KAJIAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH KELURAHAN BABAKAN CIAMIS KECAMATAN SUMUR BANDUNG

Arraniri Alfarisyi, 113060033 and Jajan Rohjan, DS and Firmansyah, Dosen PWK Unpas (2019) KAJIAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH KELURAHAN BABAKAN CIAMIS KECAMATAN SUMUR BANDUNG. Skripsi(S1) thesis, Universitas Pasundan.

[img]
Preview
Text
Tugas Akhir Arraniri Alfarisyi (113060033).pdf

Download (895kB) | Preview
Official URL: http://teknik.unpas.ac.id

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan suatu kota membawa pengaruh terhadap struktur maupun kegiatan dalam suatu kota. Terpusatnya kegiatan pada kota mempengaruhi laju urbanisasi menuju kota tersebut. Tingginya laju urbanisasi suatu kota memberikan dampak pada suatu kota, baik dampak yang bersifat positif maupun dampak yang bersifat negatif. Salah satu dampak tingginya laju urbanisasi adalah peningkatan jumlah penduduk dan tidak terkendalinya pertumbuhan dan perkembangan wilayah perkotaan. Peningkatan jumlah penduduk yang tinggi dan perpindahan penduduk ke daerah perkotaan, merupakan penyebab utama pesatnya pertumbuhan permukiman kumuh. Seperti kota lainnya di Indonesia, Kota Bandung menjadi salah satu yang terpengaruh oleh pertumbuhan populasi (manusia) akibat urbanisasi, terutama para pendatang yang akhirnya menetap. Pertumbuhan di semua sektor pembangunan lingkungan perkotaan adalah akibat gelombang urbanisasi yang dipacu oleh pembangunan fisik sarana dan prasarana kota yang merupakan daya tarik sekaligus daya dorong bagi para warga yang ingin memperoleh peluang kehidupan lebih baik. Berdasarkan Dokumen Strategi Kawasan Hunian Kumuh Perkotaan (Penyusunan Program Penataan Kawasan Hunian Kumuh Perkotaan), teridentifikasi kawasan permukiman kumuh di Kota Bandung berada di 442 RW yang tersebar di 33 kecamatan. Berdasarkan hasil kajian yang ada, Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan lokasi permukiman kumuh melalui SK Walikota Nomor 648/Kep.286-distarcip/2015 tentang Penetapan Lokasi Lingkungan Perumahan dan Permukiman kumuh di Kota Bandung. Berdasarkan klasifikasi tingkat kekumuhannya, permukiman kumuh dengan tingkat kekumuhan tinggi terdapat pada lima kecamatan yakni pada Kecamatan Astana Anyar, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kecamatan Bandung Wetan, Kecamatan Kiaracondong dan Kecamatan Sumur Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dijadikan sebagai masukan dalam perencanaan permukiman kumuh dan perencanaan yang adaptif di wilayah perkotaan Kota Bandung dengan mengidentifikasi karakteristik kekumuhan permukiman perkotaan di Kota Bandung, agar dapat merumuskan penanganan yang tepat sesuai dengan ii karakteristik kekumuhannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis Deskriptif kualitatif, dan deskriptif kuantitatif (menggunakan tabulasi skoring) dengan melihat indikator kekumuhan, dan tipologi kekumuhan, serta perumusan penanganan dengan Mapping melalui GIS tools. Hasil dari penelitian ini adalah sebagian lokasi blok permukiman di Kelurahan Babakan Ciamis memiliki tingkat kekumuhan sedang, yang terdapat pada blok 3 dan 4, dengan pola penanganan yang dilakukan relokasi atau permukiman kembali karena pada lokasi blok permukiman memiliki status tanah illegal, sedangkan pada lokasi yang memiliki kejelasan status tanah dilakukan pemugaran yang sesuai dengan parameter kekumuhan. Kata kunci : Urbanisasi, Pertumbuhan Penduduk, Permukiman Kumuh, Penanganan

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Planologi 2018
Depositing User: Irwan Kustiawan Kosasih
Date Deposited: 10 Oct 2019 08:46
Last Modified: 10 Oct 2019 08:46
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/45627

Actions (login required)

View Item View Item