Hubungan Bilateral Indonesia-Australia Pasca Kasus Penyadapan Pada Era Pemerintahan SBY dan Implikasinya Terhadap Kerjasama Militer Indonesia-Australia

Rd. Dessy Noer P., 132030017 (2017) Hubungan Bilateral Indonesia-Australia Pasca Kasus Penyadapan Pada Era Pemerintahan SBY dan Implikasinya Terhadap Kerjasama Militer Indonesia-Australia. Skripsi(S1) thesis, Universitas Pasundan.

[img] Text
COVER.doc

Download (99kB)
[img] Text
ABSTRAK-indonesia.docx

Download (13kB)
[img] Text
ABSTRAK-inggris.docx

Download (11kB)
[img] Text
ABSTRAK-sunda.docx

Download (12kB)
[img] Text
BAB 1.docx

Download (67kB)
[img] Text
BAB 2.docx

Download (37kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.docx

Download (29kB)
[img] Text
LEMBAR PENGESAHAN.docx

Download (11kB)

Abstract

ABSTRAK Hubungan antara Indonesia–Australia terjalin secara harmonis dan dilakukan dari berbagai aspek, namun hubungan kedua negara terkadang mengalami pasang surut dalam menjalin kerjasama dan mencapai kepentingan nasional. Hubungan bilateral kedua negara sempat terganggu dan mengalami ketidakharmonisan, karena adanya aksi penyadapan yang dilakukan Pemerintah Australia terhadap Pemerintah RI melalui saluran telepon genggam milik Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Negara Ani Yudhoyono dan beberapa Menteri dan Pejabat Negara Indonesia. Peristiwa tersebut mengakibatkan beberapa bentuk kerjasama antar kedua negara sempat dihentikan sementara dan menyebabkan bentuk reaksi yang dilakukan oleh pihak Indonesia, diantaranya: menghentikan kerjasama latihan militer bersama dengan Australia, pertukaran intelijen dan informasi, menarik pulang Duta Besar RI di Canberra Australia, meminta penjelasan dari Australia dengan mengirim surat antara Presiden RI kepada Perdana Menteri Australia, Tony Abbot serta membuat code of conduct atau tata berperilaku dan etik dalam pelaksanaan hubungan bilateral Indonesia-Australia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan bilateral Indonesia-Australia pasca penyadapan pada era SBY dan implikasinya terhadap kerjasama militer Indonesia-Australia. Untuk menganalisis permasalahan tersebut, metode yang digunakan dalam menyelesaikan penelitian ini adalah Deskriptif Analisis, yaitu suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan, mengklasifikasi serta menganalisis gejala-gejala atau fenomena-fenomena aktual berkaitan dengan objek penelitian. Metode ini mencoba untuk memberi gambaran secara sistematis yang kemudian dapat dianalisa guna mencari suatu pemecahan terhadap suatu masalah khususnya pada permasalahan kerjasama militer Indonesia-Australia pasca penyadapan. Hasil dari penelitian yang ini dapat dijadikan bahan kajian dalam mempelajari mengenai hubungan bilateral terutama menganalisis kerjasama militer pasca panyadapan. Dan diharapkan nantinya dengan penelitian ini bisa dijadikan rujukan untuk mengembangkan kerjasama-kerjasama internasional lainnya yang dapat memberikan manfaat bagi indonesia. Kata Kunci : Hubungan Bilateral, Kerjasama Militer

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2017
Depositing User: Edy Gomes -Somantri
Date Deposited: 05 Jun 2017 07:29
Last Modified: 09 Jun 2017 08:03
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/27558

Actions (login required)

View Item View Item