Risti Andjarsari Utami, 112050076 (2016) KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT JIWA Studi Kualitatif Deskriptif Mengenai Komunikasi Terapeutik Oleh Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat. Skripsi(S1) thesis, PERPUSTAKAAN.
Text
1. COVER.docx Download (32kB) |
|
Text
3. ABSTRAK.docx Download (21kB) |
|
Text
1. BAB I.docx Download (56kB) |
|
Text
2. BAB II.docx Download (109kB) |
|
Text
9. DAFTAR PUSTAKA.docx Download (20kB) |
Abstract
ABSTRAK Penelitian ini berjudul “KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT JIWA”. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien dan membina hubungan yang terapeutik antara perawat dan pasien. Dalam proses komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh perawat kepada pasien terdapat empat fase diantaranya fase pra-interaksi, fase orientasi, fase kerja dan fase terminasi. Dalam proses penyembuhan terhadap pasien yang mengalami gangguan halusinasi terdapat lima tahap yaitu tahap gejala, tahap asumsi terhadap sakit, tahap kontak dengan pelayanan kesehatan, tahap ketergantungan dan tahap penyembuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi terapeutik yang dilakukan pada pasien di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dalam rangka penyembuhan melalui fase-fase komunikasi terapeutik serta untuk mengetahui proses penyembuhan pasien di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat yang dilihat dari proses penyembuhan. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan teori Peranan Goleman dan Hammen bahwa setiap individu yang terlibat dalam komunikasi interpersonal akan berkembang dengan baik jika setiap orang bertindak sesuai dengan peranan. Seperti perawat yang harus memainkan peran untuk merawat dan membantu pasien untuk sembuh dari sakit. Hasil dari penelitian ini, perawat memiliki peran sangat penting dalam proses penyembuhan dan proses komunikasi terapeutik yang dilakukan kepada pasien. Perawat dan pasien harus memiliki sikap saling terbuka untuk mendorong timbulnya saling pengertian, menghargai, memberikan manfaat bagi kesembuhan pasien dalam pelaksanaan proses penyembuhan dan proses komunikasi terapeutik. Saran yang ingin disampaikan oleh peneliti untuk perawat di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat khususnya di Ruang Perkutut bahwa perawat harus dapat berempati kepada pasien bukan perawat saja yang mengenal diri saat hendak menghadapi pasien. Komunikasi terapeutik juga hendaknya dilakukan oleh perawat yang sudah memiliki pengalaman sehingga tidak terjadi bloking saat proses komunikasi terapeutik.
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi 2015 |
Depositing User: | Irawan Whibiksana |
Date Deposited: | 03 Oct 2016 13:25 |
Last Modified: | 03 Oct 2016 13:25 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/13536 |
Actions (login required)
View Item |