PENERAPAN STRICT LIABILITY DALAM DISTRIBUSI SUSU CAIR KEMASAN YANG DIDALAMNYA TERDAPAT BENDA ASING DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO 8 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

Jamaluddin Azis, NPM. 148040010 (2016) PENERAPAN STRICT LIABILITY DALAM DISTRIBUSI SUSU CAIR KEMASAN YANG DIDALAMNYA TERDAPAT BENDA ASING DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO 8 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN. Thesis(S2) thesis, UNPAS.

[img] Text
JURNAL Azis - Copy (Autosaved).rtf

Download (321kB)

Abstract

Proses perkembangan manusia untuk tumbuh dan berkembang dimulai semasa balita atau kanak-kanak. Oleh karena itu nutrisi, protein dan unsur-unsur lain yang dibutuhkan oleh tubuh harus terpenuhi semaksimal mungkin untuk mencapai pertumbuhan yang baik. Salah satu sumber konsumsi yang mengandung nutrisi adalah susu, susu mengandung semua bahan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Susu juga sebagai bahan minuman manusia yang sempurna, sebab susu merupakan sumber protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin zat-zat gizi yang terkandung di dalamnya, susu juga merupakan sumber bakteri jika penyimpanan, proses distribusi dan kemasannya rusak dapat menyebabkan bakteri dan jamur dan berkembang biak sangat cepat selama ini konsumen sangat sulit meminta ganti rugi terhadap pelaku usaha karena proses hukum yang lama dan berbelit-belit belum lagi mahalnya proses hukum di indonesia yang menyebabkan konsumen yang ekonominya rendah tidak dapat menyentuh para pelaku usaha yang mempunyai kekuatan finansial. Tesis ini di tujukan untuk mengkaji dan meneliti penerapan strict liability di indonesia, mengstandarisasi proses distribusi pangan serta memperketat pengawasan dalam distribusinya dan upaya hukum konsumen dalam menyelesaikan sengketa dikaitkan dengan Undang-Undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptis analitis yaitu menggambarkan penerapan strictht liability dalam distribusi susu cair kemasan yang didalamnya terdapat benda asing dikaitkan dengan uu no 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif yaitu mengkaji dan menguji data berdasarkan data sekunder, berupa studi kepustakaan serta didukung dengan studi lapangan yaitu pemeriksaan dokumen dan wawancara. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa Bahwa akibat hukum dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen ini dapat terlihat bahwa Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen adalah sebagai Undang-Undang yang mendasari menaungi sekaligus sebagai Undang-Undang Sektoral, yang mencantumkan dan mengatur tentang hak dan kewajiban bagi para pihak yang melakukan proses jual beli, dalam hal ini antara konsumen dengan pelaku usaha sebagaimana pada pasal 4,5,6 dan Pasal 7 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, Tanggung jawab pelaku usaha sendiri adalah proses dari hilir sampai hulu yaitu dari pabrik sampai di tangan konsumen itu adalah tanggung jawab dari pelaku usaha pembuatan sampai distribusi karena makanan maupun minuman adalah benda yang sangat rawan terkontaminasi dan sangat cepat juga manusia terjangkitnya karena masuk kedalam tubuh manusia dalam pasal 1 angka 6 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan secara tegas tugas dan wewenang BPSK termaktub dalam UU No. 8 Tahun 1999 Tentang UU Perlindungan Konsumen dalam Pasal 52. Tidak dipungkiri bahwa BPSK telah melaksanakan tugas dan wewenangnya secara baik dan tepat serta patuh dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya sesuai dengan peraturan yang ada namun perlu diperkuatannya lembaga BPOM,BPSK dengan cara meningkatkan kewenangnya agar dapar membuat putusan bukan hanya konselor. Kata Kunci: Strict liability, Distribusi Susu Cair, Perlindungan Konsumen

Item Type: Thesis (Thesis(S2))
Subjects: RESEARCH REPORT
Divisions: Pascasarjana > S2-Ilmu Hukum 2016
Depositing User: asep suryana
Date Deposited: 02 Dec 2016 10:28
Last Modified: 02 Dec 2016 10:28
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/14133

Actions (login required)

View Item View Item