Umar Ali Syaifuddin, 122030067 (2017) PERAN DIPLOMASI INDONESIA DALAM PENUNDAAN DEPORTASI TKI DI MALAYSIA (ANALISIS TERHADAP FENOMENA TKI ILEGAL DI MALAYSIA). Skripsi(S1) thesis, PERPUSTAKAAN.
Text
COVER.docx Download (38kB) |
|
Text
ABSTRAK.docx Download (22kB) |
|
Text
LEMBAR PENGESAHAN.docx Download (14kB) |
|
Text
Daftar PustakA.docx Download (19kB) |
|
Text
BAB 1&2.docx Download (126kB) |
Abstract
Malaysia adalah negara tetangga terdekat yang membuka peluang kerja besar bagi masyarakat Indonesia. Dalam beberapa tahun ini negara Indonesia selalu menjadi salah satu negara pengirim tenaga kerja ke luar negeri yang terbesar. Salah satu tujuan tenaga kerja ke luar negeri adalah Malaysia. Namun dalam proses pengirimannya, tidak semua tenaga kerja melalui jalur resmi (legal). Banyak hal yang menyebabkan TKI menjadi ilegal. Jumlah TKI ilegal yang semakin meningkat setiap tahunnya, membuat pemerintah Malaysia kewalahan, dan akhirnya mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang cukup kontroversial, salah satunya pendeportasian TKI ilegal secara besar-besaran. Pemerintah Indonesia pun melakukan berbagai upaya diplomasi agar pemerintah Malaysia mau menunda deportasi TKI ilegal. Hal yang menarik perhatian penulis untuk meneliti adalah: mampukah pemerintah Indonesia melancarkan diplomasinya terhadap pemerintah Malaysia untuk menunda deportasi? Lalu berapa lama waktu tenggang waktu penundaan deportasi tersebut, dan kemudahan-kemudahan apa saja yang diberikan Malaysia bagi TKI yang ingin kembali bekerja ke Malaysia secara legal? Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi dan mendeskripsikan diplomasi-diplomasi yang dilancarkan pemerintah Indonesia agar pendeportasian TKI ilegal oleh pemerintah Malaysia dapat tertunda. Selanjutnya juga ingin mengetahui kaitan antara peranan deportasi dan penundaan deportasi. Sedangkan manfaat atau kegunaan penelitian ini secara teoritis, penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah khasanah pengembangan ilmu hubungan internasional, khususnya yang menyangkut politik luar negeri dan politik internasional. Selanjutnya secara praktis, penelitian ini diharapkan berguna dan bermanfaat bagi para diplomat terutama Indonesia dan Malaysia, dalam menyelesaikan masalah tidak perlu dengan urat syaraf, dan lainny. Diplomasi merupakan masalah salah satu langkah yang tepat untuk menyelasaikan masalah. Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode deskriptif dan historis analisis, yaitu menggambarkan, menjabarkan, dan menganalisa tentang bagaimana diplomasi pemerintah Indonesia terhadap penundaan deportasi TKI ilegal. Dengan adanya sikap pemerintah Indonesia melakukan diplomasi secara intens untuk menunda pemulangan TKI secara massal. Berdasarkan hasil penelitian, penulis mengetahui untuk mengahadapi kebijakan Malaysia yang mendeprotasi TKI ilegal secara masal, pemerintah Indonesia berusaha melakukan diplomasi secara instensif agar deportasi dapat ditunda, sehinga pemerintah Indonesia pun mampu memulangkan tki illegal kembali ke Indonesia secara bertahap. Adanya diplomasi puncak yaitu, kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Malaysia, dan kunjungan perdana menteri Malaysia Abdullah badawi ke Indonesia, adanya diplomasi tingkat menteri antara menteri tenaga kerja dan transmigrasi RI dan menteri sumber daya manusia Malaysia dan menteri hal ihwal dalam negeri Malaysia. Adanya penandatanganan Memorandum of Understanding mengenai tenaga kerja di seKtor formal dan informal. Kesimpulannya, dengan adanya diplomasi yang dilakukan pemerintah Indonesia secara intensif maka pemerintah Malaysia memberikan tenggang waktu / penundaan deportasi TKI ilegal dan memberikan kemudahan bagi TKI yang ingin bekerja kembali di Malaysia secara legal. Kata Kunci : Diplomasi, Deportasi
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2017 |
Depositing User: | mr yogi - |
Date Deposited: | 10 Apr 2017 06:36 |
Last Modified: | 10 Apr 2017 06:36 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/27155 |
Actions (login required)
View Item |