Aprilian Indra Kurniawan, 142030124 (2018) KEBIJAKAN PROTEKSIONISME UNI EROPA DAN DAMPAKNYA TERHADAP EKSPOR CRUDE PALM OIL (CPO) INDONESIA KE EROPA. Skripsi(S1) thesis, PERPUSTAKAAN.
Text
BAB II.docx Download (48kB) |
||
Text
DAFTAR PUSTAKA.docx Download (18kB) |
||
Text
COVER.docx Download (122kB) |
||
|
Image
LEMBAR PENGESAHAN.jpg Download (498kB) | Preview |
|
Text
BAB I.docx Download (100kB) |
||
Text
ABSTRAK 3 BAHASA.docx Download (17kB) |
Abstract
Produksi minyak kelapa sawit Indonesia yang melimpah dan potensi untuk mengembangkan penjualannya ke skala yang lebih besar. Namun segala potensi yang dimiliki oleh minyak kelapa sawit Indonesia menempuh banyak masalah dalam proses pengembangannya. Kendala yang paling berat yang dirasakan oleh pemerintah Indonesia adalah adanya kebijakan-kebijakan tentang minyak kelapa sawit Indonesia oleh negara – negara Eropa. Adapun kebijakan-kebijakannya yaitu,Renewable Energy Directive (RED), adanyalabelisasiPalm Oil Free (POF), danResolution on Palm Oil and Deforestation of the Rainforests. Minyak kelapa sawit yang diproduksi oleh Indonesia dianggap tidak ramah lingkungan dan menyebabkan kerusakan alam. Hal tersebut menurut ilmu hubungan internasional dapat digolongkan sebagai upaya proteksionisme Uni Eropa terhadap minyak kelapa sawit negara lain. Proteksionisme adalah upaya suatu negara untuk merumuskan kebijakan ekonomi sedemikian rupa dalam rangka melindungi perekonomian domestik dari dominasi produk-produk asing, sehingga memerlukan kekuatan yang berbeda dari pemerintahan yang mempengaruhi pola perdagangan dan lokasi aktivitas ekonomi global. Untuk menghadapi upaya proteksionisme ini, pemerintah Indonesia harus menempuh berbagai upaya yang dapat memungkinkan meminimalisir upaya proteksionisme yang terjadi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yang menelaah data dari berbagai sumber dan menginterpretasikan sesuai dengan teori yang digunakan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah data primer dengan melakukan wawancara kepada narasumber yang terkait dan sekunder melalui studi pustaka, dengan memanfaatkan bahan pustaka atau data tentang kebijakan-kebijakan Uni Eropa dalam mengatur masuknya Crude Palm Oil di Eropa. Hasil dari penelitian ini menghasilkan Penelitian menemukan bahwa dengan pembentukan kebijakan-kebijakannya yaitu,Renewable Energy Directive (RED), adanyalabelisasiPalm Oil Free (POF), danResolution on Palm Oil and Deforestation of the Rainforest oleh parlemen Eropa, telah menyebabkan CPO indonesia sulit masuk di Eropa serta produk-produk yang berbahan minyak kelapa sawit pun akan sulit bersaing dengan produk berbahan minyak nabati lainya yaitu dengan minyak rapeseed dan bunga matahari. Kebijakan-kebijakan yang di buat Uni Eropa tidak terlepas dari permintaan petani nabati di wailayah Eropa. Keterjangkauan harga serta barang yang mudah di dapat, membuat kelapa sawit sangat di gemari. Berbeda halnya minyak rapeseed dan bunga matahari yang harganya sangat mahal. Oleh karena itu Uni Eropa membuat kebijakan untuk memproteksi minyak nabati dalam negerinya. Upaya pemerintah dalam mempertahankan kelapa sawit pun genjar dilakukan untuk bisa terus bertahan dari ketatnya persaingan minyak nabati dunia khususnya Eropa yang merupakan pasar potensial bagi indnesia. Kata kunci: CPO, Kebijakan Uni Eropa, Proteksionisme
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2018 |
Depositing User: | mr yogi - |
Date Deposited: | 03 Oct 2018 06:43 |
Last Modified: | 03 Oct 2018 06:43 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/37288 |
Actions (login required)
View Item |