PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DAN RASA PERCAYA DIRI SISWA

FITRI SUGIRI, 105060210 (2016) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DAN RASA PERCAYA DIRI SISWA. Skripsi(S1) thesis, FKIP UNPAS.

[img] Text
cover.docx

Download (30kB)
[img] Text
Lembar Pengesaha1.docx
Restricted to Repository staff only

Download (13kB)
[img] Text
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.docx
Restricted to Repository staff only

Download (14kB)
[img] Text
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.docx
Restricted to Repository staff only

Download (13kB)
[img] Text
abstak 1.docx

Download (16kB)
[img] Text
KATA PENGANTAR.docx
Restricted to Repository staff only

Download (20kB)
[img] Text
ucapan terima kasih.rtf
Restricted to Repository staff only

Download (55kB)
[img] Text
daftar isi iku.rtf
Restricted to Repository staff only

Download (198kB)
[img] Text
BAB I.docx

Download (15kB)
[img] Text
BAB II.docx
Restricted to Repository staff only

Download (15kB)
[img] Text
bab III lanjutan.docx

Download (105kB)
[img] Text
BAB III.docx

Download (17kB)
[img] Text
BAB IV.docx
Restricted to Repository staff only

Download (14kB)
[img] Text
Bab IV lnjutan.docx
Restricted to Repository staff only

Download (482kB)
[img] Text
BAB V lanjutan.rtf
Restricted to Repository staff only

Download (76kB)
[img] Text
BAB V.docx
Restricted to Repository staff only

Download (18kB)
[img] Text
daftar pustaka.rtf

Download (69kB)
[img] Text
RIWAYAT HIDUP.docx
Restricted to Repository staff only

Download (73kB)

Abstract

Penerapan pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkn keterampilan bernyanyi dan sikap percaya diri siswa ABSTRAK Fitri Sugiri 105060210 Kemampuan siswa kelas I SDN Cimenyan 1 Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung dalam memahami konsep pembelajaran tematik belum mencapai rasa percaya diri yang ingin dicapai. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan tindakan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) meningkatkan rasa percaya diri kepada siswa kelas I SD Negeri Cimenyan 1 Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung sehingga dengan mudah dan cepat mereka dapat mengerti tentang materi pada tema Kegemaranku subtema Gemar bernyanyi dan menari, 2) mengetahui peningkatan keterampilan siswa kelas I SDN Cimenyan 1 Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning, 3) mengetahui peningkatan rasa percaya diri siswa kelas I SDN Cimenyan 1 Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penelitian yang digunakan yaitu model spiral Hopkins yang terdiri dari dua siklus. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas I SDN Cimenyan 1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, pedoman wawancara, tes hasil belajar berupa soal, dan lembar skala sikap untuk mengetahui peningkatan motivasi siswa. Tes yang digunakan adalah tes tipe uraian. Sedangkan skala sikap berisikan pernyataan-pernyataan siswa mengenai kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Dari analisis data hasil penelitian, diperoleh kesimpulan 1) Perencanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dilaksanakan dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman guru dalam pembelajaran, 2) kemampuan siswa dalam mendeskripsikan pembelajaran tematik pada subtema Keberagaman Budaya Bangsaku di kelas I SDN Cimenyan 1 setelah menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning mengalami peningkatan, 3) setelah dilaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning pemahaman siswa dalam pembelajaran pada subtema Gemar Bernyanyi dan Menari mengalami peningkatan, 4) pemahaman konsep pada pembelajaran subtema Gemar Bernyanyi dan Menari dapat tercapai sesuai KKM pada siklus II. Dari hasil penelitian pada siklus I hanya 7 dari 25 siswa yang tuntas dalam pembelajaran, siklus II hanya 19 dari 25 siswa yang tuntas (75% dari jumlah siswa). Kata Kunci: keterampilan bernyanyi, sikap percaya diri siswa, model Problem Based Learning, subtema gemar bernyanyi dan menari. Penerapan pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkn keterampilan bernyanyi dan sikap percaya diri siswa ABSTRAK Fitri Sugiri 105060210 Kemampuan siswa kelas I SDN Cimenyan 1 Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung dalam memahami konsep pembelajaran tematik belum mencapai rasa percaya diri yang ingin dicapai. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan tindakan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) meningkatkan rasa percaya diri kepada siswa kelas I SD Negeri Cimenyan 1 Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung sehingga dengan mudah dan cepat mereka dapat mengerti tentang materi pada tema Kegemaranku subtema Gemar bernyanyi dan menari, 2) mengetahui peningkatan keterampilan siswa kelas I SDN Cimenyan 1 Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning, 3) mengetahui peningkatan rasa percaya diri siswa kelas I SDN Cimenyan 1 Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penelitian yang digunakan yaitu model spiral Hopkins yang terdiri dari dua siklus. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas I SDN Cimenyan 1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, pedoman wawancara, tes hasil belajar berupa soal, dan lembar skala sikap untuk mengetahui peningkatan motivasi siswa. Tes yang digunakan adalah tes tipe uraian. Sedangkan skala sikap berisikan pernyataan-pernyataan siswa mengenai kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Dari analisis data hasil penelitian, diperoleh kesimpulan 1) Perencanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dilaksanakan dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman guru dalam pembelajaran, 2) kemampuan siswa dalam mendeskripsikan pembelajaran tematik pada subtema Keberagaman Budaya Bangsaku di kelas I SDN Cimenyan 1 setelah menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning mengalami peningkatan, 3) setelah dilaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning pemahaman siswa dalam pembelajaran pada subtema Gemar Bernyanyi dan Menari mengalami peningkatan, 4) pemahaman konsep pada pembelajaran subtema Gemar Bernyanyi dan Menari dapat tercapai sesuai KKM pada siklus II. Dari hasil penelitian pada siklus I hanya 7 dari 25 siswa yang tuntas dalam pembelajaran, siklus II hanya 19 dari 25 siswa yang tuntas (75% dari jumlah siswa). Kata Kunci: keterampilan bernyanyi, sikap percaya diri siswa, model Problem Based Learning, subtema gemar bernyanyi dan menari. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. PENGERTIAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) 1. PengertianModel Problem Based Learning Problem Based Learning (PBL) adalah metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru. MenurutWard (2002,55) PBL adalah suatu model pembelajaran yang melibtkan siswa untuk memecahkan masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah. Howard Barrows (2005, 65) menyatakan PBL (Problem Based Learning), merepresentasikan metode belajar yang “Learn-by-doing” dan akar dasarnya adalah metode pemagangan (apprenticeship), dimana pemula (siswa) mempelajari pengetahuan dan keterampilan dari bidang yang dipilihnya dengan mengerjakan sesuatu dibawah panduan dan pengajaran seorang yang ahli (guru), sampai nantinya mampu menghasilkan karyanya sendiri. Dari beberapa pendapat mengenai definisi atau pengertian PBL tersebut, dapa tdisimpulkan bahwa model PBL adalah strategi pembelajaran yang mendorong siswa untuk menemukan solusi terhadap suatu masalah, baik masalah fiktif yang dirancang oleh guru untuk melatih siswa maupun masalah nyata dalam kehidupan siswaPemecahan masalah ini dapat dipikirkan secara bersama-sama dalam kelompok kerja. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas I SDN Cimenyan I yang beramat di Jalan Suka Senang No. 106 Kabupaten Bandung. Penentuan tempat ini diharapkan dapat memberikan berbagai kemudahan karena jaraknya dekat dengan tempat tinggal peneliti sehingga penelitian dapat berjalan lancar. Kelebihan SDN Cimenyan Kabupaten Bandung yaitu merupakan sekolah dasar negeri yang menekankan pada pembelajaran kontekstual dan disesuaikan dengan lingkungan sekitar. Adapun kelemahan SDN Cimenyan 1 Kabupaten Bandung yaitu bangunan sekolah tidak mampu menampung semua siswa sehingga kegiatan pembelajaran terpaksa ada yang diselenggarakan sore hari dan menyebabkan pembelajaran kurang kondusif. 2. Gambaran Sekolah a. Keadaan Siswa Jumlah siswa SDN Cimenyan 1 Kabupaten Bandung pada tahun pelajaran 2014/2015 dari kelas I sampai dengan kelas VI sebanyak 407 orang. Jumlah tersebut merupakan suatu keunggulan dalam melakukan penelitian. Karena itu, peneliti menjalin kerja sama yang baik dengan siswa agar penelitian dapat berjalan lancar. Dalam penelitian ini, peneliti fokus kepada siswa kelas I SDN Cimenyan Kabupaten Bandung.Tabel 3.1 Jumlah Siswa SDN Cimenyan 1 Kabupaten Bandung NO. Kelas Jenis Kelamin Jumlah P L 1. Kelas I 9 16 25 2. Kelas II 17 13 30 3. Kelas III 14 13 27 4. Kelas IV 18 10 28 5. Kelas V 10 19 29 6. Kelas VI 16 15 31 b. Kondisi Guru Jumlah guru dan tenaga kependidikan di SDN 16 Babakan Ciparay Bandung. Pada tahun pelajaran 2014/2015sebanyak 9 orang.Jumlah tersebut merupakan suatu keunggulan dalam mengadakan penelitian.Karena itu, peneliti menjalin kerjasama yang baik dengan kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan sehingga penelitian dapat berjalan lancar. Tabel 3.2 Daftar Guru SDN Cimenyan 1 Kabupaten Bandung No. Nama Jenis Kelamin Jabatan P L 1. Drs. Nana Rana √ Kepala Sekolah 2. Tia Nuryatin √ Guru Kelas II 3. Neni Hartini, S.Pd √ Guru Kelas V 4. M.Ridwan S, S.Pd √ Guru IV 5. Elly Rostini √ Guru I 6. Siti Nurjanah, S.Ag √ Guru PAI 7. Didin Jaenudin, S.Pd √ Guru VI 8. Krisna Suganda, S.Pd √ Guru PJOK - 9. Wiwin Winarti, S.Pd √ Guru III 10. Sri Sulastri, S.Pd √ Guru Bhs. Inggris 11. Gugum Gumilar √ Penjaga Sekolah c. Kondisi Lingkungan Belajar SDN Cimenyan 1 Kabupaten Bandung terletak di Atas.Sekolah ini berada dilingkungan tidak begitu ramai karena letaknya berada di daerah atas perbukitan di sehingga dikawasan ini begitu tidak begitu ramai oleh suara-suara. Lokasinya berada di pinggir jalan raya dan dapat dilalui oleh motor sehingga akses menuju sekolah dapat ditempuh dengan kendaraan seperti motor atau dengan berjalan kakipun. Sebagian besar mata pencaharian orang tua/wali siswa adalah wirausaha, petani, dan pedagang.Mereka umumnya bertempat tinggal dekat dengan sekolah.Perhatian mereka terhadap pendidikan anak-anaknya sangat tinggi. SDN Cimenyan Kabupaten Bandung memiliki sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan pembelajaran.Adapun sarana dan prasarana tersebut dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini. Tabel 3.3 Sarana dan Prasarana SDN 16 Babakan Ciparay Kota Bandung No. Nama Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi 1. Ruang Tata Usaha 1 Baik 2. WC Guru 1 Baik 3. Kelas III 1 Baik 4. WC Siswa 2 Baik 5. Kelas VI 1 Baik 6. Ruang Ibadah 1 Baik 7. Kelas IV 1 Baik 8. Ruang Perpustakaan 1 Baik 9. Kelas V 1 Baik 10. Kelas II 1 Baik 11. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik 12. Kelas I 1 Baik 13. Ruang Guru 1 Baik (Sumber: Tata Usaha SDN Cimenyan 1 Kabupaten Bandung) d.Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan tanggal Mei – September2014, disesuaikan dengan Tema Diriku subtema Tubuhku yang pada setiap pertemuannya alokasi waktunya 3x35 menit. Adapun rincian jadwal penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4 Jadwal Penelitian No Kegiatan Bulan/Minggu Mei Juni Juli Agst Sept 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Pembuatan proposal 2. Sidang proposal 3. Bimbingan skripsi 4. Siklus I a. Perencanaan b. Pelaksanaan c. Observasi d. Refleksi 5. Siklus II a. Perencanaan b. Pelaksanaan c. Observasi d. Refleksi 6. Siklus III a. Perencanaan b. Pelaksanaan c. Observasi d. Refleksi 7. Penyusunan Laporan PTK 8. Konsultasi Skripsi 9. Sidang Skripsi B. Subjek Penelitian dan Variable yang Diteliti Pemilihan Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas I Cimenyan 1 Kabupaten Bandung. Yang siswanya rata-rata berusisa 6 tahun. Jumlah siswanya sebanyak 25 orang, yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.Alasan peneliti dilakukan di kelas 1 SDN Cimenyan 1 Kabupaten Bandung ini peneliti merasa penasaran bagaimana penerapan model pembelajaran Problem Based Learning pada sub tema Gemar Bernyanyi dan Menari. Peneliti menduga hal ini terjadi pada saat pemebalajaran di karnakan guru menggunakan metode ceramah siswa tidak di libatkan secara aktif oleh karna itu sikap percaya diri siswa dan keterampilan bernyanyi siswa kurang. Selain itu, adanya perdebatan dalam menerapkan kurikulum 2013 yang baru yang menyebabkan sekolah belum menerapkan kurikulum 2013 secara utuh. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan beranggapan bahwa siswa kelas 1 dalam pelaksanaannya guru harus pandai menggunakan model pembelajaran yang tepat agar sikap percaya diri siswa dan keterampilan berkomunikasi siswa dapat meningkat secara optimal. Adapun variabel-variabel yang menjadi fokus kajian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel input yaitu variabel yang berkaitan dengan siswa, guru, sarana pembelajaran, lingkungan belajar, bahan ajar, prosedur evaluasi, dan sebagainya. b. Variabel proses yaitu variabel yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang telah dirumuskan, yaitu penerapan model Problem BasdLearningMenurut pendapat Richard dalam Djamarah, (2006: 20), Discavery Learning dalah salah satu cara mengajar yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental dimana siswa dibimbing untuk berusaha mensistensi, menemukana atau menyimpulkan prinsip dasar dari materi yang dipelajari”. Inti dari proses pembelajaran tersebut adalah tentang bagaimana model pembelajaranProblem Based Learningtersebut mampu untuk meningkatkan sikap percaya diri siswa dan keterampilan bernyanyi khususnya pada sub. Tema Gemar bernyanyi dan menari. Bila di jelaskan secara singkat, penggunaan model pembelajaranProblem Based Learningdapat diawali dengan gurumenyediakan peristiwa-peristiwa atau fenomena yang memungkinkan siswa menemukan masalah. Kemudian Siswa dibimbing untuk merumuskan masalah berdasarkan peristiwa atau fenomena yang disajikanSiswa dibimbing untuk merumuskan hipotesis terhadap masalah yang telah dirumuskan.Siswa di bimbing untuk merancang percobaan guna memecahkan masalah serta untuk menguji hipotesis yang telah ditatapkanSiswa melakukan percobaan dengan mengunakan bantuan guru.Siswa menganalisis data hasil percobaan untuk menemukan konsep dengan bantuan guru.Siswa menemukan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh serta menemukan sendiri konsep menemukan yang ia temukan. c. Variabel output yaitu variabel yang berhubungan dengan hasil setelah penelitian dilakukan, yaitu peningkatan sikap percaya diri dan keterampialn bernyanyi siswa pada Sub. Tema Gemar bernyanyi dan menari tersebut diwujudkan dalam bentuk hasil belajar berupa produk, proses, dan psikomotor. Adapun hasil belajar yang berkaitan dengan produk adalah hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes tertulis. Sedangkan hasil belajar yang berkaitan dengan proses adalah hasil belajar siswa berupa sikap percaya diri dan keterampilan bernyanyi yang diperoleh melalui pengamatan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. C. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini mengacu pada tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas (PTK).PTK merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru yang mempunyai masalah di dalam kelasnya. Menurut Sukidin dkk.(2010: 16), PTK merupakan suatu bentuk kajian reflektif oleh pelaku tindakan dan PTK dilakukan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi praktik-praktik pembelajaran yang telah dilakukan. Menurut Hopkins dalam Muslich (2009: 8), “PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran”. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan suatu bentuk kajian reflektif yang dilakukan oleh guru sebagai peneliti di kelasnya atau bersama dengan orang lain (kolaborasi) dengan cara merancang, melaksanakan, serta merefleksikan tindakannya secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki masalah pembelajaran atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelasnya. Dalam penelitian ini, masalah yang ada di lapangan adalah rendahnya rasa percaya diri siswa dan keterampilan bernyanyi siswadi kelas I SDN Cimenyan 1 Kabupaten Bandung. Adapun alternatif pemecahannya adalah penerapan model Problem Based Learning. Pelaksanaan tindakan dalam PTK terdiri dari beberapa siklus.Lewin dalam Aqib (2006: 21) menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri dari empat langkah, yaitu perencanaan (planning), aksi atau tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Adapun PTK ini direncanakan akan dilaksanakan dalam tiga siklus, yang mana setiap siklusnya meliputi tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi, serta tahap refleksi. Tahap-tahap tersebut terjadi secara berulang-ulang sehingga menghasilkan beberapa tindakan yang membentuk spiral. Tindakan penelitian yang berbentuk spiral tersebut digambarkan dengan jelas oleh Hopkins dalam Arikunto (2012: 105) sebagai berikut: Tabel 3.5 Spiral Penelitian Tindakan Kelas menurut Hopkins (Arikunto, 2012: 105) Berdasarkan Tabel 3.4 mengenai spiral PTK menurut Hopkins, maka tahap-tahapnya dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan peneliti akan menjelakan tentang rencana yang di susun ketika akan melaksanakan pembelajaran oleh karna pada tahap ini peneliti mencoba untuk menyusun bagaimana saja perencanaan yang hendak di lakukan oleh peneliti. Arikunto (2012: 17) menyatakan bahwa dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Sedangkan menurut Muslich (2009: 108), “Perencanaan mengacu kepada tindakan yang akan dilakukan dengan mempertimbangkan keadaan serta suasana objektif dan subjektif”. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan merupakan gagasan yang akan dilakukan dalam melakukan suatu tindakan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dengan mempertimbangkan keadaan serta suasana objektif dan subjektif. Dalam PTK ini, tahap perencanaan dimulai dari penelitimenginformasikan ide-ide penelitian kepada mitra peneliti, yaitu kepala sekolah dan guru kelas I.Kemudian mitra peneliti tersebut menindaklanjuti dengan mengadakan diskusi bersama.Setelah diperoleh kesepakatan mengenai masalah penelitian, maka selanjutnya peneliti melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas.Peneliti menyusun perencanaan tindakan, merancang skenario pembelajaran, dan mempersiapkan alat-alat observasi yang diperlukan dalam penelitian. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan tindakan pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based Learningyaitu menyusun perangkat pembelajaran sebagai berikut: a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), meliputi: 1) Bahan ajar; 2) Lembar Kegiatan Siswa (LKS); 3) Media pembelajaran. b. Instrumen penilaian, meliputi: 1) Rubrik RPP; 2) Lembar observasi pelaksanaan RPP; 3) Lembar tes siswa (kognitif); 4) Lembar observasi proses sikap 5) Lembar observasi keterampilan c. Instrumen penelitian, meliputi: 1) Pedoman wawancara; 2) Pedoman observasi awal. 2. Tahap Tindakan Setelah tahap perencanaan kemudian ada tahap tindakan dimana peneliti mencoba untuk melakukan tindakan di dalam kelas. Mulyasa (2011: 112) mengemukakan bahwa pelaksanaan tindakan adalah suatu rangkaian siklus yang berkelanjutan, di antara siklus-siklus tersebut terdapat informasi sebagai bahan terhadap apa yang telah dilakukan peneliti. Menurut Kunandar (2010: 28), “Pelaksanaan tindakan merupakan realisasi dari teori dan teknik mengajar serta tindakan yang telah direncanakan sebelumnya” . Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tindakan merupakan realisasi dari teori dan teknik mengajar serta tindakan yang telah direncanakan sebelumnya. Tindakan tersebut berupa rangkaian siklus yang berkelanjutan dan di dalamnya terdapat informasi sebagai kajian terhadap apa yang telah dilakukan peneliti. Pada tahap tindakan ini, kegiatan yang dilakukan peneliti berdasarkan kepada perencanaan yang telah disusun sebelumnya, yaitu melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Fokus kegiatan ini adalah penerapan model Problrm BasedLearningpada pembelajaran sub. Tema Gemar bernyanyi dan meari untuk meningkatkan sikap percaya diri dan keterambernyanyi di Kelas I. Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan pada setiap siklus adalah sebagai berikut : SIKLUS I (Perencanaan 3, @ 3 x 35 menit) Melaksanakan pembelajaran pada sub. Tema Gemar bernyanyi dan menari pembelajaran ke 1 kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Terlebih dahulu siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang heterogen dari mulai jenis kelamin dan tingkat kecerdasan siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. b. Guru memberikan beberap teks lagu anak-anak. c. Guru memberikan contoh teks lagu dengan nada dan irama yang sesuai dengan lagu tersebut. d. Guru memberikan latihan soal tentang lagu apa yang mereka sukai dan mencatatnya dibuku mereka masing-masing. e. Setelah itu siswa di beri penjelasan tentang berbagai macam jenis-jenis suara seperti : 1. Suara lembut itu seperti suara orang yang sedang berbisik 2. Suara sedang seperti suara orang yang yang sedang berbicara 3. Suara keras seperti suara orang yang sedang berteriak f. Siswa memeragakan conto jenis suara yang dijelaskan oleh guru didepan kelas. g. Setelah siswa selesai mencoba meragan jenis suara di depan kelas siswa diberikan soal mengenai pembelajaran yang tadi dijelaskan oleh guru. SIKLUS II (Perencanaan 2, @ 3 x 35 menit) Melaksanakan pembelajaran pada sub. Tema Gemar bernyanyi dan menari pembelajaran ke 1 kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. guru kembali membagi siswa ke dalam kelompok kecil yang heterogen yang terdiri dari jenis kelamin dan tingkat kecerdasan siswa. b. Guru meberikan teks lagu anak-anak “ naik-naik ke puncak gunung “. c. Guru memberikan contoh soal kepada siswa berapa banyak kata-kata berikut dalam lagu “Naik-naik ke puncak gunung “ Kata Jumlah kata Naik ..... Gunung ..... Puncak ..... Tinggi ..... Kiri ..... Kanan ..... a. siswa mendiskusikannya dengan teman satu kelompoknya b. siswa kemudian mencari informasi tentang pertanyaan yang diberikan. c. Guru membimbing siswa dalam mencari jawaban dari pertanyaan yang diberikan kepadanya d. Setelah siswa mendapatkan informasi yang cukup kemudian siswa menyebutkan isi dari pertayaan yang telah diberika oleh guru. 3. Tahap Observasi Pada tahap observasi ini merupakan tahap pengamatan yang di lakukan oleh peneliti pada ke adaan kelas atau pada ke adaan siswa di dalam kelas sehingga perlu adanya pengamatan untuk dapat mengetahui apa saja yang harus di lakukan ketika menghadapi suasana kelas. Menurut Hopkins dalam Wiraatmadja (2007: 104) menyatakan bahwa observasi merupakan penafsiran dari teori. Sedangkan menurut Sutrisno dalam Sugiyono (2010: 201), “Observasi adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis, dua di antara yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan”. Di samping itu, Sukidin dkk.(2010: 116) menyatakan bahwa observasi merupakan salah satu jenis pengamatan yang secara cukup spesifik ditunjukkan pada aspek tindakan guru atau siswa dalam PTK. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa observasi merupakan jenis pengamatan yang cukup spesifik ditunjukkan oleh guru dan siswa dalam PTK.Adapun lembar observasi yang digunakan dalam PTK ini berupa rubrik RPP, lembar observasi pelaksanaan RPP, lembar observasi psikomotor, lembar observasi afektif karakter, lembar observasi keterampilan sosial, dan catatan harian.Kegiatan observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dan dilakukan oleh guru kelas I sebagai observer. 4. Tahap Refleksi Tahap refleksi ini merupakan tahap dimana menegtahuai apakah pembelajaran yang kita lakukan sudah sesuai tercapi atau belum maka perlunya tahap refleksi ini. Menurut Arikunto (2010: 80) menyatakan bahwa refleksi adalah mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan untuk mengkaji apa yang telah berhasil atau belum berhasil dituntaskan dengan perbaikan yang telah dilakukan. Menurut Kusumah (2011: 40), “Refleksi ialah perbuatan merenung atau memikirkan sesuatu atau upaya evaluasi yang dilakukan oleh para kolaborator atau partisipan yang terkait dengan suatu PTK yang dilaksanakan”. Sedangkan Kunandar (2008: 75) menyatakan bahwa pada dasarnya refleksi merupakan kegiatan mengingat dan merenungkan suatu tindakan seperti yang telah dicatat dalam observasi. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa refleksi merupakan kegiatan mengingat dan merenungkan suatu tindakan yang dicatat dalam kegiatan observasi berdasarkan data yang terkumpul. Kemudian dilakukan evaluasi untuk menyempurnakan tindakan dan mengkaji apa yang telah atau belum berhasil dituntaskan dengan perbaikan. Pada tahap refleksi, data yang diperoleh dari hasil evaluasi lalu dianalisis.Analisis data merupakan kegiatan mengorganisasikan secara sistematis dan rasional dengan tujuan untuk memberikan jawaban atas permasalahan dalam penelitian. Tahap analisis data dapat dilakukan dengan cara mereduksi data yaitu berupa memfokuskan data mentah menjadi informasi yang bermakna lalu menyajikan data tersebut dalam bentuk penjelasan yang tepat. Selanjutnya, data tersebut disimpulkan dalam bentuk pernyataan kalimat yang singkatdan jelas. Hasil analisis yang telah diporoleh dibandingkan dengan indikator keberhasilan.Apabila hasil analisis telah sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditentukan, maka penelitian tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya.Namun, jika hasil analisis berbeda atau tidak sesuai dengan indikator keberhasilan maka penelitian dilanjutkan ke siklus berikutnya dan disertai dengan perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Disini peneliti akan melakukan PTK yang akan di lakukan sebanyak tiga siklus pada sub tema tubuhku ini yang akan di lakukan pada pembelajaran ke tiga, empat dan lima. D. Pengumpulan Data 1. Sumber Data Data adalah keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau dianggap.Data yang diperoleh dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. a. Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang memiliki kecenderungan dapat diolah dengan cara atau teknik statistik. Data tersebut memiliki interpretasi angka atau skor.Pada umumnya, data kuantitatif dikumpulkan dengan menggunakan alat pengumpul data yang jawabannya berupa rentang skor.Menurut Arikunto dkk.(2008: 131), “Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalisis secara deskriptif”.Sugiyono (2007: 165) menyatakan bahwa analisis dari data kuantitatif adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data dari variabel yang diteliti, dan melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. b. Data Kualitatif Data kualitatif adalah data yang berupa deskripsi dan bersifat kategori atau analisisnya tidak bisa menggunakan operasi hitung tetapi hanya bisa dalam bentuk pengelompokkan atau deskripsi saja. Menurut Ryan dan Bernard dalam Sukardi (2012: 71), “Data kualitatif adalah semua informasi yang diperoleh dari sumber data, berupa hasil wawancara, observasi, silabus, kurikulum, metode mengajar, dan contoh hasil kerja siswa yang berguna untuk membangun dan mengarahkan perbaikan pendidikan yang mendalam, atas dasar setting orang-orang yang berpartisipasi dalam situasi kelas”. Data kualitatif biasanya berupa data kasar, seperti catatan lapangan yang sumbernya dari bermacam-macam alat pengumpulan data, termasuk tulisan tangan, tape recorder, ringkasan pertemuan, dan curriculum vitae. 2. Cara Pengumpulan Data Data-data yang diperoleh dalam penelitian dikumpulkan dengan menggunakan cara-cara yang tepat dan mendukung dalam PTK ini.Pengumpulan data perlu dilakukan dalam sebuah penelitian untuk mendapatkan data dan informasi serta menguji kebenaran hipotesis untuk menjawab rumusan masalah. Suyadi (2010: 84), “Pengumpulan data adalah metode yang digunakan peneliti dalam merekam data (informasi) yang dibutuhkan”. Menurut Marshall dalam Sugiyono (2007: 63), “Pengumpulan data dilakukan pada kondisi alamiah, sumber data primer, serta teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi, wawancara, dan dokumentasi”. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pengumpulan data merupakan langkah paling penting dalam penelitian untuk mendapatkan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. a. Observasi Tahap obervasi yakni untuk mengamati langsung siswa yang nanti akna peneliti lakukan penelitian baik itu keadaan siswa maupun ke adaan sekolah yang akan di jadikan bahan penelitain. Ridwan (2012: 76) mengemukakan bahwa observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Menurut Kusumah (2011: 66), “Observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian di mana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian”. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian di mana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. Kegiatan observasi ini dilakukan untuk mengamati pelaksanaan dan perkembangan pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa pada pembelajaran pada sub. Tema Gemar bernyanyi dan menari dengan menerapkan model Problem Based Learning Observasi yang dilakukan peneliti didasarkan pada pedoman-pedoman observasi yang telah disiapkan sebelumnya, yaitu sebagai berikut: 1) Rubrik penilaian perencanaan pembelajaran (RPP), yang sumber datanya berasal dari observer berupa komentar dan catatan lapangan. 2) Rubrik penilaian pelaksanaan pembelajaran, yang sumber datanya berasal dari observer berupa komentar dan catatan lapangan. 3) Lembarobservasi , yang sumber datanya berasal dari siswa dan observer yang berupa komentar serta catatan lapangan terhadap observasi keterampilan, observasi sikap, dan observasi pengetahuan. b. Tes Tes yang diberikan adalah soal evaluasi berbentuk uraian di akhir pembelajaran.Tes tersebut bertujuan untuk mengukur ketercapaian indikator pembelajaran masing-masing siswa.Jumlah soal sebanyak-banyaknya 5 butir, yang dikerjakan secara individual.Pemberian tes ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan aspek pengetahuan siswa. Fathurrohman (2009: 77) menyatakan bahwa tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaan, perintah, dan petunjuk yang ditujukan kepada testee untuk mendapatkan respons sesuai dengan petunjuk itu. Menurut Kusumah (2011: 78), “Tes adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dijadikan penetapan skor angka” . Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaan, perintah, dan petunjuk yang ditujukan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dijadikan penetapan skor angka. c. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data dari seluruh dokumen yang ada.Menurut Syamsuddin (2007: 108), “Dokumentasi adalah teknik untuk megumpulkan data dari sumber nonmanusia. Sumber ini terdiri atas dokumen dan rekaman”.Sedangkan menurut Arikunto (2012: 158), “Metode dokumentasi yaitu pengumpulan data dimana peneliti menyelidikibenda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan,dan sebagainya”. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa dokumentasi adalah teknik pengumpulan data di mana peneliti menyelidikibenda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan,dan sebagainya. Data dokumentasi dalam penelitian ini adalah foto-foto kegiatan pembelajaran, Lembar Kegiatan Siswa (LKS), serta lembar observasi guru dan siswa yang digunakan pada saat pembelajaran sub. kegemaranku dengan menggunakan model Problem Based Learning. d. Wawancara Kegiatan wawancara dilakukan setelah tindakan penelitian dilaksanakan.Tujuan dari kegiatan wawancara ini adalah untuk mengetahui hambatan dan kesulitan yang dialami dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat menjadi bahan temuan yang relevan. Ridwan (2012: 74) menyatakan bahwa wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Menurut Kusumah (2011: 77), “Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subjek yang diteliti”. Sedangkan menurut Syamsuddin (2007: 94), “Wawancara adalah suatu percakapan dengan tujuan”. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subjek yang diteliti.Wawancara ini dilakukan dengan memberikan pertanyaan pada guru mengenai kegiatan pembelajaran sub. Tema Gemar bernyanyi dan menari dengan menerapkan model Problem Based Learning. e. Angket Pada setiap pembelajaran untuk melihat respon siswa pada sikap percaya diri maka peneliti mencoba memberikan angket. Yang angket juga merupakan daftar pertanyaan yang akan menunjukan hasil dari respon siswa. Menurut Ridwan (2012: 71) menyatakan bahwa angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti”. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa angket adalah daftar pertanyaan yang yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti. Bentuk lembaran angket dapat berupa sejumlah pertanyaan tertulis. Angket ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa dalam pembelajaran sub tema tubuhku dengan menerapkan model Problem Based Learning. E. Analisis Data

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2014
Depositing User: Iyas -
Date Deposited: 28 Jun 2016 09:29
Last Modified: 28 Jun 2016 09:29
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/5036

Actions (login required)

View Item View Item