Nadia Rizkyanti, 131000166 (2017) ANALISIS YURIDIS TENTANG WANPRESTASI NAZHIR TERHADAP HARTA WAKAF BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO.41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Hukum Unpas.
|
Text
G. BAB 2.pdf Download (209kB) | Preview |
|
|
Text
H. BAB 3.pdf Download (201kB) | Preview |
|
Text
I. BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (147kB) |
||
|
Text
A.COVER.pdf Download (34kB) | Preview |
|
Text
J. BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (74kB) |
||
|
Text
K. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (106kB) | Preview |
|
|
Text
D. DAFTAR ISI.pdf Download (65kB) | Preview |
|
|
Text
F. BAB 1.pdf Download (287kB) | Preview |
Abstract
Dalam pranata Islam, pengelolaan harta atau benda wakaf diserahkan kepada badan hukum atau perseorangan yang disebut nazhir. Kesejahteraan sosial masyarakat yang diharapkan tidak dapat terealisasikan secara optimal bila nazhir tidak menjalankan tugasnya secara maksimal, banyak terjadi kasus-kasus wanprestasi oleh nazhir. Nazhir yang diberi tugas untuk mengelola harta benda wakaf tersebut tidak amanah. Minimnya pengetahuan nazhir tentang pengelolaan harta benda wakaf tersebut menjadi salah satu penyebabnya. Maka dari itu lembaga hukum Islam, seperti Badan Wakaf Indonesia (BWI) sangat berperan penting untuk melahirkan para nazhir yang profesional. Identifikasi masalah terdiri dari, bagaimana peranan Nazhir dan Wakif berdasarkan Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf?, bagaimana wanprestasi Nazhir terhadap harta benda wakaf berdasarkan Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf?, dan bagaimana penyelesaian hukum wanprestasi Nazhir terhadap harta benda wakaf berdasarkan Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf?. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif analitis yang menggambarkan fakta berupa data dan realita, metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yuridis normatif, yaitu penelitian hukum dengan menggunakan pendekatan undang-undang yang dilakukan dengan menelaah undang-undang terkait, tahap penelitian menggunakan studi kepustakaan, alat pengumpul data dengan studi kepustakaan dan wawancara, analisis data dilakukan secara yuridis kualitatif. Hasil dari penelitian ini bahwa peranan nazhir mengamankan seluruh kekayaan wakaf, baik pada tingkat pusat maupun daerah berdasarkan Pasal 11 , Undang-undang No.41 Tahun 2004 tentang Wakaf. Peranan wakif diatur dalam Pasal 23 ayat (1) Undang-undang No.41 Tahun 2004 tentang Wakaf bahwa penetapan harta benda wakaf sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 dilakukan oleh wakif pada pelaksanaan ikrar wakaf, dapat disimpulkan bahwa peran wakif sangatlah penting didalam perwakafan karena harus menunjuk seorang nazhir yang profesional agar dapat mengelola harta bendanya sesuai dengan peruntukannya. Kemudian bentuk Wanprestasi nazhir terhadap harta wakaf berdasarkan Undang-undang No.41 Tahun 2004 tentang Wakaf terdapat dalam Pasal Pasal 4 dan Pasal 67 ayat (1) sampai dengan ayat (3). Penyelesaian Wanprestasi nazhir terhadap harta benda wakaf dengan cara bermusyawarah, penyelesaian secara pengadilan dan juga menggangti hal atas kerugian, diatur dalam Pasal 62 dan 67 Undang-undang No.41 Tahun 2004 tentang Wakaf. Kata Kunci : Wakaf, Nazhir, Wanprestasi, Penyelesaian Sengketa
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2018 |
Depositing User: | Lilis Atikah |
Date Deposited: | 19 Feb 2018 03:17 |
Last Modified: | 19 Feb 2018 03:17 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/33120 |
Actions (login required)
View Item |