MUHAMMAD RIZKY AFDILLAH, 012030050 (2018) PERANAN IAEA DALAM MENANGANI MASALAH PROGRAM NUKLIR IRAN. Skripsi(S1) thesis, PERPUSTAKAAN.
Text
BAB II.doc Download (597kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.doc Download (37kB) |
|
Text
Abstract.doc Download (26kB) |
|
Text
COVER.doc Download (24kB) |
|
Text
LEMBAR PENGESAHAN N PERNYATAAN.doc Download (30kB) |
|
Text
bab I.doc Download (207kB) |
|
Text
ABSTRAK.doc Download (30kB) |
|
Text
Abstrak sunda.doc Download (30kB) |
Abstract
ABSTRAK Peningkatan harga semua bahan bakar fossil terjadi ketika cadangan-cadangan makin berkurang dan makin sulitnya sumber-sumber produksi. Nuklir dianggap menjadi sebuah solusi yang menjawab tantangan zaman akan kebutuhan energi saaat ini. Pembangkit tenaga nuklir telah terbukti dan mempunyai potensi paling besar dalam sumber-sumber daya yang menawarkan prospek jangka panjang untuk memenuhi meningkatnya kebutuhan energi dunia sambil tetap menjaga harga energi mendekati tingkat yang sekarang. Harga listrik nuklir tidak perlu bertambah secara signifikan dialami karena biaya-biaya bahan bakar adalah merupakan bagian yang paling kecil dari biaya total produksinya, terutama dalam reaktor cepat. Hal inilah yang dijadikan tujuan bagi Iran untuk dapat memenuhi kebutuhan energi dalam negerinya. Setelah sebelumnya banyak kerjasaman pembangunan reaktor nuklir di Iran yang terhenti ditengah jalan saat ini dengan adanya kontrak antara Rusia-Iran kedua belah pihak sepakat untuk membuat perjajian bahwa Rusia akan membangun reaktor nukir dan mendapatkan pasokan energi bagi negaranya dan juga bayaran sebesar US$ 800 juta hingga US$ 1 miliar, sedangkan Iran sendiri diuntungkan dengan adanya perluasan jaringan pembangkit listrik tenaga nuklir konvensional yang dapat menyediakan cadangan listrik bagi 66juta warga Iran, diharapkan pada tahun 2020 nanti reaktor nuklir yang dibangun dapat menghasilkan energi listrik sebesar 6000 MegaWatt. Amerika Serikat dan Uni Eropa beranggapan kerjasama antara Iran-Rusia ini bernuansa militer. Maka dilakukanlah provokasi oleh Amerika Serikat untuk dapat menggagalkan rencana pembagunan reaktor nuklir di Iran. Disinilah IAEA nerperan sebagai sebuah badan yang bertanggung jawab untuk dapat memberikan informasi yang memadai menyangkut penggunaan energi nuklir demi tujuan damai dan dapan meredakan krisis nuklir yang terjadi di Iran. IAEA memiliki dua fungsi didalamnya, yaitu fungsi kerjasama untuk mengembangkan penggunaan energi atom demi kepentingan masyarakat dunia secara luas dan yang kedua adalah fungsi sebagai badan pengawas agar materi atom yang diberikan atau didapatkan didak dipergunakan untuk kepentingan militer. Fungsi kedua inilah yang ditekankan dan dilaksanakan dalam departemen “safeguards” dengan cara melaksanakan kegiatan pengawasan dan inspeksi untuk meneliti material nuklir. Iran yang bersedia untuk melakukan negosiasi dan nersikap terbuka pada IAEA mengenai progran nuklirnya, sikap konfrontatif Amerika Serikat dan Uni Eropa berkurang. Peranan IAEA sebagai penengah untuk meredakan reaksi dari Amerika Serikat dan Uni Eropa terbukti, dengan begitu Iran dapat melanjutkan progran nuklirnya untuk kepentingan sipil dan bukan demi kepentingan militer. Kata kunci: Peran IAEA, Program Nuklir Iran
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2018 |
Depositing User: | Mr Iwan Ridwan Iwan |
Date Deposited: | 21 Aug 2018 02:46 |
Last Modified: | 21 Aug 2018 02:46 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/35577 |
Actions (login required)
View Item |