APRILIA, LIA, 195030076 (2023) TINDAK TUTUR EKSPRESIF MENGKRITIK DALAM FILM GILA LU NDRO! DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN TEKS ANEKDOT KELAS X SMA. Skripsi(S1) thesis, FKIP UNPAS.
|
Text
COVER.pdf Download (56kB) | Preview |
|
|
Text
PENGESAHAN.pdf Download (5MB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (36kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRACT.pdf Download (36kB) | Preview |
|
|
Text
RINGKESAN.pdf Download (37kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (80kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (333kB) | Preview |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (176kB) |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
||
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (49kB) |
||
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (190kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak tutur ekspresif mengkritik dalam film Gila Lu Ndro! dan implikasinya terhadap pembelajaran teks anekdot kelas X SMA. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pragmatik. Sumber data yang digunakan adalah film Gila Lu Ndro! . Data dalam penelitian ini adalah tuturan beserta konteksnya yang mengandung tindak tutur ekspresif mengkritik yang terkandung dalam film Gila Lu Ndro!. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak, bebas libat cakap dan teknik catat. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan tiga tahapan. Dari analisis ini dapat disimpulkan empat hal: Pertama, Tindak tutur mengkritik langsung ditemukan sebanyak 20 tuturan dengan beberapa strategi, yaitu penilaian negatif sebanyak 9 tuturan, pencelaan sebanyak 8 tuturan, ekspresi pertentangan sebanyak 2 tuturan, dan pernyataan masalah sebanyak 1 tuturan. Strategi tindak tutur mengkritik langsung yang paling banyak digunakan adalah penilaian negatif. Kedua, Tindak tutur mengkritik tidak langsung ditemukan sebanyak 10 tuturan dengan beberapa strategi, yaitu koreksi sebanyak 1 tuturan, tuturan untuk perubahan 1 tuturan, nasihat perubahan 3 tuturan, saran perubahan 2 tuturan, permintaan perubahan 1 tuturan, ekspresi ketidakpastian 1 tuturan, dan petunjuk lain 1 tuturan. Strategi tindak tutur mengkritik tidak langsung yang paling banyak digunakan adalah nasihat perubahan. Ketiga, makna dari setiap tuturan mengkritik dalam film Gila Lu Ndro! berbeda-beda pada setiap tuturannya, tetapi dapat disimpulkan bahwa kritik yang disampaikan memiliki makna ungkapan seorang penutur terhadap mitra tutur berupa ungkapan ketidaksukaan terhadap perilaku dan bentuk fisik mitra tutur, perasaan emosi terhadap mitra tutur, keresahan hati terhadap mitra tutur dan sebagian lembaga masyarakat , kekesalan terhadap perilaku mitra tutur, dan memberikan penilaian positif terhadap perilaku mitra tutur. Implikasi penelitian ini pada pembelajaran teks anekdot kelas X SMA dalam KD 3.5 mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna tersirat. Dalam skripsi ini sudah dibuat alternatif bahan ajar berupa modul ajar dan LKPD yang layak untuk dijadikan sebagai bahan ajar teks anekdot kelas X SMA. Kata kunci: Tindak Tutur, Tindak Tutur Mengkritik, Tindak Tutur Mengkritik Langsung dan Tidak Langsung, Film Gila Lu Ndro!, Bahan Ajar
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Bahasa Indonesia 2023 |
Depositing User: | E. Nurhayati Djaroni |
Date Deposited: | 30 Aug 2023 06:59 |
Last Modified: | 30 Aug 2023 06:59 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/64865 |
Actions (login required)
View Item |