PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP AGEN 5 SAUDARA ICE CREAM ATAS PERBUATAN PENARIKAN PAKSA KENDARAAN

Ratu Adisty Ayu Putri, Ratu Adisty Ayu Putri (2025) PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP AGEN 5 SAUDARA ICE CREAM ATAS PERBUATAN PENARIKAN PAKSA KENDARAAN. Skripsi(S1) thesis, FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PASUNDAN.

[img] Text
COVER.pdf

Download (92kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (148kB)
[img] Text
BAB 2.pdf

Download (161kB)
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (93kB)
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (186kB)
[img] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (97kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (163kB)

Abstract

Penarikan paksa kendaraan oleh lembaga pembiayaan masih menjadi persoalan serius dalam praktik hukum di Indonesia. Kasus yang menjadi fokus dalam tulisan ini ialah penarikan paksa satu unit mobil milik Agen 5 Saudara Ice Cream oleh dua orang debt collector yang mengaku sebagai utusan Astra Credit Companies, padahal kewajiban angsuran telah dilunasi sebelum tenggat waktu. Peristiwa ini tidak hanya menimbulkan kerugian materiil berupa kendaraan, barang dagangan, dan uang setoran, tetapi juga menimbulkan kerugian immateriil akibat adanya ancaman kekerasan dan penyekapan terhadap karyawan yang bertugas. Penulisan ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dengan alat analisis berupa metode penafsiran hukum, khususnya interpretasi gramatikal dan sistematis. Tujuannya adalah untuk menafsirkan secara tepat norma-norma hukum yang berlaku dalam KUHPerdata, KUHP, Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 35/POJK.05/2018, serta Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Penafsiran dilakukan guna menilai legalitas tindakan penarikan paksa serta kedudukan hukum debitor dalam konteks sengketa ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa tindakan penarikan paksa kendaraan yang dilakukan oleh pihak debt collector memenuhi unsur perbuatan melawan hukum secara perdata, serta mengandung unsur-unsur tindak pidana seperti pencurian dengan kekerasan (Pasal 365 KUHP), penyekapan (Pasal 333 KUHP), dan pemerasan (Pasal 368 KUHP). Selain itu, pihak pemberi kuasa, yaitu Astra Credit Companies, dapat dimintai pertanggungjawaban berdasarkan asas penyertaan dalam Pasal 55 KUHP. Dengan demikian, langkah hukum yang dapat ditempuh oleh Agen 5 Saudara Ice Cream mencakup gugatan perdata, laporan pidana, serta pengaduan administratif sebagai bentuk perlindungan atas hak-haknya yang telah dilanggar. Kata kunci: perlindungan hukum, penarikan paksa, debt collector

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2025
Depositing User: Lilis Atikah
Date Deposited: 20 Oct 2025 04:34
Last Modified: 20 Oct 2025 04:34
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/81546

Actions (login required)

View Item View Item