HAFIDAH, SERUNI NUR (2023) Upaya Gerakan #MeToo Dalam Menangani Kekerasan Seksual di Afrika Selatan. Skripsi(S1) thesis, PERPUSTAKAAN.
|
Text
Daftar Tabel.pdf Download (42kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (72kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (227kB) | Preview |
|
|
Text
Lembar Pengesahan.pdf Download (45kB) | Preview |
|
|
Text
Kata Pengantar.pdf Download (179kB) | Preview |
|
|
Text
Cover.pdf Download (82kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (70kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (274kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (215kB) | Preview |
Abstract
Kekerasan seksual merupakan fenomena yang muncul secara nyata dan tindak kejahatan terhadap gender. Terutama menyasar pada kelompok-kelompok yang dinilai rentan, mudah dimanfaatkan dan dieksploitasi oleh para rapist untuk melakukan kekerasan terhadap korban. Hal tersebut menyebabkan perlunya gerakan untuk mencegah penambahan kasus kekerasan seksual terlebih banyak korban yang menjadi kekerasan seksual. Gerakan #MeToo adalah kampanye melawan segala bentuk kekerasan dan kekerasan seksual melalui media sosial. Gerakan #MeToo mencapai Afrika Selatan dimulai pada tahun 2017 ketika kasus kekerasan seksual yang melibatkan selebritas di industri hiburan Bernama Alyssa Milano. Gerakan #MeToo di Afrika Selatan digunakan untuk meningkatkan kesadaran akan masalah ini dan memberikan kesempatan kepada para korban untuk bersuara dan menuntut keadilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gerakan #MeToo di Afrika Selatan dalam menangani kasus kekerasan seksual,untuk mengetahui aktivitas gerakan #MeToo di Afrika Selatan, dan juga untuk mengetahui kontribusi gerakan #MeToo di Afrika Selatan dalam mengatasi kasus kekerasan seksual. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan yang digunakan dalam penelitian yang tidak menggunakan metode pengukuran untuk mendapatkan hasil penelitian. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan penjelasan terkait fenomena gerakan #MeToo yang mengglobal hingga banyak dukungan NGO dan sorotan media internasional seperti UN Women, The Tears Foundation, VOA Amerika dan Quartz. Hasil dari penelitian ini yaitu gerakan #MeToo di Afrika Selatan kurang efektif dalam menangani kekerasan seksual karena adanya kendala-kendala dan budaya patriarki yang sangat kuat di Afrika Selatan. Kata Kunci : #MeToo, Feminisme, Afrika Selatan, Kekerasan Seksual
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2023 |
Depositing User: | Drs Iwan Ridwan |
Date Deposited: | 16 Oct 2023 04:08 |
Last Modified: | 16 Oct 2023 04:08 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/67242 |
Actions (login required)
View Item |