STRATEGI ENGAGEMENT GENEVA CALL TERHADAP PEMERINTAH DAN KELOMPOK BERSENJATA NON-NEGARA DALAM MENGADVOKASI HAK ASASI MANUSIA DAN HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL DI SURIAH

Musyaffa, Muhammad Hisyam (2025) STRATEGI ENGAGEMENT GENEVA CALL TERHADAP PEMERINTAH DAN KELOMPOK BERSENJATA NON-NEGARA DALAM MENGADVOKASI HAK ASASI MANUSIA DAN HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL DI SURIAH. Skripsi(S1) thesis, FISIP UNPAS.

[img] Text
Lembar Pengesahan.pdf

Download (115kB)
[img] Text
Kata Pengantar.pdf

Download (121kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (184kB)
[img] Text
Cover.pdf

Download (176kB)
[img] Text
Daftar Isi.pdf

Download (218kB)
[img] Text
Abstrak 3 Bahasa.pdf

Download (186kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (391kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (223kB)

Abstract

Konflik Suriah sejak tahun 2011 memunculkan kompleksitas baru dalam dinamika keamanan internasional dengan dominasi aktor bersenjata non-negara (Non-State Armed Groups/NSAGs). Situasi ini menimbulkan pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia (HAM) dan hukum humaniter internasional (HHI), termasuk rekrutmen anak, penggunaan ranjau darat, serta serangan terhadap fasilitas sipil. Geneva Call sebagai organisasi non-pemerintah transnasional hadir untuk mengisi kekosongan penegakan hukum formal melalui strategi engagement berbasis dialog, persuasi, dan komitmen sukarela. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi Geneva Call dalam mengadvokasi norma-norma HAM dan HHI kepada pemerintah dan NSAGs di Suriah periode 2013–2017 dengan menggunakan teori difusi norma Finnemore dan Sikkink (1998) yang meliputi tahapan norm emergence, norm cascade, dan norm internalization. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif dengan studi dokumen, laporan organisasi internasional, dan literatur akademik sebagai sumber utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Geneva Call berhasil mendorong sejumlah kelompok bersenjata, khususnya YPG/YPJ, menandatangani Deed of Commitment sebagai bentuk adopsi norma internasional, membentuk unit perlindungan anak, serta mengintegrasikan prinsip HHI dalam struktur internal. Strategi komunikasi yang sensitif terhadap budaya lokal, pelibatan tokoh masyarakat dan agama, serta inovasi media edukatif seperti aplikasi “Fighter Not Killer” memperkuat penerimaan norma oleh NSAGs. Namun, resistensi ideologis, fragmentasi struktur komando, serta kepentingan militer jangka pendek masih menjadi hambatan utama dalam internalisasi norma. Penelitian ini menyimpulkan bahwa engagement Geneva Call menunjukkan efektivitas dalam membangun legitimasi normatif dan perlindungan sipil, sekaligus menegaskan peran penting aktor transnasional dalam difusi norma di tengah konflik bersenjata kontemporer. Kata kunci: Geneva Call, difusi norma, hukum humaniter internasional, Suriah, aktor non-negara.

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2025
Depositing User: Drs Iwan Ridwan
Date Deposited: 02 Oct 2025 02:14
Last Modified: 02 Oct 2025 02:14
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/78800

Actions (login required)

View Item View Item