ISADHEA VITRA DAYARY, NPM. 121000211 (2016) PERTANGGUNGJAWABAN YURIDIS HUKUM TERHADAP PENJUALAN TELEPON GENGGAM REKONDISI BERDASARKAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Hukum Unpas.
Text
BAB 1 DHEA FIKS KOMPRE.docx Download (62kB) |
|
Text
BAB II DHEA FIKS KOMPRE.docx Download (40kB) |
|
Text
BAB III DHEA FIKS KOMPRE.docx Restricted to Repository staff only Download (46kB) |
|
Text
DAFTAR ISI.docx Download (18kB) |
|
Text
KATA PENGANTAR.docx Download (17kB) |
|
Text
LEMBAR PENGESAHAN.docx Download (23kB) |
Abstract
Pertumbuhan dan perkembangan industri barang dan jasa di satu pihak membawa dampak positif, yaitu tersedianya alternatif pilihan bagi konsumen dalam pemenuhan kebutuhannya. Akan tetapi, di lain pihak terdapat dampak negatif, yaitu semakin ketatnya persaingan yang mempengaruhi para produsen (pelaku usaha) mencari keuntungan yang setinggi-tingginya dengan cara menjual telepon genggam rekondisi. Pada skripsi ini, yang menjadi identifikasi masalah adalah Apa faktor yang mendorong distributor telepon genggam rekondisi melanggar hukum perlindungan konsumen, Mengapa penjualan telepon genggam rekondisi semakin marak, Bagaimana upaya mengatasi agar penjualan telepon genggam rekondisi tidak semakin marak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis normatif, dilakukan dengan cara meneliti data sekunder dan disebut juga dengan penelitian hukum kepustakaan. Selain itu, penelitian menggunakan pendekatan normatif yaitu pendekatan pada perundang-undangan (statue approach). Kemudian penelitian ini bersifat deskriptif analitis, guna menguji kebenaran ada atau tidaknya suatu fakta yang disebabkan oleh suatu faktor tertentu. Adapun teknik pengumpulan data dilaksanakan melalui studi kepustakaan dan studi lapangan. Metode analisis yang digunakan adalah normatif kualitatif, yang bertitik tolak dari teori, konsep maupun peraturan perundang-undangan yang ada sebagai norma hukum positif untuk kemudian dianalisis secara kualitatif tanpa menggunakan rumus dan angka. Berdasarkan hasil penelitian, faktor yang mendorong distributor telepon genggam rekondisi melanggar hukum perlindungan konsumen ialah hanya membutuhkan usaha modal yang lebih sedikit, keuntungan yang diperoleh lebih besar dan juga banyaknya permintaan dari konsumen itu sendiri.penjualan telepon genggam semakin marak karena harga telepon genggam rekondisi lebih murah sehingga pelaku usaha dapat dengan mudah menjual telepon genggam rekondisi. Upaya mengatasi agar penjualan telepon genggam rekondisi tidak semakin marak, diantaranya dengan diadakannya sosialisasi tentang perlindungan konsumen dari pihak Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, dan Pemerintah, dan juga adanya sanksi pidana. Kata Kunci : Konsumen, Telepon Genggam Rekondisi, Pelaku Usaha
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2012 |
Depositing User: | Ramadhan S - |
Date Deposited: | 13 Aug 2016 19:08 |
Last Modified: | 13 Aug 2016 19:08 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/8837 |
Actions (login required)
View Item |