ANNISA NOVANTRI, 133050029 and Yonik Meilawati Yustiani, Ds and Sri Wahyuni, DS (2018) LAJU DEOKSIGENASI DAN PARAMETER KUALITAS AIR YANG MEMPENGARUHI SELF PURIFICATION SUNGAI CIKAPUNDUNG. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Teknik.
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (262kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (85kB) | Preview |
|
|
Text
COVER.pdf Download (168kB) | Preview |
Abstract
Keadaan lingkungan serta ekosistem Sungai Cikapundung terutama yang melewati Kota Bandung pada saat ini, sudah sangat mengkhawatirkan. Hal tersebut disebabkan oleh saluran pembuangan warga sekitar Sungai Cikapundung yang langsung mengarah ke sungai. Proses deoksigenasi merupakan proses penting dalam upaya sungai melakukan self purification. Laju deoksigenasi berperan penting terhadap cepat atau lambatnya proses self purification yang terjadi pada sungai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kondisi parameter fisika dan kimia yang mempengaruhi proses deoksigenasi di Sungai Cikapundung serta mengetahui nilai koefisien laju deoksigenasi dan BOD ultimate Sungai Cikapundung dengan menggunakan beberapa metode dan menentukan hasil metode yang terbaik. Pengambilan sampel dilakukan pada tiga titik lokasi yang dianggap dapat mewakili kondisi sungai. Metode analisis laboratorium yang digunakan dalam perhitungan laju deoksigenasi dan BOD ultimate yaitu menggunakan Metode Slope, Metode Least Square dan Metode Momen, serta rumus empiris. Hasil perhitungan menunjukan bahwa nilai rentang laju deoksigenasi (K1 ) pada Sungai Cikapundung pada metode Slope/Thomas memiliki nilai rentang laju deoksigenasi berkisar antara 0,09 hingga 0,17 per hari, metode Least Square memiliki nilai rentang laju deoksigenasi berkisar antara 0,05 hingga 0,16 per hari dan metode Momen memiliki nilai rentang laju deoksigenasi berkisar antara 0,02 hingga 0,04 per hari. Untuk nilai rentang laju deoksigenasi (K1 ) dengan menggunakan rumus empiris pada Sungai Cikapundung memiliki nilai yang lebih besar berkisar antara 0,52 hingga 0,66 per hari. Nilai rentang BOD Ultimate untuk metode Slope/Thomas berkisar antara 13,41 hingga 33,49 mg/L, untuk metode Least Square berkisar antara 18,06 hingga 61,21 mg/L dan metode Momen 26,82 hingga 37,20 mg/L. Dari hasil penelitian metode terbaik yang digunakan adalah Metode Slope karena Metode Slope memiliki selisih terkecil antara BOD ultimate dengan BOD5 dibandingkan dengan metode lainnya. Kata Kunci: Laju Deoksigenasi, Metode Least Square, Metode Momen, Metode Slope, Sungai Cikapundung
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Lingkungan 2018 |
Depositing User: | Users 5 not found. |
Date Deposited: | 02 Feb 2018 08:11 |
Last Modified: | 17 Apr 2023 02:08 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/32850 |
Actions (login required)
View Item |