Thomas Elisa Hendrawan, 142030011 (2018) KERJASAMA KEAMANAN INDONESIA – FILIPINA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENJAGAAN PERBATASAN LAUT SULU DARI ANCAMAN KELOMPOK ABU SAYYAF. Skripsi(S1) thesis, PERPUSTAKAAN.
Text
4.Abstrak.doc Download (66kB) |
|
Text
1.Cover.doc Download (61kB) |
|
Text
3.Lembar Pernyataan-Motto.doc Download (50kB) |
|
Text
2.Lembar Pengesahan SCAN.doc Download (76kB) |
|
Text
8.BAB I.doc Download (76kB) |
|
Text
8.BAB II.doc Download (162kB) |
|
Text
9.Daftar Pustaka.doc Download (41kB) |
Abstract
Sepanjang tahun 2016 kemarin kelompok ini melakukan aksi ancamannya ke wilayah laut di sekitar laut Sulu. Sebelumnya, hanya kapal tunda / tongkang dan kapal penangkap ikan yang menjadi target mereka tetapi belakangan kelompok ini aktif beraksi menyasar kapal – kapal dagang yang berada di sekitar perairan perbatasan laut Sulu. Sebagai contoh, peristiwa pembajakan kapal – kapal berbendera Indonesia di perairan Filipina yang dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf. Pembajakan pertama terjadi pada kapal tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12, yang membawa 7000 ton batu bara dan sepuluh awak kapal asal Indonesia disandera. Keamanan di wilayah laut merupakan tanggung jawab bersama bagi semua negara terutama negara yang berbatasan langsung dengan laut tersebut, seperti negara Indonesia serta Filipina yang menjadikan laut Sulu sebagai jalur lalu lintas perdagangan di Asia Tenggara perlu memperhatikan keamanan perbatasan laut antar kedua negara dari ancaman pembajakan kapal oleh kelompok Abu Sayyaf. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagiamana implementasi program kerjasama keamanan Indonesia-Filipina dalam menjaga keamanan perbatasan laut Sulu dari ancaman kelompok Abu Sayyaf. Metode penelitian yang peneliti lakukan ialah metode kualitatif yaitu suatu metode yang bertujuan menggambarkan, menganalisa dan mengklarifikasi gejala-gejala berdasarkan atas pengamatan dari beberapa kejadian secara sistematis, faktual, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena-fenomena yang diselidiki, metode ini digunakan untuk menjelaskan sejauh mana “Kerjasama Keamaan Indonesia-Filipina dalam Menjaga Keamanan Perbatasan Laut Sulu dari Ancaman Kelompok Abu Sayyaf”. Hasil temuan dari penelitian ini, ada dua program kerjasama keamanan Indonesia-Filipina dalam menjaga perbetasan laut yaitu berupa forum komite perbatasan (Joint Border Committee) serta patroli perbatasan laut (Corpat Philindo) disepanjang perbatasan laut kedua negara. Hasil dari penelitian ini yaitu, meskipun program kerjasama keamanan Indonesia – Filipina telah diimplementasikan dalam bentuk komite bersama (joint border committee), dan patroli terkoordinasi antara angkatan bersenjata Indonesia dan Filipina setiap tahunnya namun masih belum memberikan hasil yang optimal dalam menjaga keamanan perbatasan laut Sulu dari ancaman kelompok Abu Sayyaf dikarenakan wilayah operasinya tidak mencakup perairan perbatasan laut Sulu dimana sering terjadinya perompakan kapal dan penyanderaan WNI dan belum adanya payung hukum untuk menanggulangi perompakan secara bersama di sekitar perairan tersebut. Untuk meningkatkan kemampuannya mengatasi kejahatan perompakan di perbatasan laut Sulu. Indonesia dan Filipina perlu meningkatkan kerjasama bilateral menjadi kerjasama Trilateral di perbatasan laut Sulu dengan melibatkan Malaysia dalam melaksanakan patroli terkoordinasi. Kata Kunci: Kerjasama Keamanan, Indonesia, Filipina, Perbatasan Laut Sulu, Abu Sayyaf
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2018 |
Depositing User: | Mr Iwan Ridwan Iwan |
Date Deposited: | 20 Sep 2018 04:32 |
Last Modified: | 20 Sep 2018 04:32 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/36542 |
Actions (login required)
View Item |