“ONE COUNTRY, TWO SYSTEMS”: ANALISIS KEGAGALAN REUNIFIKASI CINA TERHADAP TAIWAN

Firdausi, Hilda Zahara (2024) “ONE COUNTRY, TWO SYSTEMS”: ANALISIS KEGAGALAN REUNIFIKASI CINA TERHADAP TAIWAN. Skripsi(S1) thesis, FISIP UNPAS.

[img]
Preview
Text
Lembar Pengesahan-Hilda Zahara Firdausi_202030104.pdf

Download (777kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka-Hilda_Zahara_Firdausi_202030104.pdf

Download (237kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak 3 Bahasa-Hilda_Zahara_Firdausi_202030104.pdf

Download (205kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Kata Pengantar-Hilda_Zahara_Firdausi_202030104.pdf

Download (189kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Cover-Hilda_Zahara_Firdausi_202030104.pdf

Download (138kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi-Hilda_Zahara_Firdausi_202030104.pdf

Download (140kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 1_Hilda_Zahara_Firdausi_202030104.pdf

Download (355kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 2-Hilda_Zahara_Firdausi_202030104.pdf

Download (299kB) | Preview

Abstract

Ambisi Cina untuk melakukan reunifikasi dengan Taiwan sejak zaman kepemimpinan Mao Zedong tidak pernah padam, bahkan hingga kini pada masa kepemimpinan Xi Jinping. Cina membawa kebijakan ‘One Country, Two Systems’ yang Cina anggap sebagai sebuah solusi untuk bisa bersatu dengan Taiwan. Kebijakan ini memang berhasil diterapkan pada Hong Kong dan Makau, namun tidak dengan Taiwan. Taiwan merasa mereka merupakan sebuah negara merdeka dan mandiri, sehingga mereka tidak mau bergabung dengan Cina meskipun akan diberikan hak otonomi yang tinggi. Ketegangan antara Cina dan Taiwan terus meningkat, dengan Taiwan tetap mempertahankan status quo dan dukungan dari sekutu-sekutu internasionalnya, terutama Amerika Serikat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan ‘kegagalan’ kebijakan One Country, Two Systems dalam proses reunifikasi Cina dengan Taiwan. Penelitian ini akan berfokus pada pengaruh identitas nasional Taiwan serta peran-peran aktor-aktor internasional dalam memperkuat posisi Taiwan. Melalui analisis ini, penelitian ini berupaya memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang alasan-alasan di balik penolakan Taiwan terhadap konsep reunifikasi di bawah satu negara dengan dua sistem. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif- analitis. Sumber data yang dipilih meliputi materi primer dan sekunder, termasuk dokumen-dokumen resmi, jurnal ilmiah, laporan-laporan media, dan lain-lain. Teori konstruktivisme digunakan sebagai kerangka teoritis utama untuk membantu memahami lebih dalam pengaruh identitas dan persepsi terhadap pembentukan kebijakan luar negeri Taiwan serta posisi mereka terhadap Cina. Penelitian yang dilakukan mengindikasikan bahwa kebijakan ini tidak berhasil dalam upaya reunifikasi Taiwan karena adanya perbedaan yang mendalam dalam identitas nasional antara Taiwan dan Cina. Selain itu, campur tangan dari kekuatan internasional juga berperan. Kata kunci: Cina, Taiwan, Reunifikasi, One Country Two Systems, Konstruktivisme

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2024
Depositing User: Drs Iwan Ridwan
Date Deposited: 25 Sep 2024 07:22
Last Modified: 25 Sep 2024 07:22
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/70605

Actions (login required)

View Item View Item