RISA MULYANTO PUTRI, 135050042 (2017) PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING AND EXTENDING) DAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SELF-REGULATED LEARNING SISWA SMA. Skripsi(S1) thesis, FKIP Unpas.
|
Text
Cover.pdf Download (24kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (22kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (147kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (452kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (542kB) | Preview |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (858kB) |
||
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (10kB) |
||
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (18kB) | Preview |
Abstract
Pada pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning terlihat bahwa interaksi antar siswa masih sangat kurang. Selama proses diskusi, sebagian besar kelompok belum melibatkan setiap anggotanya karena anggotanya mengerjakan LKS secara individu, sehingga diskusi didominasi oleh beberapa siswa saja. Akibatnya, ketika dihadapkan dengan persoalan matematika siswa kurang mampu untuk menyelesaikannya. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran inovatif lainnya. Salah satunya dengan penggunaan model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, dan Extending). Model pembelajaran CORE merupakan model pembelajaran dengan metode diskusi dengan menghubungkan informasi lama dengan informasi baru, mengorganisasikan sejumlah materi yang bervariasi, merefleksikan segala sesuatu yang peserta didik pelajari, dan mengembangkan lingkungan belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis dan Self-Regulated Learning siswa yang menggunakan model pembelajaran CORE dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dalam pembelajaran. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif eksperimen, dengan desain kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 13 Bandung. Dua dari tiga belas kelas XI yang ada dipilih sebagai sampel penelitian. Instrumen yang digunakan adalah tes dan angket. Analisis data yang digunakan adalah uji kesamaan dua rerata dengan uji-t dua pihak menggunakan Independent Sample T-Test. Berdasarkan analisis pada keseluruhan tahapan penelitian dapat disimmpulkan bahwa: 1) Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMA yang memperoleh model pembelajaran CORE tidak lebih baik dari kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMA yang memperoleh model pembelajaran Discovery Learning, 2) Self-Regulated Learning siswa yang dalam pembelajaran matematikanya menggunakan model pembelajaran CORE lebih baik daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Kata Kunci: CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, and Extending), Discovery Learning, Model Pembelajaran, Pemecahan Masalah Matematis, Self-Regulated Learning.
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Matematika 2013 |
Depositing User: | mr Bayu Anggi Pranata |
Date Deposited: | 15 Sep 2017 06:48 |
Last Modified: | 15 Sep 2017 06:48 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/29330 |
Actions (login required)
View Item |