VITA RENI UTAMI, 132020024 (2017) INTERAKSI SOSIAL SISWA DOWN SYNDROME DI SLB BUDI MULIA DESA MUKAPAYUNG CIRIRIP, KECAMATAN CILILIN KABUPATEN BANDUNG BARAT. Skripsi(S1) thesis, PERPUSTAKAAN.
Text
Cover skripsi.docx Download (79kB) |
|
Text
2. LEMBAR PENGESAHAN.docx Download (12kB) |
|
Text
ABSTRAK 3 bahasa.docx Download (20kB) |
|
Text
BAB I.docx Download (77kB) |
|
Text
BAB II Skripsi.docx Download (83kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.docx Download (20kB) |
Abstract
Penelitian ini berjudul: “Interaksi Sosial Siswa Down SyndromeDi SLB Budi Mulia Desa Mukapayung, Ciririp, Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat”. Down’s syndrome terjadi apabila individu mengalami kelainan genetis pada kromosomnya di mana pada keadaan normal jumlah kromosom individu terdiri dari 23 pasang dengan jumlah kromosom 46, penyandang down syndrome memiliki 47 kromosom, kromosom nomor 21 berjumlah 3 buah sehinggadown syndrome juga dikenal sebagai kelainan trisoma 21, kelainan genetis ini menyebabkan penyandangnya memiliki tingkat intelegensia di bawah rata-rata dan akan mengalami retardasi mental.Penanganan penyandang down syndrome di pedesaan masih mengalami hambatan, akses pelayanan informasi dan terapi masih terbatas. Masyarakat yang belum teredukasi sebagian masih memberikan stigma negatif dan mengasingkan mereka dari kehidupan sosial sehingga hal ini dapat menghambat interaksi sosial penyandang down syndrome. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis antara orang-perorangan, orang dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok.Syarat terjadinya interaksi sosial ada dua yaitu kontak sosial dan komunikasi.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan interaksi sosial pada siswa down syndrome dengan lingkungan sosialnya.Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian kualitatif.Data-data diperoleh dari wawancara mendalam terhadap informan penelitian, observasi pasrtisipan dan studi literatur. Informan utama dalam penelitian ini adalah 2 orang siswa down syndrome di SLB Budi Mulia, dan informan dari lingkungan sosial mereka melibatkan 3 orang guru SLB Budi Mulia, orang tua dari siswa down syndrome yang diwakili oleh ibu mereka, dan 2 orang teman mereka di SLB Budi Mulia. Hasil penelitian menunjukkan interaksi sosial pada siswa down syndrome bisa berkembang baik apabila didukung oleh lingkungan sosialnya, beberapa hal yang bisa menghambat interaksi sosial mereka yaitu speech delay, hyper active, dan perilaku impulsif. Pengalaman menjalani terapi akan memudahkan pengelolaan terhadap faktor penghambat. Rekomendasi penelitian ini ditujukan kepada dinas pendidikan kabupaten Bandung Barat, SLB Budi Mulia, dinas sosial kabupaten Bandung Barat, untuk bisa mendukung berkembangnya kemampuan interaksi sosial pada siswa down syndrome. Kata kunci: Down syndrome, siswa, interaksi sosial, kontak sosial, komunikasi, lingkungan sosial.
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Kesejahteraan Sosial 2017 |
Depositing User: | mr yogi - |
Date Deposited: | 16 Jun 2017 07:38 |
Last Modified: | 16 Jun 2017 07:38 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/28202 |
Actions (login required)
View Item |