Dini Siti Nuraini, 162020009 (2021) KEJENUHAN KERJA (BURNOUT) PADA PEKERJA SOSIAL DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL (UPT PUSKESOS) KOTA BANDUNG. Skripsi(S1) thesis, FISIP UNPAS.
|
Text
BAB 1.pdf Download (490kB) | Preview |
|
|
Text
COVER.pdf Download (106kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 3.pdf Download (526kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 2.pdf Download (514kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (311kB) | Preview |
|
|
Text
LEMBARAN PENGESAHAN.pdf Download (133kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (288kB) | Preview |
Abstract
Pekerja sosial sebagai suatu profesi pelayanan kemanusiaan di bidang sosial dituntut untuk memiliki kompetensi yang profesional dalam melaksanakan tugas-tugas pelayanan dan penanganan masalah sosial. Seringkali terlibat dalam situasi yang kompleks dan mengalami konflik dalam pekerjaannya sehingga rentan terhadap stres dan kelelahan yang menjadi pemicu burnout. Kejenuhan kerja (burnout) adalah suatu kondisi yang menganggu efektivitas pekerja sosial yang dapat menurunkan kualitas pelayanan yang diberikan akibat tidak mampu memenuhi kebutuhan dalam bekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji aspek-aspek burnout, mengkaji faktor penyebab terjadinya burnout, mengkaji upaya-upaya untuk mengatasi burnout. Serta implikasi praktis pekerjaan sosial dari kejenuhan kerja (burnout) pada pekerja sosial. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus. Dengan pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi langsung dan studi dokumen. Latar penelitian dilakukan di Unit Pelaksana Teknis Pusat Pelayanan Kesejahteraan Sosial (UPT PUSKESOS) Kota Bandung. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa kejenuhan kerja (burnout) pada pekerja sosial di UPT PUSKESOS dalam aspek-aspek burnout yaitu: (1) Kelelahan emosional meliputi: kelelahan perasaan pribadi, motivasi kerja yang menurun, tekanan dalam pekerjaan dan terjebak situasi (2) Depersonalisasi meliputi: perilaku menarik diri, perubahan suasana hati dan keterlibatan dengan penerima layanan (3) Rendahnya penghargaan terhadap diri sendiri meliputi: perasaan ketidakberdayaan, perasaan tidak percaya diri dan kurangnya sumber dukungan sosial. Adapun faktor penyebab terjadinya burnout seperti kondisi lingkungan kerja, beban kerja, tantangan dalam pekerjaan, kesulitan pekerja sosial dalam proses penanganan klien, tuntutan peran, fasilitas pelayanan yang kurang memadai, dan hambatan dalam memenuhi kebutuhan penerima layanan. Upayaupaya untuk mengatasi burnout adalah upaya yang dilakukan oleh pekerja sosial seperti menciptakan suasana yang menyenangkan dalam pekerjaan, mengubah pikiran menimbulkan burnout, saling bertukar pikiran dengan rekan kerja, kerjasama tim dan harapan pekerja sosial dalam mengatasi burnout. Implikasi praktis pekerjaan sosial dari hasil kejenuhan kerja (burnout) yaitu menjalankan tahapan proses pertolongan pekerjaan sosial, prinsip pelayanan pekerja sosial dan peran nilai dan etika pekerja sosial. Kata kunci: Pekerja Sosial, Kejenuhan Kerja (Burnout)
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Kesejahteraan Sosial 2016 |
Depositing User: | mr yogi - |
Date Deposited: | 23 Mar 2021 06:01 |
Last Modified: | 23 Mar 2021 06:01 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/51039 |
Actions (login required)
View Item |