POLA KOMUNIKASI ANTARPRIBADI GURU DAN SISWA TUNARUNGU SEKOLAH BIASA KABUPATEN MAJALENGKA

Anissa Fathrika Jannah, 172050367 (2021) POLA KOMUNIKASI ANTARPRIBADI GURU DAN SISWA TUNARUNGU SEKOLAH BIASA KABUPATEN MAJALENGKA. Skripsi(S1) thesis, FISIP UNPAS.

[img]
Preview
Text
LAMPIRAN.pdf

Download (251kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 1.pdf

Download (162kB) | Preview
[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (20kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (5kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK 3 BAHASA.pdf

Download (85kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (85kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 2.pdf

Download (305kB) | Preview

Abstract

Anak berkebutuhan khusus tetaplah makhluk sosial yang memerlukan dan membutuhkan interaksi sosial dengan masyarakat lainnya, hal ini sebagai bentuk pengakuan keberadaanya. Terpenuhinya pendidikan siswa berkebutuhan khusus penyandang tuli diharapkan agar bisa mengurus dirinya sendiri dan tidak bergantung pada orang lain. Guru dan siswa tuli membutuhkan komunikasi antarpribadi yang baik dalam lingkungan pendidikan di sekolah Interaksi simbolik adalah aktivitas yang merupakan ciri manusia, yaitu komunikasi atau pertukaran simbol yang diberi makna. kehidupan sosial pada dasarnya adalah interaksi manusia yang menggunakan simbol-simbol, mereka tertarik pada cara manusia menggunakan simbol￾simbol yang merepresentasikan apa yang mereka maksudkan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Salah satu bentuk dari proses yakni adanya pola-pola komunikasi, maka dari itu terdapat berbagai jenis model atau bentuk komunikasi. Teori yang digunakan oleh peneliti yaitu: Teori Interaksionisme simbolik. Teori ini melekat pada penemuan George Herbert Mead. Berdasarkan teori interaksi simbolik, setiap perilaku interaksi antar guru serta anak berkebutuhan khusus cenderung pasti menggunakan nonverbal (bahasa) serta banyak simbol. pembelajaran yang disampaikan oleh guru pada siswa tuli dalam mengajarkan materi di SLB-B YPLB kabupaten Majalengka dan bagaimana proses komunikasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yang terdiri dari empat informan inti dan dua informan ahli dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi non partisipan dan dokumentasi. Teknik uji keabsahan data dilakukan melalui triangulasi data dan membercheck. Data analisis dengan teknik reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola komunikasi antarpribadi guru dan siswa tuli di SLB-B YPLB Kabupaten Majalengka yaitu dengan menerapkan komunikasi bahasa isyarat dan juga bahasa lisan atau verbal, dan juga menerapkan metode maternal reflektif (MMR) yang dimana metode tersebut digunakan sebagai bahasa “Ibu” kepada “Anak” karena SLB-B YPLB ini sangat menjalin komunikasi dengan rasa kekeluargaan. Dan siswa tuli lebih sering menggunakan bahasa isyarat dan verbal dalam kegiatan sehari-hari di lingkungan SLB-B YPLB Kabupaten Majalengka. Penerapan pola komunikasi antara guru dan siswa tunarungu di SLB-B Kabupaten Majalengka menekankan pada komunikasi bahasa isyarat dan bahasa verbal atau lisan. Komunikasi diadik pun terjadi di dalam interaksi ataupun dialog yang digunakan oleh siswa, misalnya ketika seorang siswa tidak bisa memahami materi yang telah disampaikan guru,komunikasi yang dilakukan merupakan suatu komunikasi yang terjadi di lingkungan kelas seperti berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat, bahasa tunarungusan, dan bahasa verbal atau lisan. Kata kunci: Pola, Komunikasi, Antarpribadi, Guru dan Siswa Tuli, MMR (Metode Maternal Reflektif)

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi 2017
Depositing User: mr yogi -
Date Deposited: 21 Oct 2021 07:31
Last Modified: 21 Oct 2021 07:31
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/53256

Actions (login required)

View Item View Item