PELANGGARAN HUKUM PERANG OLEH AMERIKA SERIKAT DALAM KASUS PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA (HAM) DI PENJARA ABU GHURAIB

Ahmad Hajar Haetami, NIM 022030247 (2018) PELANGGARAN HUKUM PERANG OLEH AMERIKA SERIKAT DALAM KASUS PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA (HAM) DI PENJARA ABU GHURAIB. Skripsi(S1) thesis, PERPUSTAKAAN.

[img] Text
BAB I.doc

Download (259kB)
[img] Text
LEMBAR PENGESAHAN.doc

Download (22kB)
[img] Text
BAB II.doc

Download (124kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.doc

Download (61kB)
[img] Text
Abstrak English.doc

Download (25kB)
[img] Text
Abstrak Sunda.doc

Download (27kB)
[img] Text
Abstrak.doc

Download (28kB)
[img] Text
Cover SKRIPSI.doc

Download (44kB)

Abstract

Kebijakan Amerika Serikat ketika menyerang Afganistan pada 7 oktober tahun 2001 dengan apa yang mereka klaim sebagai Operasi Kebebasan yang Terus Bertahan. Banyak sekali bom yang meledak pada saat itu, banyak orang yang sudah terbunuh, dan targetnya adalah Kota Kabul. Kenyataannya sangatlah hipokrit. Terdapat ledakan di Desa Uruzgan dengan adanya pesta pernikahan yang menewaskan 120 orang termasuk pengantin pria dan wanita. Juga tewasnya pasukan koalisi Amerika Serikat dengan Operasi Annaconda. Dengan dalih menuduh Osama bin Ladin sebagai gembong teroris dan untuk menyerang jaringannya ternyata masih belum ditemukan sampai sekarang. Kemudian invasi Amerika Serikat ke Irak pada 19 Maret 2003 juga sebagai dalih Amerika Serikat untuk memusnahkan senjata pemusnah massal yang dimiliki dan dikembangkan oleh Irak. Nyatanya sampai saat ini masih belum ditemukan senjata yang berbahaya, mematikan, dan meracuni tersebut. Yang ada korban yang meninggal ribuan dan bahkan ratusan ribu jiwa warga sipil Irak tewas berserta prajuritnya. Sebetulnya Irak sudah mengikuti resolusi PBB nomor 1441 yang isinya untuk melucuti senjata yang dianggap membahayakan tersebut. Ternyata malah sebaliknya banyak sekali kebohongan di sana. Adanya skandal tahanan Irak oleh militer Amerika Serikat di Abu Ghuraib. Penyiksaan, pelecehan seksual, bahkan diskriminasi ras. Yang mengobarkan kemarahan dunia internasional dan juga masyarakat Amerika Serikat. Juga dengan adanya distorsi-distorsi fakta mengenai invasi Amerika Serikat ke Afganistan dan Irak yang sebenarnya harus dikaji lebih detail. Telah kita ketahui bahwa negara yang terkenal dengan banyak menyerang negara lain tanpa menghiraukan negara lain sudah meremehkan Hak Asasi Manusia (HAM). Karena Amerika Serikat sudah mengatakan bahwa tujuannya Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM) untuk membuat keduanya lebih tinggi dari sistem yang lainnya. Inilah kontradiksinya Demokrasi, dari tahun 2001 sampai tahun 2007 tahun sekarang, seperti Afganistan dan Irak keduanya juga diserang oleh militer Amerika Serikat. Terlalu banyak ketimpangan yang ada di sana, terlalu banyak korban yang ada di sana. Ketika militer Amerika Serikat memberikan hukumannya mereka sangat meremehkan para tahanan penjara yang khususnya berada di Abu Ghuraib Irak dan itu tidak adil. Bisa dibayangkan, pada saat Amerika Serikat menyatakan negaranya akan menjadi pemerintahannya yang baik dengan adanya Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM) akan tetapi, kenyataannya pada saat militer Amerika Serikat menyerang Afganistan dan Irak mereka tidak menghiraukan warga sipil, mereka membunuhnya, mereka menyakiti orang yang tidak bersalah. Pada dasarnya Amerika Serikat sudah melanggar Hukum Perang dan Hak Asasi Manusia. Kata Kunci: Hukum Perang, Hak Asasi Manusia.

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2018
Depositing User: Mr Iwan Ridwan Iwan
Date Deposited: 15 Aug 2018 07:21
Last Modified: 15 Aug 2018 07:21
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/35460

Actions (login required)

View Item View Item