Mrs, Mayawati (2023) Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbasis HOTS Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematis Peserta Didik Sekolah Menengah Negeri 12 Bandung. Thesis(S2) thesis, UNIVERSITAS PASUNDAN.
Text
Jurnal PJME - Mayawati- 208060025-MPM.docx Download (125kB) |
||
|
Text
Tesis Mayawati MPM.pdf Download (14MB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh studi pendahulu yang menghasilkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis peserta didik tergolong sangat rendah dilihat dari rata-rata nilai UTS, ulangan harian dan keseharian peserta didik dalam mengikuti pembelajaran matematika. Untuk mengatasi kondisi tersebut, perlu diadakannya pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis peserta didik, salah satunya dengan menggunakan implementasi model pembelajaran Problem Based Learning Berbasis HOTS. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengungkap secara komprehensif kualitas kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematik berbasis HOTS peserta didik dalam matematika antara peserta didik yang memperoleh pembelajaran kontekstual tidak terstruktur (KTT), memperoleh pembelajaran kontekstual terstruktur (KT), dan memperoleh pembelajaran konvensional (KV). Penelitian ini menggunakan metode campuran (Mix Method) tipe penyisipan (Embedded Design. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas X di SMK Negeri 12 Bandung tahun pelajaran 2023-2024. Sampelnya adalah dua kelas X yang ditentukan secara purposive sampling. Simpulan dari penenlitian ini adalah: 1) Terdapat interaksi antara faktor pembelajaran (KTT, KT, KV) dalam kemampuan berpikir kritis matematis. Berarti terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis matematik siswa berdasarkan kelompok model pembelajaran; 2) Kemampuan berpikir kritis matematik siswa yang memperoleh pembelajaran kontekstual tidak terstruktur (KTT) lebih baik dari pada siswa yang memperoleh pembelajaran kontekstual terstruktur (KT) dan pembelajaran konvensional (KV). Meskipun demikian, kemampuan berpikir kritis matematik siswa pada ketiga pembelajaran kualitasnya sama yaitu tergolong kualifikasi cukup; 3) Kemampuan berpikir kreatif matematik siswa yang memperoleh pembelajaran kontekstual tidak terstruktur (KTT) lebih baik dari pada siswa yang memperoleh pembelajaran kontekstual terstruktur (KT) dan pembelajaran konvensional (KV). Meskipun demikian, kemampuan berpikir kreatif matematik siswa pada ketiga pembelajaran kualitasnya sama yaitu tergolong kualifikasi cukup; 4) Terdapat interaksi antara faktor pembelajaran (KTT, KT, KV) dengan faktor pengetahuan awal matematika (atas, tengah, bawah) dalam kemampuan berpikir kreatif matematik.sehingga adanya hubungan positif dan signifikan antara berpikir kritis dengan berpikir kreatif. Kata kunci: Model Pembelajaran Problem Based Learning, HOTS, Kemampuan Berpikir Kritis Matematis, kemampuan Berpikir Kreatif Matematis.
Item Type: | Thesis (Thesis(S2)) |
---|---|
Subjects: | RESEARCH REPORT |
Divisions: | Pascasarjana > S2-Pendidikan Matematika 2023 |
Depositing User: | Mr SOER - |
Date Deposited: | 18 Dec 2023 08:43 |
Last Modified: | 09 Jan 2024 04:09 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/67649 |
Actions (login required)
View Item |