PENERAPAN KONSEP PARTICIPATIVE VICTIM DALAM JUAL BELI OBAT PEMBESAR PAYUDARA SECARA ONLINE DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG No. 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN Jo UNDANG-UNDANG No. 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

ANDRIANI HANDAYANI, NPM. 121000069 (2016) PENERAPAN KONSEP PARTICIPATIVE VICTIM DALAM JUAL BELI OBAT PEMBESAR PAYUDARA SECARA ONLINE DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG No. 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN Jo UNDANG-UNDANG No. 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Hukum Unpas.

[img]
Preview
Text
4. Kata Pengantar.pdf

Download (178kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar IsiS.pdf

Download (94kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (524kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (472kB) | Preview
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (328kB)

Abstract

Penipuan obat pembesar payudara secara online pada prinisip nya sama dengan penipuan konvensional, yang membedakan hanyalah pada sarana perbuatannya yakni menggunakan Sistem Elektronik (komputer, internet, perangkat telekomunikasi). Sehingga secara hukum, penipuan secara online dapat diperlakukan sama sebagaimana delik konvensional yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Selain itu, obat pembesar payudara yang yang dijual secara illegal juga mengancam kesehatan para konsumen meskipun telah ada Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan,namun bagi produsen, keuntungan yang menggiurkan menjadi salah satu efek dari berpindahnya pilihan konsumen obat pembesar payudara, sehingga membuat makin banyaknya masyarakat yang berminat menjadi penjual obat-obatan pembesar payudara illegal dengan jangkauan penjualan yang lebih luas melalui media online. Perumusan masalah yang diangkat dalam tulisan ini adalah sebagai berikut: 1.Bagaimana penerapan konsep participative victim dalam jual beli obat pembesar payudara secara online ditingkat penyidikan? 2. Bagaimana mencari bukti kasus dalam jual beli obat pembesar payudara secara online dihubungkan dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 TentangKesehatan Jo. Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik? 3. Upaya apa yang harus dihadapi Penyidik dalam menyidik kasus jual beli obat pembesar payudara secara online agar mudah untuk dibuktikan? Penulis menggunakan spesifikasi penelitian deskriptif analitis, dengan menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, tahap penelitian yang dilakukan adalah melalui penelitian kepustakaan dan lapangan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah studi dokumen. Sesuai dengan metode yang diterapkan, maka data yang diperoleh untuk penelitian ini dianalisis secara yuridiskualitatif. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh penulis maka, dapat disimpulkan bahwa, penerapan konsep participative victim dapat diterapkan kepada korban, mengingat korban meiliki peran serta dalam hal kehendak dirinya untuk menjadi korban pembelian obat pembesar payudara secara online. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan merupakan paying hukum, dalam hal ini mengenai akibat buruk bagi kesehatan yang ditimbulkan oleh cream pembesar payudara palsu terhadap konsumen. Penyidik harus mengetahui apakah korban mengetahui mengenai bahaya penggunaan cream pembesar payudara, mengenai hal ini, korban secara sadar bahaya cream pembesar payudara yang dijual secara online memiliki dampak buruk bagi kesehatan telah memenuhi konsep participative victim. Aparat Penegak Hukum dapat menggunakan bukti elektronik atau hasil cetaknya sebagai perluasan bukti sebagaimanaPasal 5 ayat (2) Undang-undang ITE. Kata Kunci : Participative Victim, Jual Beli, Obat Pembesar Payudara Secara Online, Undang-Undang No. 36 Tahun 2009, Undang-Undang No. 11 Tahun 2008

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2012
Depositing User: Ramadhan S -
Date Deposited: 22 Aug 2016 14:25
Last Modified: 22 Aug 2016 14:25
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/9461

Actions (login required)

View Item View Item