: Yahdi Mifta huddin, 131000158 (2018) PENGGUNAAN LIE DETECTOR SEBAGAI ALAT PENDUKUNG DALAM PENGUNGKAPAN PERKARA PIDANA PADA TAHAP PENYIDIKAN DIHUBUNGKAN DENGAN UU NO. 8 TAHUN 1981 TENTANG KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Hukum Unpas.
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (258kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (173kB) | Preview |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (274kB) |
||
|
Text
BAB 3.pdf Download (227kB) | Preview |
|
|
Text
COVER.pdf Download (41kB) | Preview |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (92kB) |
||
|
Text
BAB 1.pdf Download (338kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 2.pdf Download (254kB) | Preview |
Abstract
Perkembangan teknologi memberikan manfaat di dalam proses penyidikan suatu tindak pidana, saat ini pemeriksaan tindak pidana bersifat scientific investigation, yaitu penggunaan peralatan-peralatan modern yang mendukung penyidikan. Salah satu proses penyidikan yang bersifat scientific investigation tersebut yaitu penggunaan lie detector di dalam proses penyidikan untuk membantu menemukan kebenaran materiil. Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah apa pentingnya penggunaan lie detector pada tahap penyidikan, apakah keterangan yang dihasilkan pada saat pemeriksaan lie detector bisa dijadikan sebagai alat bukti di tingkat penyidikan, serta apakah penggunaan lie detector diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. Penulisan skripsi ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dan metode deskriptif analitis. Metode yuridis normatif dilakukan dengan meneliti data sekunder berupa bahan primer yang ditunjang dengan wawancara dengan penyidik lie detector dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri. Penelitian deskriptif analitis dilakukan dengan tahap pengumpulan data berupa studi kepustakaan dan studi lapangan. Pentingnya penggunaan lie detector pada tahap penyidikan yaitu sebagai alat pendukung untuk membantu menguatkan alat bukti keterangan saksi dalam rangka penyidikan yang bersifat scientific investigation, hal tersebut dilakukan terhadap penyidikan perkara-perkara sulit, dimana penyidik kesulitan untuk mengungkapkan alat bukti. Penggunaan lie detector sebagai sarana bagi penyidik untuk menggali serta menghubungkan keterangan-keterangan saksi melalui persesuaian alat bukti, sehingga memperoleh alat bukti yang jelas untuk membantu proses penyidikan. Keterangan yang dihasilkan pada saat pemeriksaan lie detector dapat dijadikan sebagai alat bukti di tingkat penyidikan karena bisa dikategorikan alat bukti petunjuk, alat bukti keterangan ahli serta alat bukti surat yang berupa salinan data (data recording) dari hasil tes pengujian lie detector. Lie detector pada hal ini dapat dikatakan sebagai alat bukti petunjuk yang sah menurut hukum acara yang berlaku di Indonesia apabila hasil dari pemeriksaan atas keabsahan dari tes lie detector diberikan oleh seorang ahli atau keterangan ahli, yang dalam hal ini yaitu ahli laboratorium forensik komputer. Kata Kunci : Alat Bukti, Lie Detector
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2018 |
Depositing User: | Lilis Atikah |
Date Deposited: | 26 Feb 2018 03:33 |
Last Modified: | 26 Feb 2018 03:33 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/33579 |
Actions (login required)
View Item |