Abdurohim, Dindin and Maulana, Muhammad Fikri (2023) Pendampingan Peningkatan Kapasitas Usaha Kopimu Desa Cibeureum Kertasari Kabupaten Bandung Melalui Pengembangan Bisnis Dalam Meningkatkan Daya Saing. Jurnal Pengabdian Masyarakat: DIKMAS, 2 (3). pp. 823-832.
|
Text
Pendampingan Peningkatan Kapasitas Usaha Kopimu Desa Cibeureum.pdf Download (236kB) | Preview |
Abstract
Kopi adalah salah satu komoditas dunia yang dapat membawa nama Indonesia, khususnya Jawa. Dalam perkopian dunia, secangkir kopi diistilahkan sebagai a cup of java. Di Indonesia (khususnya Pulai Jawa) dari zaman Belanda dikenal sebagai produsen kopi dengan cita rasa yang terbaik di dunia. Pada saat ini, Indonesia adalah produsen kopi yang berada pada urutan keempat di dunia, setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia dan untuk sebagai konsumen berada pada urutan ketujuh. Sementara itu, sebagai produk perkebunan Indonesia, kopi berada pada urutan keenam setelah selapa sawit, karet, gula, teh dan kakao. Bagi masyarakat Indonesia sendiri, kopi menjadi bagian dari kehidupan sehari – hari, bahkan semua kalangan. Menurut International Coffe Organization (ICO), pertumbuhan dari penikmat kopi yang ada di Indonesia ini berkembang sangat pesat, bahkah lebih dari pertumbuhan yang ada di dunia, penikmat dari kopi yang ada di Indonesia tumbuh sebanyak 8% sedangkan untuk pertumbuhan peminum kopi di dunia hanya berada pada angkat 6%. Menurut Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) menyebutkan bahwa pertumbungan konsumsi kopi di Indonesia meningkat secara signifikat, yang tadinya 0,8 kilogram menjadi 1,3 kilogram per kapita. Jawa Barat sendiri merupakan salah satu provinsi dengan penghasil kopi terbesar di Indonesia. Menurut data BPS pada tahun 2019, jumlah produksi kopi di Jawa Barat mencapai lebih dari 21.000 ton pertahunnya, yang sebagian besar produksi kopi tersebut berasal dari perkebunan rakyat. Di tengah pandemic, ekspor komoditas kopi Provinsi Jawa Barat hingga semester I 2021 bisa mencapai 160 ton. Kemetrian Pertanian Indonesia, menunjuk Kabupaten Bandung sebagai daerah super prioritas pertanian untuk kopi Arabika. Karena dari letak geografis Kabupaten Bandung itu sendiri yang berada di atas 2000 mdpl, dengan iklim tropis. Luas tanah yang digarap untuk dijadikan pertanian kopi di Kabupaten Bandung sudah mencapai 12.000 hektar. Kopi Mu merupakan usaha kecil Kopi yang berada di desa Cibereum Kertasari, yang berdiri awal tahun 2018. Kopi Mu ini mulai berkembang pada akhir tahun 2018 karena semakin luas jangkauan daerah pemasaran, mitra berkeinginan Meningkatkan Citra dan daya saing Kopi kertasari bukan saja bahan bakunya saja tapi juga produk olahan pasca panen. Kata Kunci: Kopi, UMKM, Daya Saing.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | JOURNAL |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Administrasi Niaga 2022 |
Depositing User: | mr yogi - |
Date Deposited: | 14 Jul 2023 07:17 |
Last Modified: | 28 Jul 2023 06:57 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/64277 |
Actions (login required)
View Item |