YOGI GUNTARA, 141000195 (2019) KAJIAN YURIDIS PENOLAKAN KLAIM GANTI RUGI OLEH PT. ASURANSI JIWA MANULIFE ATAS DASAR PERBEDAAN IDENTITAS TERTANGGUNG ANTARA POLIS DAN AKTA. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Hukum Unpas.
Text
9. BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (126kB) |
||
|
Text
7. BAB II.pdf Download (358kB) | Preview |
|
Text
10. BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (63kB) |
||
|
Text
6. BAB I.pdf Download (191kB) | Preview |
|
Text
8. BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (167kB) |
||
|
Text
11. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (136kB) | Preview |
|
|
Text
4. DAFTAR ISI.pdf Download (128kB) | Preview |
|
|
Text
1.COVER.pdf Download (88kB) | Preview |
Abstract
Asuransi jiwa bertujuan untuk menanggung resiko atas meninggal nya seseorang. Resiko yang mungkin terjadi akibat meninggalnya seseorang itu bisa berdampak pada pendapatan keluarga atau keadaan ekonomi keluarga. Fakta menunjukan bahwa ada kasus dimana tujuan perlindungan asuransi belum tentu lancar diterima oleh penerima manfaat ( ahli waris) pada pencairan klaim ganti rugi No. polis 4263400089 ahli waris mengalami hambatan untuk memperoleh ganti rugi penolakan dari PT. Asuransi Jiwa Manulife di dasarkan atas perbedaan identitas antara akta kematian dan polis, padahal Undang – undang No. 40 tahun 2014 tentang perasuransian tidak mengatur secara eksplisit tentang perbedaan identitas. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian dengan tujuan untuk mengkaji perbedaan identitas tertanggung antara polis dan akta kematian apakah dapat dijadikan penolakan klaim. Untuk memperoleh hasil penelitian digunakan metode yang bersifat deskriptif analisis dengan pendekatan yuridis normative dan digunkan analisis data yuridis kulitatif. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) perbedaan identitas yang terdapat didalam akte kematian dan polis tidak dapat dijadikan dasar penolakan klaim ganti rugi, sebab ada cara lain untuk membuktikan dapat dengan menunjukan identitas lain atau memperbaiki akte kematian yang kemungkinan salah dalam pencatatan. (2) Prinsip utmost good faith dapat dijadikan dasar eksepsi untuk menggugat PT. Asuransi Jiwa Manulife atas dasar prinsip itikad baik. (3) Upaya yang dapat dilakukan oleh ahli waris untuk mendapatkan ganti rugi dan klaim asuransi dengan melakukan proses litigasi/ non litigasi. Proses penyelesaian non litigasi diselesaikan dengan cara mediasi atas dasar Undang – undang No.4 tahun 2004 alternative penyelesaian sengketa ( APS ), Yayasan lembaga konsumen Indonesia (YLKI) dipilih sebagai mediator untuk penyelesaian permasalahan antara tertanggung dan PT. Asuransi Jiwa Manulife.
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2018 |
Depositing User: | Lilis Atikah |
Date Deposited: | 18 Oct 2019 03:53 |
Last Modified: | 18 Oct 2019 03:53 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/46057 |
Actions (login required)
View Item |