STRATEGI PROPAGANDA TIONGKOK MELALUI MEDIA DALAM UPAYA KONTRA WACANA AMERIKA SERIKAT (AS) TERKAIT AGENDA BELT AND ROAD INITIATIVE (BRI)

Bandung, Rara Assadya Putri (2025) STRATEGI PROPAGANDA TIONGKOK MELALUI MEDIA DALAM UPAYA KONTRA WACANA AMERIKA SERIKAT (AS) TERKAIT AGENDA BELT AND ROAD INITIATIVE (BRI). Skripsi(S1) thesis, FISIP UNPAS.

[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (545kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (466kB)
[img] Text
COVER.pdf

Download (278kB)
[img] Text
KATA PENGANTAR.pdf

Download (1MB)
[img] Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (176kB)
[img] Text
ABSTRAK 3 BAHASA.pdf

Download (398kB)
[img] Text
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf

Download (510kB)
[img] Text
BAB I PENDAHULUAN.pdf

Download (13MB)

Abstract

Penelitian ini fokus membahas rivalitas Amerika Serikat dan Tiongkok dalam pertarungan wacana media, khususnya terkait dominasi Belt and Road Initiative (BRI) sejak tahun 2017 hingga 2024. Respon AS melalui pemanfaatan media, mulai terlihat agresif dengan ditandai oleh redefinisi, reorientasi, dan perubahan kepentingannya dalam mempersepsikan BRI. Sebagai bentuk respon balasan, Tiongkok menggunakan strategi propaganda demi menjaga kepentingannya pada implementasi BRI. Maka dari itu, terlihat bahwa rivalitas ini mengharuskan Tiongkok untuk menghadapi dua agenda besar, yakni suksesi atas proyek BRI dan menciptakan kepercayaan mitra BRI melalui pemanfaatan media. Teori yang digunakan untuk menganalisis pelaksanaan strategi propaganda Tiongkok melalui media dalam agenda BRI adalah prinsip propaganda Joseph Goebbels yang dielaborasi menjadi 3 kategori utama dengan 8 sub-kategori yang memuat 12 prinsip. Penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif analisis dengan menggunakan kajian pustaka terdahulu serta analisa dokumen, website berita, dan unggahan pada Youtube dan X, sesuai dengan topik pembahasan, konsep, dan teori yang relevan. Di sisi lain, sebagai penguatan justifikasi atas respon AS dan Tiongkok melalui media, penelitian ini menggunakan konsep The Political Function of The Media, di mana ditemukan bahwa AS lebih dominan menggunakan fungsi politik media sebagai agenda setting sementara Tiongkok lebih dominan menggunakan fungsi politik media sebagai regime legitimating. Berdasarkan hasil penelitian, Tiongkok telah menjalankan dua belas prinsip propaganda Goebbels berdasarkan 3 kategori secara masif dan terorganisir. Di mana sebagian besar propaganda tersebut berhasil memobilisasi persepsi publik internasional dalam melihat BRI dan Tiongkok secara positif, sekaligus berhasil memengaruhi kebijakan dan tindakan AS. Kata Kunci : Belt and Road Initiative (BRI), Rivalitas Tiongkok-Amerika Serikat, Wacana Media, The Political Function of the Media, Propaganda Joseph Goebbels

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2025
Depositing User: Drs Iwan Ridwan
Date Deposited: 16 Sep 2025 01:15
Last Modified: 16 Sep 2025 01:15
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/78390

Actions (login required)

View Item View Item