BUDAYA KOMUNIKASI MASYARAKAT LABUAN BAJO

Victoria Purnama Sadur, 152050140 (2019) BUDAYA KOMUNIKASI MASYARAKAT LABUAN BAJO. Skripsi(S1) thesis, FISIP UNPAS.

[img] Text
cover(victoria).docx

Download (49kB)
[img] Text
daftar pustaka skripsi (victoria).docx

Download (20kB)
[img] Text
abstrak skripsi (victoria).docx

Download (22kB)
[img] Text
bab II skripsi (victoria).docx

Download (276kB)
[img] Text
bab 1 skripsi (victoria).docx

Download (478kB)
[img] Text
lembar pengesahan skripsi (victoria).docx

Download (423kB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “Budaya Komunikasi Masyarakat Labuan Bajo” dengan sub judul “Studi Etnografi Upacara Adat Tiba Meka Tamu Kehormatan Di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat Kecamatan Komodo Nusa Tenggara Timur”. Skripsi ini mempunyai dua tujuan yakni : (1) menguraikan tata upacara upacara Adat tiba meka penerimaan tamu kehormatan masyarakat Labuan Bajo. (2) Menguraikan makna Simbol-Simbol budaya komunikasi yang digunakan masyarakat Labuan Bajo pada upacara adat tiba meka penerimaan tamu kehormatan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode etnografi. Landasan teori yang digunakan adalah interaksi simbolik dan etnografi komunikasi. Penelitian ini dilaksanakan di Labuan Bajo kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi dan catatan lapangan. Penentuan informan menggunakan teknik purposif. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan metode analisis kualitatif yang mencakup tiga kompenen utama yaitu 1) Reduksi Data; 2) Model Data (Data Display), dan 3) penarikan/verifikasi kesimpulan yang membentuk suatu proses siklus interaktif. Berdasarkan hasil penelitian , diperoleh data bahwa terdapat enam tahap-tahap dalam ritus tiba meka orang Manggarai yang terdiri dari 1) Reis tiba di’a (Penyambutan dengan baik); 2) Raés agu raos cama laing (Berbagi sukacita dan keber- samaan); 3) Pandeng Cepa (Kebersamaan jasmani dan Rohani ); 4) Inung Wae kolang (Minum bersama sebagai tanda keakraban); 5) Tegi Reweng (Meminta peneguhan/motivasi); dan 6) Wali Di’a (Mohon keselamatan untuk tamu). Dari tata cara penyambutan (tiba) tamu (meka) tersebut ditemukan bahwa ternyata ritus tiba meka memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang mencakup nilai filosofis yang kemudian menjadikan para pengunjung merasa nayaman beraktifitas di kota Labuan Bajo. Peneliti memberikan rekomendasi kepada divisi kebudayaan pariwisata Labuan Bajo untuk lebih mengoptimalkan lagi pembentukan dan data untuk sanggar budaya penerimaan tamu kehormatan di Labuan Bajo. Disamping itu peneliti juga memberikan rekomendasi untuk petuah adat dan masyarakat Labuan Bajo harus lebih melestarikan lagi budaya ritus tiba meka agar semakin dikenal dan menjadi kota yang mendunia dengan keberagaman kebudayaannya. Kata Kunci : Etnografi Komunikasi, Kearifal Lokal, Tiba Meka

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi 2015
Depositing User: mr yogi -
Date Deposited: 15 Aug 2019 06:49
Last Modified: 15 Aug 2019 06:49
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/42591

Actions (login required)

View Item View Item