ZAHRA, ANDIEN DEWI AULIA (2023) UPAYA THAILAND DALAM MENANGGULANGI KASUS PERDAGANGAN MANUSIA MELALUI COORDINATED MEKONG MINISTERIAL INITIATIVE AGAINST TRAFFICKING (COMMIT). Skripsi(S1) thesis, PERPUSTAKAAN.
|
Text
1. Cover.pdf Download (95kB) | Preview |
|
|
Text
6. Abstrak Tiga Bahasa.pdf Download (87kB) | Preview |
|
|
Text
4. Halaman Pernyataan.pdf Download (77kB) | Preview |
|
|
Text
7. Kata Pengantar.pdf Download (148kB) | Preview |
|
|
Text
2. Lembar Pengesahan.pdf Download (74kB) | Preview |
|
|
Text
9. Daftar Isi.pdf Download (93kB) | Preview |
|
|
Text
12. Bab I.pdf Download (223kB) | Preview |
|
|
Text
13. Bab II.pdf Download (262kB) | Preview |
|
|
Text
17. Referensi.pdf Download (192kB) | Preview |
Abstract
Di Asia Tenggara daratan, terdapat salah satu sungai terpanjang di dunia yaitu Sungai Mekong; yang melewati Yunnan (China), Myanmar, Lao PDR, Thailand, Kamboja, dan Vietnam. Karena potensi wilayah strategis, penduduk yang banyak, dan sumber energi yang melimpah, pada 1992, Asian Development Bank (ADB) memperkenalkan program kerjasama ekonomi tingkat subregional antar negara- negara tersebut yang dinamai dengan proyek Greater Mekong Subregion (GMS). Proyek tersebut membawa dampak ekonomi yang baik, namun di satu sisi memberikan efek negatif di bidang sosial. Ketimpangan ekonomi yang terjadi antar negara GMS, salah satunya Thailand dengan negara-negara GMS lainnya, menimbulkan fenomena transnasional berupa migrasi yang salah satunya memunculkan isu perdagangan manusia. Menanggapi hal ini, keenam negara GMS menyepakati MoU tentang Cooperation against Trafficking in Person in the Greater Mekong Subregion yang dilanjutkan pada pembentukan Coordinated Mekong Ministerial Initiative Against Trafficking (COMMIT). Tujuan dari penelitian adalah mengetahui bagaimana proyek ekonomi Greater Mekong Subregion dapat menjadi peluang perdagangan manusia di Thailand, bagaimana implementasi Coordinated Mekong Ministerial Initiative Against Trafficking dalam menanggulangi perdagangan manusia di Thailand, dan mengetahui hambatan dari pengimplementasian Subregional Plan of Action IV dalam menangani perdagangan manusia pada rentan waktu 2018-2022. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasilnya, dalam rentan 2018-2022, Thailand mengimplementasikan Subregional Plan of Action IV COMMIT dan lebih berfokus pada langkah-langkah pencegahan perdagangan manusia, perlindungan terhadap korban, dan penuntutan terhadap pelaku. Meski begitu, pengimplementasian langkah-langkah penanggulangan perdagangan manusia menemui hambatan dikarenakan adanya pandemi COVID-19. Kata Kunci: Perdagangan manusia, Greater Mekong Subregion (GMS), Thailand, Migrasi.
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2023 |
Depositing User: | Drs Iwan Ridwan |
Date Deposited: | 24 Oct 2023 04:06 |
Last Modified: | 24 Oct 2023 04:06 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/67277 |
Actions (login required)
View Item |