Najma Athifa Sofyan, 142030101 (2018) ANCAMAN SERANGAN CYBER DALAM KASUS PANAMA PAPERS DAN PENGARUHNYA TERHADAP STABILITAS POLITIK ISLANDIA. Skripsi(S1) thesis, PERPUSTAKAAN.
|
Text
6. Daftar Pustaka.pdf Download (466kB) | Preview |
|
|
Text
2. Lembar Pengesahan.pdf Download (82kB) | Preview |
|
|
Text
1. Cover Skripsi.pdf Download (27kB) | Preview |
|
|
Text
5. Skripsi Bab II.pdf Download (714kB) | Preview |
|
|
Text
3. Abstrak (3 Bahasa).pdf Download (281kB) | Preview |
|
|
Text
4. Skripsi Bab I.pdf Download (378kB) | Preview |
Abstract
Saat ini ketergantungan kita terhadap teknologi informasi telah meningkatkan kekhawatiran internasional akan keamanan informasi dan cyber dalam menghadapi serangan cyber yang bermotif politik, sosial dan agama. Panama Papers merupakan salah satu bentuk ancaman nyata dari serangan cyber. Karena serangan cyber dan kemampuan pertahanan terus berkembang dengan cepat, berbagai masalah yang terkait dengan kebijakan dan praktik dunia maya akan semakin meningkat dan akan memerlukan strategi keamanan nasional dan hubungan internasional yang komprehensif, salah satunya adalah negara Islandia. Setelah kebocoran Panama Papers, di negara tersebut terjadi protes baik dari lawan politik maupun dari masyarakat Islandia yang menuntut pengunduran Perdana Menteri negara tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan jawaban akan masalah yang diteliti yaitu untuk mengetahui dan menganalisa ancaman yang ditimbulkan oleh serangan cyber dari segi politik, keamanan, dan ekonomi dalam kasus Panama Papers. dalam penelitian ini yaitu stabilitas politik negara Islandia. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis metode kualitatif yaitu penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Selain itu penulis menggunakan metode historis analisis untuk menggambarkan peristiwa masa lampau agar dapat memahami peristiwa masa saat ini dan kemungkinan perkembangannya di masa mendatang. Panama Papers adalah kebocoran dari basis data firma hukum lepas pantai, Mossack Fonseca. Tax Havens memudahkan orang untuk menghindar dari membayar pajak kepada pemerintah mereka. Di antara para pemimpin nasional dengan kekayaan lepas pantai, salah satunya adalah perdana menteri Islandia, Sigmundur Davíð Gunnlaugsson. Setelah adanya Panama Papers, sejumlah anggota parlemen Islandia mengkritik peraturan yang ditetapkan oleh Perdana Menteri, dan masyarakat melakukan protes massa dengan menyerukan pemerintah untuk mengundurkan diri serta melakukan pemilihan baru. Kata Kunci: Serangan Cyber, Panama Papers, Stabilitas Politik Islandia
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2018 |
Depositing User: | Mr Iwan Ridwan Iwan |
Date Deposited: | 27 Sep 2018 02:51 |
Last Modified: | 27 Sep 2018 02:51 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/36950 |
Actions (login required)
View Item |