Febriana Suci Permata, 132030010 (2017) DIPLOMASI PUBLIK INDONESIA DALAM PROGRAM WORLD OCEAN CONFERENCE (WOC) DI MANADO TAHUN 2009 DAN MANFAATNYA UNTUK KEDAULATAN LAUT INDONESIA. Skripsi(S1) thesis, UNIVERSITAS PASUNDAN.
Text
COVER.docx Download (83kB) |
|
Text
abstrak.doc Download (34kB) |
|
Text
abstract.docx Download (16kB) |
|
Text
ABSTRAK SUNDA.docx Download (14kB) |
|
Text
bab 1 fix.doc Download (151kB) |
|
Text
bab 2 fix.doc Download (70kB) |
|
Text
daftar pustaka.doc Download (50kB) |
|
Text
LEMBAR PENGESAHAN.docx Download (16kB) |
Abstract
ABSTRAK Dalam dinamika politik luar negeri yang semakin kompleks, kerjasama luar negeri memiliki peranan penting dalam mewujudkan kepentingan nasional suatu negara, salah satunya adalah melalui diplomasi luar negeri yang terangkum secara konseptual ataupun kontekstual . Untuk itulah, Indonesia sebagai negara maritim berupaya mengembangkan kepentingan nasionalnya untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi diantaranya pencurian ikan (illegal fishing), penanganan masalah perubahan iklim dan pelanggaran batas-batas kedualatan nasional. Disinilah kemudian peran WOC dituntut dapat menyelesaikan berbagai persoalan tersebut. Skripsi ini ditujukan untuk mengetahui tentang upaya diplomasi publik Indonesia dalam program World Ocean Conference (WOC) di Manado tahun 2009 dalam mendukung pemantaban kedaulatan laut Indonnesia. Kemudian tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis tentang implementasi dan efektifitas diplomasi publik Indonesia dalam program World Ocean Conference (WOC) di Manado tahun 2009, sedang manfaat penelitian ini adalah untuk mengembangkan di bidang teknologi informasi dan di bidang perdagangan internasional yang berkaitan dengan Ilmu Hubungan Internasional. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatis dengan teknik pengumpulan data sekunder, dimana data-data dikumpulkan melalui studi kepustakaan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa pendekatan/teori yaitu teori hukum laut internasional sebagai pendekatan utama (major approach) yang didukung pendekatan pendukung (minor approach), yaitu teori diplomasi publik dan kebudayaan dan teori kepentingan nasional. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa secara geografis Indonesia merupakan negara dengan garis pantai terpanjang di dunia sekaligus sebagai negara dengan pulau terbanyak. Kondisi ini menyebabkanberbagai persoalan, diantaranya pencurian ikan (illegal fishing) hingga sengketa batas perairan. Masalah selanjutnya berkaitan dengan sengketa perbatasan, dimana akibat luasnya garis pantai Indonesia ternyata menimbulkan berbagai persoalan dengan negara-negara tetangga. Selama ini sengketa perbatasan dengan negara-negara tetangga tidak berkahir dengan konflik secara terbuka dan hanya terjadi friksi diantara negara-negara yang terlibat. Kemudian diplomasi publik Indonesia dalam program WOC di Manado tahun 2009 juga ditujukan sebagai mitigasi bencana benaca pemanasan global atau perubahab ikoim (climate change). Tidak dapat dipungkiri bahwa masalah ini muncul dan berdampak secara langsung pada ekosistem keluatan di Indonesia dan dunia. Naiknya permukaan air laut mampu menjadi bukti dari pemanasan global yang kemudian menyebabkan berbagai persoalan diantaranya rusdaknya biota laut, hinga abrasi di beberapa dermaga pelabuhan dunia. Kata kunci : Konferensi WOC, Rezim Kelautan Internasional, Ilegal Fishing, Pelanggaran Batas Perairan Indonesia
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2017 |
Depositing User: | Edy Gomes -Somantri |
Date Deposited: | 09 Jun 2017 06:27 |
Last Modified: | 09 Jun 2017 07:29 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/27797 |
Actions (login required)
View Item |