SABINA GUZENOVA SAMPERURA, 201000136 (2024) HAK WARIS ANAK YANG LAHIR DARI PERKAWINAN SEDARAH BERDASARKAN KOMPILASI HUKUM ISLAM. Skripsi(S1) thesis, FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PASUNDAN.
|
Text
A. COVER.pdf Download (90kB) | Preview |
|
|
Text
F. BAB 1.pdf Download (302kB) | Preview |
|
|
Text
G. BAB 2.pdf Download (333kB) | Preview |
|
Text
H. BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (154kB) |
||
Text
I. BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (143kB) |
||
Text
J. BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (105kB) |
||
|
Text
K. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (116kB) | Preview |
Abstract
Hak Waris anak yang lahir dari perkawinan sedarah seringkali menjadi masalah di Indonesia karena tidak ada dasar hukum yang menentukan secara jelas hak waris mereka. Selain itu, perkawinan orang tua mereka juga sering dibatalkan oleh pengadilan. Berdasarkan putusan Nomor 978/Pdt.G/2011/PA.Sda Pengadilan Agama Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Maka dalam penelitian ini membahas mengenai pengaturan hak waris berdasarkan hubungan kekerabatan, penerapan hak waris anak yang lahir dari perkawinan sedarah, dan solusi terkait hak waris anak yang lahir dari perkawinan sedarah. Dalam studi ilmiah ini, peneliti memanfaatkan pendekatan deskriptif analitis untuk mengkaji subjek penelitian. Metode pendekatan yuridis normatif juga digunakan dalam tahap penelitian, yaitu dengan melakukan penelitian kepustakaan menggunakan tiga jenis bahan hukum, seperti bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Selain itu, peneliti juga melakukan penelitian lapangan dengan menggunakan studi dokumen sebagai alat pengumpulan data. Analisis data dilakukan menggunakan metode yuridis kualitatif. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa menurut ayat 23 surat AnNisa, perkawinan antara saudara kandung atau saudara angkat diharamkan, sehingga pernikahan tersebut tidak diperbolehkan. Kedudukan anak tetap diakui sebagai anak dari suami istri tersebut bahkan setelah perkawinan mereka dibatalkan akibat perkawinan sedarah. Pembatalan perkawinan tersebut tidak memutuskan hubungan antara anak dan orang tuanya. Jika pengadilan memutuskan untuk membatalkan sebuah perkawinan, keputusan tersebut tidak akan berlaku surut terhadap anak-anak yang lahir dari pernikahan tersebut. Keputusan itu tidak akan mempengaruhi hak hukum anakanak. Anak memiliki hak-hak yang harus dipenuhi oleh orang tua mereka hingga mereka mencapai usia dewasa atau menerima hak waris anak tersebut. Kata Kunci : Perkawinan, Perkawinan Sedarah, Hak Waris Anak
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2024 |
Depositing User: | Lilis Atikah |
Date Deposited: | 23 Sep 2024 07:32 |
Last Modified: | 23 Sep 2024 07:32 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/70496 |
Actions (login required)
View Item |