RAMDHANI MUHAMMAD AULIYA UTAMA, 185010017 (2025) IMPLEMENTASI PEMBIASAAAN KARAKTER BUDAYA SAPA PAGI DALAM PENGEMBANGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK (Studi Survey di SMP Negeri 39 Bandung). Skripsi(S1) thesis, FKIP UNPAS.
| 
              
Text
 COVER SKRIPSI.pdf Download (29kB)  | 
          |
| 
              
Text
 LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (102kB)  | 
          |
| 
              
Text
 ABSTRAK.pdf Download (203kB)  | 
          |
| 
              
Text
 BAB I.pdf Download (257kB)  | 
          |
| 
              
Text
 BAB II.pdf Download (383kB)  | 
          |
| 
              
Text
 BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (353kB)  | 
          |
| 
              
Text
 BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)  | 
          |
| 
              
Text
 BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (197kB)  | 
          |
| 
              
Text
 DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (234kB)  | 
          
Abstract
Pembentukan karakter peserta didik merupakan salah satu fokus utama dalam dunia pendidikan, seiring dengan tuntutan untuk menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter kuat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui pembiasaan perilaku positif sejak dini di lingkungan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis implementasi pembiasaan karakter budaya sapa pagi dalam pengembangan kedisiplinan peserta didik di SMP Negeri 39 Bandung. Metode penelitian menggunakan studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya sapa pagi dilaksanakan melalui kegiatan menyapa, memberi salam, dan membangun interaksi positif antara guru dan peserta didik sebelum pembelajaran dimulai. Terdapat kontribusi positif budaya sapa pagi dalam membentuk sikap disiplin peserta didik, seperti datang tepat waktu, menghormati guru dan teman sebaya, serta menciptakan suasana belajar yang kondusif. Faktor pendukung keberhasilan program ini adalah komitmen seluruh warga sekolah, sedangkan faktor penghambatnya meliputi kurangnya kesadaran sebagian peserta didik dan keterbatasan waktu. Kesimpulannya, pembiasaan budaya sapa pagi efektif dalam mengembangkan kedisiplinan peserta didik, namun diperlukan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan konsistensi dan partisipasi. Kata kunci: budaya sapa pagi, pembiasaan karakter, kedisiplinan peserta didik, SMP Negeri 39 Bandung
| Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) | 
|---|---|
| Subjects: | S1-Skripsi | 
| Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > PPKN 2025 | 
| Depositing User: | E. Nurhayati Djaroni | 
| Date Deposited: | 06 Oct 2025 02:16 | 
| Last Modified: | 06 Oct 2025 02:16 | 
| URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/80352 | 
Actions (login required)
![]()  | 
        View Item | 
        