari kegiatan eksplorasi tersebut dapat dijawab dengan percobaan yang dilakukan oleh siswa sendiri untuk menemukan konsep-konsep baru. Pada umumnya masalah yang di hadapi di sekolah dasar dalam pembelajaran IPA adalah berkaitan dengan kurangnya penggunaan media dan model-model pembelajaran yang inovatif yang dilakukan oleh guru dalam pembalajaran di kelas, kurangnya buku sumber, dan adanya guru yang berperan sengat dominan dalam kegiatan pembalajaran (Teacher Center) sehingga peserta didik tidak diberikan kersempatan untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran dan penggunaan media pembelajaran yang belum sepenuhnya dilakuakan dalam proses pembelajaran. Selain itu aktifitas peserta didik kurang optimal. Hal ini terlihat dari anak kurang perhatian terhadap pembalajaran, kurang rasa antusias untuk belajar, tidak termotivasi dan kurang aktifitasnya anak dalam pembalajaran sehingga cenderung anak kelihatan mengantuk atau kelas kurang kondusif. Dalam proses pembelajaranya peserta didik mendengarkan, melihat demonstrasi guru, mencatat pembelajaran guru dan tanya jawab latihan soal. Peserta didik tidak diberikan kesempatan untuk ikut aktif dalam penggunaan media pembelajaran atau alat peraga yang digunakan oleh guru kurang menarik sehingga peserta didik kurang bersemangat untuk memperhatikan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya media belajar atau alat peraga ketika guru sedang mengajar. Guru masih bersikap malas untuk kreatif dalam pembelajaran dengan membuat alat peraga sederhana yang menunjang proses belajar mengajar. Hal ini menyebabkan rendahnya pengalaman konsep peserta didik. Sehingga dalam waktu singkat hilang dan terlupakan dari ingatan. Berdasarkan kondisi tersebut dirasakan perlunya penggunaan media dan model pembelajaran yang dapat membantu peserta didik untuk memahami proses pembelajaran IPA dan meningkatkan hasil belajarnya, untuk itu perlu adanya upaya perbaikan pembelajaran agar lebih menarik dan mendorong peserta didik untuk belajar, salah satu alternative pembelajaran adalah dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture yang di dukung dengan media pembelajaran IPA khususnya tentang organ pencernaan manusia dan makanan di kelas V SD agar dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik dalam pembelajaran IPA, dan dapat memperoleh hasil yang maksimal dalam prodses belajar. Pemahaman merupakan suatu rangkaian kegiatan berfikir dimulai dari mempunyai suatu ide lalu objek, yang dimengerti dan dipahami mencakup kemampuan menangkap makna dari bahan atau fakta yang ada diuraikan dalam bentuk bahasa dan digunakan untuk tujuan tertentu yang lebih produktif. Nana Sudjana (2010 : 47), berpendapat bahwa apabila terjadi pemahaman artinya dapat membuat suatu generasional dari fakta-fakta kemudian melihat tujuan keguanaannya dalam berbagai situasi. Bahwa dalam pemahaman akan muncul generalisasi, konsep, faktadan prinsip lalu penggunaan dalam berbagai arah. Nana Sudjana (2010 : 46), beberapa ahli pemahaman yang bersifat oprasional Pemahan diartikan sebagai melihat suatu hubungan. Pemahaman disini mengandung arti dari definisi yang pertama. Pemahaman diartikan suatu ide tentang suatu persoalan. Pemahan diartikan sebagai suatu alat menggunakan fakta. Arti pemahaman ini lebih dekat artinya kepada katagori definisi kedua. Kita dapat mengatakan seseorang memahami suatu objek, proses, ide, fakta, jika iya dapat melihat bagaimana menggunakan fakta itu dalam berbagai tujuan. Pemahaman diartikan sebagai melihat penggunaan sesuatu secara produktif. Pemahaman konsep sangat penting, karena dengan penguasaan konsep akan memudahkan siswa dalam mempelajari IPA. Pada setiap pembelajaran diusahakan lebih ditekankan pada penguasaan konsep agar siswa memiliki bekal dasar yang baik untuk mencapai kemampuan dasar yang lain seperti penalaran, komunikasi, koneksi dan pemecahan masalah. Penguasan konsep merupakan tingkatan hasil belajar siswa sehingga dapat mendefinisikan atau menjelaskan sebagian atau mendefinisikan bahan pelajaran dengan menggunakan kalimat sendiri. Dengan kemampuan siswa menjelaskan atau mendefinisikan, maka siswa tersebut telah memahami konsep atau prinsip dari suatu pelajaran meskipun penjelasan yang diberikan mempunyai susunan kalimat yang tidak sama dengan konsep yang diberikan tetapi maksudnya sama. Menurut Patria (2007:21) (sumber : http://cirukem.org/pendidikan-cirukem/penelitian/), Mengatakan apa yang di maksud pemahaman konsep adalah kemampuan siswa yang berupa penguasaan sejumlah materi pelajaran, dimana siswa tidak sekedar mengetahui atau mengingat sejumlah konsep yang dipelajari, tetapi mampu mengungkapan kembali dalam bentuk lain yang mudah dimengerti, memberikan interprestasi data dan mampu mengaplikasikan konsep yang sesuai dengan struktur kognitif yang dimilikinya. Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran IPA di kelas V di SDN Sukalaksana 1 menunjukkan kurangnya pemahaman konsep belajar siswa dalam organ pencernaan manusia dan makanan. Hal ini dapat dilihat dari pembelajaran di kelas diketahui kurang dari 75 % siswa tidak terlibat dalam proses pembelajaran dikelas. Sebagian besar siswa sibuk dengan aktivitas yang tidak berhubungan dengan proses pembelajaran. Kesadaran siswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh masih rendah, kurang dari 75% siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran seperti halnya : mengerjakan soal latihan tanpa disuruh, membuat ringkasan materi yang telah diajarkan, siswa yang bertanya mengenai materi pelajaran, membawa buku pegangan. Metode pembelajaran yang tepat dan sesuai akan sangat membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Penggunaan metode pengajaran yang kurang menarik dapat menimbulkan suatu masalah, yaitu rendahnya motivasi belajar siswa. Guru sebagai pengajar perlu mengatasi hal tersebut, dengan menerapkan strategi pembelajaran yang lebih menarik bagi siswa dan tidak membosankan agar dapat membangkitkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Picture And Picture merupakan pembelajaran kooperatif yang menggunakan media gambar sehingga dapat menarik perhatian siswa serta dapat membangun motivasi siswa dalam belajar IPA. Penggunaan metode pembelajaran cooperative adalah cara yang bagus untuk memelihara ketertarikan dan motivasi siswa . Pada dasarnya merupakan sebuah varian diskusi kelompok, ciri khas dari Picture And Picture adalah materi yang disajikan dalam bentuk gambar - gambar yang diurutkan menjadi suatu pokok bahasan materi. Cara tersebut menjamin ketertarikan siswa terhadap materi yang disajikan dalam bentuk gambar dan dapat merangsang motivasi siswa. Agus Suprijono (2009: 92) (http://weblogask.blogspot.com/2012/09/model) pembelajaran-picture-and picture.html) , mengemukakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan Picture And Picture diawali dengan. Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok, kemudian didepan kelas guru menunjukkan beberapa gambar yang harus diurutkan oleh siswa pada tiap kelompok. Tiap-tiap kelompok berdiskusi memikirkan urutan gambar menjadi suatu urutan materi. Guru memanggil tiap - tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil urutan tersebut dan menanyakan dasar urutan gambar tersebut. guru dapat mengembangkan jalannya diskusi secara lebih mendalam, sehingga terbentuk suatu kesimpulan materi. Penerapan pembelajaran kooperatif Picture And Picture diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep belajar IPA bagi siswa. Media pembelajaran dalam mengajar memengang peranan penting sebagai atau alat bantu untuk menciptakan proses belajar pengajaran IPA, keberadaan media pembelajaran jelas mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan belajar mengajar yang efektif (Nana Sudjana, 2002 : 99). Dalam keitannya dengan pengajaran IPA keberadaan media pembelajaran jelas mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan belajar mengajar. Pengajaran pada dasarnya (Nana Sudjana, 2002 : 43), adalah suatu proses terjadinya interaksi guru dan siswa melalui kegiatan terpadu dari dua bentuk kegiatan, yaitu kegitan belajar siswa dan kegiatan mengajar guru. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengambil judul mengenai “Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran Picture And Picture Mengenai Organ Pencernaan Manusia Dan Makanan”. B. IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di indentifikasi masalah yang terjadi di SDN Sulakasana 1 mengenai pemahaman konsep organ pencernaan manusia dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture yang akan diteliti oleh penulis adalah sebagai berikut : 1. Dalam pembelajaran IPA di SD guru tidak biasa menggunakan model pembelajaran dan menggunakan sumber seadanya dan masih kurangnya dalam penggunaan media. 2. Metode yang digunakan oleh guru selalu menggunakan metode yang sama sehingga peserta didik kurang termotivasi dalam belajar. 3. Dari hasil penelitian di atas selalu dilakukan metode yang sama dalam pembelajaran. Oleh karena itu harus di rubah dengan menggunakan model pembelajaran dan media yang sesuai dengan materi IPA yang akan dibahas. Seperti penggunakan media gambar dan video. C. RUMUSAN MASALAH DAN BATASAN MASALAH a) Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang yang telah di kembangkan di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah : Bagaimana meningkatkan pemahaman konsep dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran picture and picture mengenai organ pencernaan manuasia dan makanan? a. Rumusan masalah secara umum : “Apakah dengan menyusun RPP dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan pemahaman konsep belajar IPA mengenai organ pencernaan manusia dan makan?” b. Rumusan masalah secara khusus : 1. Bagaimana hasil pemahaman konsep dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran picture and picture mengenai organ pencernaan manuasia dan makan? 2. Bagaimana hasil dari evaluasi yang sudah dilakukan dalam meningkatkan pemahaman kosep belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran picture and picture mengenai organ pencernaan manusia dan makanan? 1) Batasan Masalah Agar dalam proses pembelajaran lebih terarah maka batasan masalah dapat dirinci sebagai berikut : 1. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Sukalaksana I sebanyak satu kelas. 2. Materi yang dibahas dalam penelitian tindakan kalas adalah organ pencernaan manusia dan makanan. 3. Memakai format RPP dalam materi pembelajaran IPA pada materi organ pencernaan manusia dan makanan 4. Media yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas penggunaan media gambar dan video dalam pembelajaran IPA. 5. Kegiatan belajar dilakukan dengan cara kegiatan diskusi. 6. Pengadaan evaluasi dalam pembelajaran IPA tentang organ pencernaan manusia dan makanan sebagai hasil belajar peserta didik. D. CARA PEMECAHAN MASALAH Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada pembelajaran IPA tentang materi sitem pencernaan pada manusia dengan menggunakan media pembelajaran gambar dan video untuk meningkatkan pemahaman peserta didik dalam proses belajar mengajar. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : a. Persiapan dengan cara menyiapkan rencana pembelajaran (RPP), menyiapkan media pembelajaran untuk pembelajaran IPA menganai organ pencernaan manusia dan makanan di kelas V SD. b. Melaksanakan pembelajaran IPA dari rencana yang telah disusun. c. Mengadakan evaluasi dan refleksi dari setiap kegiatan yang dilakukan. d. Mengumpukan data dan menganalisis data. E. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai untuk mengetahuai sejauh mana pemahaman peserta didik dalam pembelajaran IPA melalui penggunaan alat peraga atau media pembelajaran pada materi sitem pencernaan manusia dan makanan di kelas V SD adalah : a. Tujuan secara umum “Untuk mengetahui pemahaman konsep dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran picture and picture menganai materi organ pencernaan manusia dan makanan.’ b. Tujuan secara khusus 1) Untuk mengetahui pemahaman siswa dengan model pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan pemahaman konsep belajar IPA mengenai organ pencernaan manusia dan makan. 2) Untuk mengetahu hasil dari evaluasi yang sudah dilakukan dalam meningkatkan pemahaman kosep belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran picture and picture mengenai organ pencernaan manusia dan makanan. F. MANFAAT PENELITIAN Dalam penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi perseorangan atau instansi sebagai berikut : 1) Bagi Siswa a. Penelitian ini dapat meningkatkan minat peserta didik dalam pembelajaran IPA sehingga dapat mengembangkan pemahaman konsep dan kerja ilmiah. b. Memberikan pengalaman bagi siswa dalam proses belajar dengan menggunakan model pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman dalam pembelajaran IPA. 2). Bagi Guru Memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam proses pembelajaran IPA, khususnya pada materi sistem pencernaan pada manusia dalam penggunaan model pembelajaran untuk meningkatkan pemahan peserta didik dalam belajar dan mampu memperbaiki pembelajaran ke arah yang lebih baik. 3). Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam mengambil kebijakan sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran melalui model, metode dan media pembelajaran atau penggunaan alat peraga untuk keberhasilan prestasi belajar peserta didik. 4). Bagi Lembaga Pendidikan Sebagai masukan bagi mahasiswa PGSD dalam mengambangkan potensi akademik serata sebagai tolak ukur dalam proses belajar pada tingkat pendidikan sekolah dasar. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2011. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya. Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Choiril Azmiyawati, dkk, Buku IPA Kelas 5 Salingtemas : Untuk SD/MI Kelas 5, Pusat Perbukuan, Departemen Nasional. Daryanto, 2008, Evaluasi Pendidikan. Solo : Rineka Cipta. Hasanah, Julia, I, 2012, Meningkatkan Prestasi Belajar Pada Materi Alat Indra Dengan Menggunakan Model Picture And Picture Di Kelas IV SDN Cibodas Lembang, Proposal PTK Unpas Bandung : Tidak Diterbitkan. Hamalik. 1994 Media Pendidikan. Bandung : Sinar Baru. Irianto, D.M, Dsan Sri Y.M, 2006, Model Program S1 PGSD Konsep Dasar IPA di Sekolah Dasar. Bandung UPI Kampus Cibiru. Istarani, 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif (Referensi Guru Dalam Menentukan Model Pembelajaran). Medan: Media Persada, Juita Ningsih, Proposal Skripsi , Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Alat Peraga Pada Mata Pelajaran IPA Topik Gaya. Skripsi PGSD Unpas Bandung : Tidak Diterbitkan Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2011. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta : Indeks. Kunandar. 2010. Langkah Mudah PTK Sebagai Pengembangan Profesi. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Komalasari, Kokom, Dr.M,Pd 2011. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Abandung : PT Refika Aditama.

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > PGSD 2014
Depositing User: Iyas -
Date Deposited: 23 Jun 2016 04:29
Last Modified: 23 Jun 2016 04:29
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/4611

Actions (login required)

View Item View Item