OCTAVIANA, KRESI (2023) KEBIJAKAN SANKSI EKONOMI AMERIKA SERIKAT TERHADAP PROGRAM NUKLIR KOREA UTARA. Skripsi(S1) thesis, FISIP UNPAS.
|
Text
KATA PENGANTAR Kresi.pdf Download (128kB) | Preview |
|
|
Text
CoverSkripsi_Kresi.pdf Download (27kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA Kresi.pdf Download (345kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI Kresi.pdf Download (172kB) | Preview |
|
|
Text
LEMBAR PENGESAHAN Kresi.pdf Download (8kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK 3 bahasa Kresi.pdf Download (19kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II Kresi.pdf Download (375kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I Kresi.pdf Download (197kB) | Preview |
Abstract
Selama berdirinya Korea Utara sebagai satu negara, Amerika Serikat sudah menganggap Korea Utara sebagai ancaman bagi keamanan negaranya, karena Korea Utara memiliki program nuklir yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Secara umum, Amerika Serikat memandang sanksi ekonomi sebagai alat untuk membawa Korea Utara kembali ke meja perundingan seputar program senjata nuklirnya. Dan sudah 70 tahun Amerika Serikat memberlakukan kebijakan sanksi ekonomi terhadap Korea Utara. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan argumentasi secara akademis dengan menjelaskan dampak sanksi yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap Korea Utara, menjelaskan perkembangan pembangunan nuklir Korea Utara, dan respon yang diberikan Korea Utara terhadap sanksi yang berlaku apakah sanksi tersebut mempengaruhi pembangunan nuklir Korea Utara. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat membantu dalam perkembangan gagasan alternatif dalam pembuatan kebijakan dari hubungan antara Amerika Serikat dengan Korea Utara mengenai senjata nuklir. Melalui metode penelitian deskriptif, penulis akan membahas bagaimana proses kebijakan dan sanksi ekonomi yang diterapkan Amerika Serikat terhadap Korea Utara, serta untuk mengetahui bagaimana respon dari Korea Utara terhadap sanksi yang diberlakukan. Dan jika diteliti dengan menggunakan konsep economic statecraft, sepertinya Amerika Serikat mengupayakan untuk mengubah perlilaku Korea Utara, demi tercapainya denuklirisasi. Namun, dianggap sebagai ancaman dan juga dijatuhi berbagai macam sanksi, ternyata tidak membuat Korea Utara bergeming dari program nuklirnya. Dan menimbulkan hipotesis, bahwa sanksi ekonomi Amerika Serikat tidak mempengaruhi pembangunan program nuklir Korea Utara. Korea Utara semakin meningkatkan kualitas program nuklirnya, dan bahkan hingga sekarang pada masa pemerintahan Joe Biden Korea Utara pun masih melakukan tes uji coba terhadap rudalnya. Dari reaksi yang diberikan Korea Utara tersebut, maka muncul istilah efek paradoks. Yaitu efek yang timbul tidak sesuai dengan harapan atau ekspektasi. Konsep ini merupakan gagasan dari Daniel Drezner yang berjudul The Sanctions Paradox. Hal ini tentunya menjadi tanda tanya besar bagi seluruh warga internasional, apakah sanksi ekonomi tersebut adalah jawaban yang efektif untuk menghadapi permasalahan program nuklir Korea Utara? Kebuntuan yang terjadi saat ini didasarkan pada dua kesalahpahaman mendasar. Korea Utara yang percaya bahwa program senjata nuklirnya memberikan keamanan jangka panjang. Dan seluruh dunia yang percaya bahwa sanksi ekonomi pada akhirnya akan memaksa Korea Utara menghentikan program itu. Kata kunci: Korea Utara, Program Nuklir, Amerika Serikat, Sanksi Ekonomi Paradoks
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2022 |
Depositing User: | mr yogi - |
Date Deposited: | 18 Apr 2023 03:40 |
Last Modified: | 18 Apr 2023 03:40 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/63488 |
Actions (login required)
View Item |