Yani Syafe'i, Ds and Wahyu Katon, DS (2011) Analisis Beban Kerja Pegawai Secara Subjektif Dengan Menggunakan Metoda Nasa-TLX (Studi Kasus Pada Bagian Proses Manufaktur Di PT.Agronesia Divisi Industri Plastik - Bandung). Proceeding 11 th National Conference of Indonesian Ergonomics Society, 2011 (1). pp. 239-248. ISSN 2088-9488
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (600kB) | Preview |
|
|
Text
5-2 M Yani Syafei_Univ Pasundan_Analisis Beban Kerja.pdf Download (515kB) | Preview |
|
|
Image
Cover Proceeding Seminar PEI 2011_Front.jpg Download (2MB) | Preview |
Abstract
Abstrak. PT. Agronesia Divisi Industri Plastik memiliki karyawan yang kompeten sehingga dapat menunjang keberhasilan perusahaan dan dapat bersaing dengan perusahaan lain. Adapun kinerja perusahaan tergantung dari baik-buruknya kinerja pegawai. Untuk melihat kinerja pegawai, salah satunya dengan melihat beban kerja yang dirasakan pegawai selama bekerja, apakah beban kerjanya kategori ringan (under load), kategori sedang (optimal load), atau kategori tinggi (over load). Pengukuran beban kerja secara subjektif merupakan suatu cara yang sederhana dan praktis untuk mengetahui seberapa besar beban kerja yang dirasakan pegawai, baik beban kerja mental maupun beban kerja fisik. Adapun salah satu metoda untuk pengukuran beban kerja secara subjektif adalah metoda NASA-TLX. Metoda ini merupakan prosedur rating multidimensional yang membagi beban kerja atas dasar ratarata pembebanan enam subskala, yaitu meliputi Mental Demands (MD), Physical Demands (PD), Temporal Demands (TD), Own Performance (OP), Frustation Level (FR), dan Effort (EF). Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan terhadap 72 pegawai, terdapat 68 pegawai yang menilai beban kerja mereka sudah overload (94%) dan 4 orang pegawai yang menilai beban kerja sudah optimal load (6%). Berdasarkan bobot variabel NASATLX, diperoleh kategori Beban Kerja Fisik dengan total rata-rata bobot sebesar 60% (yakni PD = 29%; OP = 22%;dan TD =10%), dan kategori Beban Kerja Mental dengan total rata-rata bobot sebesar 40% ( yakni EF = 25%; MD = 10%; dan FR =4%). Dengan demikian pekerjaan pada bagian proses manufaktur ini termasuk kategori pekerjaan yang relatif dominan beban kerja fisik dan diimbangi beban kerja mental yang cukup. Dari hasil uji chi-square yang dilakukan diperoleh bahwa Ho ditolak, artinya beban kerja pegawai dependent terhadap pembagian shif kerja. Dengan demikian penugasan shift kerja, baik shift pagi, shift siang, dan shift malam berpengaruh terhadap beban kerja yang dirasakan pegawai. Kata Kunci : Beban Kerja, Beban Kerja Mental, Pengukuran Beban Kerja Subjektif, NASA-TLX.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | PROCEEDING |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Industri 2011 |
Depositing User: | Irwan Kustiawan |
Date Deposited: | 23 May 2016 02:44 |
Last Modified: | 23 May 2016 02:44 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/3766 |
Actions (login required)
View Item |