Nugraha Yudistira Bangsapraja, 151000233 (2019) TINJAUAN YURIDIS PEMBAJAKAN OLEH KELOMPOK ABU SAYYAF BERDASARKAN HUKUM INTERNASIONAL. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Hukum Unpas.
Text
Bab V.pdf Restricted to Repository staff only Download (66kB) |
||
|
Text
COVER .pdf Download (28kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 1.pdf Download (520kB) | Preview |
|
Text
Bab III.pdf Restricted to Repository staff only Download (176kB) |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (143kB) |
||
|
Text
BAB II.pdf Download (225kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (93kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (153kB) | Preview |
Abstract
Pembajakan telah ada sejak orang dan barang - barang telah melintasi lautan. Pembajakan adalah masalah mendasar bagi semua angkatan laut. Di tahun 2018 ini Pembajakan masih terjadi dan jumlah peristiwa yang terlaporkan ke International Maritime Bureau’s Piracy Reporting Centre (IMB PRC) jumlahnya mengalami kenaikan dari 2017 walaupun angka tersebut berhasil turun sebelumnya yang menandakan usaha pemberantasan pembajakan masih belum berhasil. Indonesia dan Filipina sendiri mengalami masalah perompakan yang didalangi oleh Kelompok Abu Sayyaf. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif analitis. yaitu menggambarkan peraturan perundangan yang berlaku dikaitkan dengan teori – teori hukum dan praktik pelaksanaan hukum positif. penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode pendekatan yuridis-normatif, yaitu penelitian atau kajian ilmu hukum normatif, kegiatan untuk menjelaskan hukum tidak diperlukan dukungan sosial, sebab ilmu hukum normatif tidak mengenal data atau fakta sosial yang dikenal hanya bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Untuk menjelaskan hukum tersebut hanya digunakan konsep hukum dan langkah – langkah yang ditempuh adalah langkah normatif. Dengan cara menggunakan sumber hukum internasional yang dihubungkan dengan Sekunder untuk membahas permsalahan hukum Hasil dari Penelitian ini, kejahatan di laut sebenarnya ada dua jenis yaitu pembajakan dan perompakan. Pembajakan dilakukan di laut bebas dan perampokan dilakukan di laut teritorial. Pembajakan diatur dalam UNCLOS 1982 sedangkan untuk perompakan tidak ada peraturan khusus yang mengikat. Dalam mengatasi permasalahan ini Indonesia dan Filipina telah bekerja dengan baik mengikuti peraturan internasional. Indonesia, Filipina, dan Malaysia telah membuat deklarasi trilateral guna mengatasi permasalahan yang akan datang. Indonesia dan Filipina sebaiknya terus melanjutkan melakukan operasi pembebasan sandera yang dilakukan oleh Divisi 11 Angkatan Bersenjata Filipina yang didukung oleh Tim Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI melakukan operasi pembebasan sandera dan terus memberikan tekanan kepada para penyandera. Kata Kunci : Pembajakan, Perompakan, Perjanjian Internasional
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2018 |
Depositing User: | Lilis Atikah |
Date Deposited: | 05 Sep 2019 02:43 |
Last Modified: | 13 Sep 2019 05:52 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/42862 |
Actions (login required)
View Item |