PENGGUNAAN EMOJI PALSU DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL GENERASI Z DI KOTA BANDUNG

Farahatin, Rahmi (2025) PENGGUNAAN EMOJI PALSU DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL GENERASI Z DI KOTA BANDUNG. Skripsi(S1) thesis, FISIP UNPAS.

[img] Text
2. Lembar Pengesahan.pdf

Download (1MB)
[img] Text
6. Daftar Isi.pdf

Download (183kB)
[img] Text
4. Surat Pernyataan.pdf

Download (179kB)
[img] Text
1. Cover.pdf

Download (297kB)
[img] Text
5. Kata Pengantar.pdf

Download (252kB)
[img] Text
3. Abstrak 3 Bahasa.pdf

Download (279kB)
[img] Text
15. Daftar Pustaka.pdf

Download (235kB)
[img] Text
10. Bab 1.pdf

Download (403kB)
[img] Text
11. Bab 2.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Penggunaan Emoji Palsu dalam Komunikasi Interpersonal Generasi Z di Kota Bandung (Studi Fenomenologi Alfred Schutz Penggunaan Emoji Palsu dalam Komunikasi melalui WhatsApp)”. Emoji palsu merujuk pada penggunaan emoji yang tidak sesuai dengan emosi atau konteks sebenarnya dalam komunikasi digital. Ambiguitas makna yang ditimbulkan oleh emoji palsu berpotensi menimbulkan kesalahpahaman dan menurunkan efektivitas komunikasi interpersonal. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan motif, tindakan, makna dan konstruksi realitas sosial penggunaan emoji palsu oleh generasi z di Kota Bandung dalam komunikasi melalui WhatsApp. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teori yang digunakan adalah fenomenologi Alfred Schutz serta teori konstruksi realitas sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi, sementara teknik analisis data mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa motif generasi z menggunakan emoji palsu untuk mengekspresikan emosi secara lebih luas dan jelas, membangun suasana akrab dan menyenangkan, menjaga hubungan sosial dan menghargai lawan bicara, menjaga citra diri, menutupi perasaan yang sebenarnya serta melakukan manipulasi komunikasi. Tindakan penggunaan emoji palsu dilakukan secara spontan namun kontekstual, emoji palsu dipilih bergantung pada hubungan interpersonal dan situasi percakapan yang merupakan hasil pembelajaran sosial dan pengalaman komunikasi digital. Penggunaan emoji palsu bersifat subjektif, kontekstual dan terbentuk melalui pengalaman individu. Emoji palsu dimaknai sebagai alat mengekspresikan perasaan yang unik yang memiliki makna tersendiri, bentuk ekspresi budaya digital yang dilakukan oleh generasi z, menunjukkan keakraban dan menciptakan suasana santai dan sebagai alat ekspresi yang membantu untuk membangun dan menjaga hubungan interpersonal. Realitas penggunaan emoji palsu di konstruksikan melalui tiga tahapan: eksternalisasi (mengekspresikan nilai sosial), objektivasi (menjadi kebiasaan dalam kelompok sosial), dan internalisasi (menjadi budaya dalam komunikasi digital Generasi Z). Penelitian ini menyarankan agar generasi Z mengembangkan kesadaran kritis terhadap penggunaan emoji dan tetap mengedepankan keaslian emosi dalam membangun hubungan interpersonal. Kata Kunci: Emoji Palsu, Fenomenologi, Generasi Z, WhatsApp

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi 2025
Depositing User: Drs Iwan Ridwan
Date Deposited: 23 Sep 2025 02:00
Last Modified: 23 Sep 2025 02:00
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/78494

Actions (login required)

View Item View Item