PENDAPAT HUKUM TENTANG TANGGUNGJAWAB ARIE ATAS PERBUATAN PENGANIAYAAN TERHADAP KORBAN PUTRI DALAM TOXIC RELATIONSHIP

Farhan Aziz, Farhan Aziz (2025) PENDAPAT HUKUM TENTANG TANGGUNGJAWAB ARIE ATAS PERBUATAN PENGANIAYAAN TERHADAP KORBAN PUTRI DALAM TOXIC RELATIONSHIP. Skripsi(S1) thesis, FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PASUNDAN.

[img] Text
A. COVER.pdf

Download (118kB)
[img] Text
G. BAB 1.pdf

Download (161kB)
[img] Text
H. BAB 2.pdf

Download (93kB)
[img] Text
I. BAB 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (126kB)
[img] Text
J. BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (156kB)
[img] Text
K. BAB 5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (90kB)
[img] Text
L. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (123kB)

Abstract

Laki-laki adalah seorang pemimpin, yang mana harus melindungi, menyayangi, mengasihi pasangannya. Berbeda pendapat dengan pasangan adalah hal yang wajar karena menyatukan kedua insan yang berbeda bukanlah hal yang mudah, bukan justru melakukan suatu kekerasan kepada perempuan. Kekerasan terhadap perempuan dapat dikategorikan sebagai kekerasan yang berbasis gender, dalam hal kekerasan berbasis gender ini ialah bentukan yang akan menjadi interaksi sosial yang sudah terjadi secara turun-temurun, menyebabkan sistem sosial yang didominasi dan dikuasai oleh laki-laki. Identifikasi masalah yang diambil oleh penulis apakah perbuatan Arie dapat dikualifikasikan sebagai tindak pidana, tindakan hukum apa yang dapat dilakukan oleh Putri untuk meminta pertanggungjawaban perbuatan Saudara Arie, langkah hukum apa yang dapat dilakukan oleh Putri untuk meminta pertanggungjawaban dari Arie. Metode yang penulis gunakan yaitu dengan menganalisis interpretasi gramatikal, interpretasi sistematis serta interpretasi otentik, dengan menganalisis bagaimana kualifikasi serta tanggungjawab yang dapat dilakukan oleh Saudara Arie atas perbuatan yang telah dilakukannya kepada korban Putri. Saudara Arie dikualifikasikan melakukan suatu tindak pidana penganiayaan sebagaimana diatur di dalam Pasal 351 ayat (1) (KUHP Lama) karena telah melakukan kekerasan kepada korban Putri dengan cara memukul dan menampar korban Putri. Guna mendapatkan keadilan yang sama di hadapan hukum, Putri memiliki hak untuk melaporkan tindak pidana yang telah dilakukan oleh Saudara Arie dengan berdasarkan dokumen alat bukti pidana berupa visum et repertum yang kemudian dokumen alat pidana tersebut bisa menjadi dasar bagi tahap penyidikan serta persidangan di pengadilan. Kata Kunci : Penganiayaan, Pasangan, Toxic Relationship

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2025
Depositing User: Lilis Atikah
Date Deposited: 08 Oct 2025 07:36
Last Modified: 08 Oct 2025 07:36
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/80470

Actions (login required)

View Item View Item