ANALISIS ANATOMI DAUN TUMBUHAN BABADOTAN (Ageratum conyzoides L) BERDASARKAN PERBEDAAN KETINGGIAN TEMPAT

FEBRYAN SHANDIKA NUGRAHA, 165040063 (2020) ANALISIS ANATOMI DAUN TUMBUHAN BABADOTAN (Ageratum conyzoides L) BERDASARKAN PERBEDAAN KETINGGIAN TEMPAT. Skripsi(S1) thesis, FKIP UNPAS.

[img]
Preview
Text
1. COVER.pdf

Download (204kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2. LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (296kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3. ABSTRAK.pdf

Download (286kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4. ABSTRACT.pdf

Download (183kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5. RINGKESAN.pdf

Download (184kB) | Preview
[img]
Preview
Text
6. BAB I.pdf

Download (329kB) | Preview
[img]
Preview
Text
7. BAB II.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text
8. BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (380kB)
[img] Text
9. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (871kB)
[img] Text
10. BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (296kB)
[img]
Preview
Text
11. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (302kB) | Preview
Official URL: https://fkip.unpas.ac.id/

Abstract

Di Indonesia, babadotan merupakan tumbuhan liar dan lebih dikenal sebagai tumbuhan pengganggu (gulma) di kebun dan ladang. Tumbuhan ini, dapat ditemukan juga di pekarangan rumah, tepi jalan, tanggul, dan sekitar saluran air pada ketinggian 1-2100 m di atas permukaan laut. Tumbuhan ini termasuk kosmopolit, tumbuh secara mudah di tempat yang teduh sampai yang terbuka, di tepi sungai, hutan, pinggir jalan, dan lapangan berumput, sehingga menyebabkan terdapatnya perbedaan anatomi pada daun tumbuhan babadotan. Perbedaan anatomi tersebut diakibatkan oleh adanya adaptasi terhadap lingkungan juga iklim mikro pada setiap tempat yang berbeda. Penellitian ini dilakukan pada beberapa tempat yang memiliki perbedaan ketinggian, yaitu Desa Sawahkulon, Kecamatan Pasawahan, Purwakarta (200 mdpl), Jl. Kapten Halim, Taringgul Tengah, Wanayasa, Purwakarta (400 mdpl), Rancamanyar, Baleendah, Kecamatan Baleendah, Bandung (600 mdpl), Jl. Bukit Dago, Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung (800 mdpl), dan Jl. Punclut, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung (1000 mdpl). Penelitian bertujuan untuk mengetahui kemampuan adaptasi dari tumbuhan babadotan (Ageratum conyzoides L) dengan mengetahui perubahan anatomi daun babadotan (Ageratum conyzoides L) pada tiap – tiap ketinggian, dan membandingkannya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik penelitian purposive sampling yang dilakukan pada setiap ketinggian yang berbeda. Parameter yang diukur pada penelitian ini hanya panjang dan lebar sel pada setiap jaringan penyusun pada daun seperti epidermis, parenkim palisade, parenkim spons, floem, dan xilem. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa ukuran panjang dan lebar sel anatomi daun tumbuhan babadotan pada bagian epidermis, parenkim palisade, parenkim spons, floem, dan xilem terdapat perbedaan pada setiap ketinggiannya yang bersifat fluktuatif dan bervariasi. Perbedaan yang nyata juga ditunjukan oleh hasil analisis statistik, data menunjukan bahwa ketinggian dapat memperngaruhi terhadap ukuran panjang dan lebar anatomi daun tumbuhan babadotan. Kata kunci: Anatomi, Babadotan (Ageratum conyzoides L), Ketinggian.

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Biologi 2018
Depositing User: Mr Bayu Anggi Pranata
Date Deposited: 23 Oct 2020 11:08
Last Modified: 23 Oct 2020 11:08
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/49681

Actions (login required)

View Item View Item