Irsyad Ghufron Dipawinangun, 132030208 (2019) PERSEPSI MASYARAKAT INGGRIS PADA ISLAM DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERKEMBANGAN ISLAM DI INGGRIS. Skripsi(S1) thesis, PERPUSTAKAAN.
|
Text
Abstrak.pdf Download (101kB) | Preview |
|
|
Text
Bab-2.pdf Download (505kB) | Preview |
|
|
Text
Bab-1.pdf Download (237kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (126kB) | Preview |
|
|
Text
Cover.pdf Download (12kB) | Preview |
|
|
Text
Lembar Pengesahan.pdf Download (411kB) | Preview |
Abstract
Gerakan kebangkitan Islam kontemporer ingin membangkitan masa lalu tidak seperti yang di lakukan oleh aliran-aliran stagman dan konservatif dalam Kristen namun Islam menjadikan pembangkitan dengan melihat masa lalu sebagai penerang dan tuntunan masa depan. Masyarakat Islam di Inggris itu ada sejak abad 16. Adalah John Nelson yang menjadi muslim Inggris pertama yang berpindah keyakinan. Pada Tahun 1700, kelompok besar muslim pertama tiba di Inggris dari India. Tahun 1887, William Henry Quilliam seorang ahli hukum Liverpool beralih keyakinan ke agama Islam.Pada sensus 2015 terdapat sekitar 1,6 juta muslim yang hidup di Inggris. Ini merupakan minoritas agama terbesar di Inggris dan pada 2018 ini, populasi muslim di Inggris meningkat sampai 2 juta orang atau 3 persen dari seluruh penduduk Inggris. Sebagai acuan terhadap masalah penelitian dikemukakan dalam bentuk premis mayor, antara lain : Politik Internasional, Studi Kawasan dan Politik Luar Negeri. Sedangkan premis minornya, antara lain : Persepsi Inggris, Islam dan masyarakat Inggris. Kemudian penulis menarik hipotesis : “Terjadinya aksi terorisme bom di London merubah persepsi masyarakat Inggris pada Islam sebagai agama terorisme, namun secara perlahan perubahan masyarakat Inggris terhadap Islam mulai membaik, setelah adanya warga negara Inggris sendiri yang memeluk agama Islam dan adanya penerapan pendidikan multikultural”. Uji hipotesis menunjukkan bahwa secara historis, Islam dan Inggris telah menjalin hubungan baik sejak dahulu. Peradaban klasik Islam telah menunjukkan bahwa pada masa lalu, orang-orang Eropa termasuk Inggris didalamnya, dengan ras, agama, dan budaya yang berbeda-beda dapat tinggal bersama dan saling belajar dari satu-sama lain untuk menciptakan harmoni dunia. Di masa sekarang, masyarakat Inggris yang heterogen (multikultural) karena perbedaan budaya, agama, dan ras juga harus belajar hidup bersama untuk menciptakan harmoni yang lebih baik sebagaimana dicontohkan oleh masyarakat terdahulu.. Berdasarkan hipotesis dengan menggunakan metode penelitian dekritif analitis dan historis analitis penulis menarik kesimpulan bahwa, masyarakat Inggris yang idealis dan memiliki wawasan ke-Islam-an yang luas, mereka lebih berpandangan optimis dan positif terhadap perkembangan Islam yang memandang islam sebagai fenomena baru dalam percaturan politik internasional semata. Kata kunci : Islam dan persepsi masyarakat Inggris.
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2018 |
Depositing User: | mr yogi - |
Date Deposited: | 13 Mar 2019 06:21 |
Last Modified: | 13 Mar 2019 06:21 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/41567 |
Actions (login required)
View Item |