ANALISIS BIAYA KEMACETAN LALU LINTAS SEBAGAI RUJUKAN DALAM PERENCANAAN TRANPORTASI DI KOTA BANDUNG

ANDRIYA MARINDYA PUTRA, NPM : 118212101 (2022) ANALISIS BIAYA KEMACETAN LALU LINTAS SEBAGAI RUJUKAN DALAM PERENCANAAN TRANPORTASI DI KOTA BANDUNG. Thesis(S2) thesis, PERPUSTAKAAN PASCASARJANA.

[img] Text
COVER.docx

Download (58kB)
[img] Text
Abstrak.docx

Download (16kB)
[img] Text
BAB I fix.docx

Download (918kB)
[img] Text
BAB II fix.docx

Download (58kB)
[img] Text
Bab III fix.docx
Restricted to Repository staff only

Download (59kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.docx

Download (16kB)

Abstract

Kemacetan lalu lintas adalah suatu kondisi dimana arus lalu lintas pada suatu ruas jalan yang ditinjau melebihi kapasitas jalan, yang mengakibatkan terjadinya antrian kendaraan pada suatu ruas jalan. Jika dilihat dari sisi ekonomi, kemacetan yang dialami oleh pengguna kendaraan merupakan biaya lebih yang harus dibayar akibat terjadinya antrian kendaraan. Sehingga, perlu dilakukan kajian mengenai seberapa besar kerugian yang harus diderita oleh pengguna kendaraan akibat terjadinya kemacetan dalam rangka menentukan sistem transportasi yang representatif bagi Pemerintah Kota Bandung. Penelitian ini dilakukan pada ruas Jalan Sukajadi dan Jalan Pasirkaliki, di Kota Bandung. Metode penelitiannya menggunakan metode penelitian kombinasi (mixed methods) dengan harapan dapat menganalisis dan menggali informasi yang lebih mendalam tentang efisiensi biaya pengeluaran akibat terjadinya kemacetan. Dari hasil penelitian didapatkan jenis moda angkutan umum massal yang cocok untuk diterapkan adalah monorail, perkiraan jumlah permintaan sebesar 40% dari pengguna kendaraan pribadi yang akan berpindah ke angkutan umum massal (monorail), biaya operasi kendaraan pada kondisi eksisting sebesar Rp. 165.283.980,87,-/ hari sedangkan pada kondisi setelah diterapkan angkutan umum massal (monorail) menjadi Rp. 85.734.604,43,-/ hari, dan biaya kemacetan pada kondisi eksisting sebesar Rp. 393.275.264,80,-/ hari sedangkan pada kondisi setelah diterapkan angkutan umum massal (monorail) menjadi Rp. 366.068.960,41,-/ hari. Dengan demikian penerapan angkutan umum massal (monorail) memberikan penghematan dalam biaya operasi kendaraan sebesar Rp. 79.549.376,44,-/ hari sedangkan penghematan untuk biaya kemacetan sebesar Rp. 27.206.304,39,-/ hari. Kata kunci : moda angkutan, demand (permintaan), biaya operasi kendaraan, dan biaya kemacetan.

Item Type: Thesis (Thesis(S2))
Subjects: RESEARCH REPORT
Divisions: Pascasarjana > S2-Manajemen 2022
Depositing User: Mrs Lusiawati -
Date Deposited: 14 Sep 2022 03:31
Last Modified: 14 Sep 2022 03:31
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/58917

Actions (login required)

View Item View Item