STATUS KEDUDUKAN ANAK YANG DILAHIRKAN ATAS PERJANJIAN SEWA MENYEWA RAHIM DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU III KUHPERDATA DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM

MICHAEL JOSE, 181000129 (2024) STATUS KEDUDUKAN ANAK YANG DILAHIRKAN ATAS PERJANJIAN SEWA MENYEWA RAHIM DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU III KUHPERDATA DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM. Skripsi(S1) thesis, FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PASUNDAN.

[img]
Preview
Text
A. COVER.pdf

Download (117kB) | Preview
[img]
Preview
Text
G. BAB 1.pdf

Download (260kB) | Preview
[img]
Preview
Text
H. BAB 2.pdf

Download (201kB) | Preview
[img] Text
I. BAB 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (155kB)
[img] Text
J. BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (204kB)
[img] Text
K. BAB 5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (99kB)
[img]
Preview
Text
L. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (206kB) | Preview

Abstract

Perjanjian adalah suatu keadaan dimana seseorang berjanji kepada orang lainnya, ataupun dimana dua orang atau lebih saling melakukan kesepakatan. Salah satu perjanjian yang jarang terdengar di Indonesia yaitu Perjanjian sewa rahim, seperti perjanjian pada umumnya. Perjanjian ini dilakukan oleh beberapa pihak yakni pasangan suami istri dengan seorang perempuan yang melakukan kesepakatan untuk mengandung dari pembuahan pasangan tersebut dengan imbalan uang yang telah disepakati. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui keabsahan perjanjian sewa rahim berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan status hukum anak dari hasil perjanjian sewa rahim serta akibat hukum yang terjadi jika ada pihak yang melakukan wanprestasi. Penelitian ini bersifat normatif atau penelitian doktrinal yaitu suatu proses untuk menemukan suatu aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi. Dengan menunakan pendekatan undang-undang (statue approach) dengan menelaah undang-undang yang bersangkutan dengan isu hukum yang sedang ditangani. Hasil penelitian tentang keabsahan perjanjian sewa rahim, perjanjian tersebut tidak sah dikarena berdasarkan syarat keempat dalam hal sahnya suatu perjanjian Pasal 1320 KUHPerdata yaitu dikarenakan “adanya sebab yang halal” yang membuat perjanjian tersebut mengakibatkan batal demi hukum. Selain itu perjanjian sewa rahim bertentangan dengan norma kesusilaan, ketertiban, adat istiadat, dan kepercayaan agama. Sedangkan terhadap status anak yang di lahirkan bahwa anak tersebut adalah anak dari ibu penganti yang telah mengandung dan melahirkannya. Akan tetapi diperlukan untuk melihat status dari ibu penganti tersebut jika ibu penganti tersebut gadis atau janda anak tersebut adalah anak di luar perkawinan. Sedangkan jika ibu penganti tersebut adalah wanita yang masih terikat dalam suatu perkawinan yang sah, maka anak tersebut adalah anak sah dari ibu penganti dengan suaminya. Akibat hukum yang timbul apabila ada pihak yang melakukan wanprestasi ialah tidak dapat menuntut pihak lainnya secara hukum karena tidak ada landasan hukum bagi para pihak menuntut sebab perjanjian tersebut tidak memenuhi syarat objektif sahnya suatu perjanjian yang mengakibatkan perjanjian batal demi hukum (van rechtswege nietig). Yang berarti sejak semula secara yuridis prrjanjian itu tidak pernah ada dan tidak pernah terjadi perikatan antara para pihak dalam perjanjian. Kata kunci : Perjanjian, Sewa Rahim, Status Anak, Hukum Islam.

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2024
Depositing User: Lilis Atikah
Date Deposited: 25 Sep 2024 03:31
Last Modified: 25 Sep 2024 03:31
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/70555

Actions (login required)

View Item View Item