Lilis Haryati, Alumni and Firmansyah, Dosen PWK Unpas and Oki Oktariadi, ds (2011) Identifikasi Resiko Bencana Letusan Gunung Api Galunggung Dan Upaya Arahan Mitigasi Bencana Di Kabupaten Tasikmalaya. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Teknik Unpas.
|
Text
06_Bab VI Kesimpulan dan Rekomendasi.pdf Download (37kB) | Preview |
|
|
Text
02_BAB II TA Mitigasi.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
03_Bab III gambaran umum.pdf Download (923kB) | Preview |
|
|
Text
01_Bab I TA Mitigasi.pdf Download (350kB) | Preview |
|
|
Text
04_Bab IV kajian analisis bencana.pdf Download (298kB) | Preview |
|
|
Text
05_Bab V Arahan Mitigasi Bencana.pdf Download (46kB) | Preview |
Abstract
Faktor-faktor utama risiko bahaya letusan Gunungapi Galunggung adalah Faktor Bahaya: memiliki sub-faktor yaitu bahaya letusan gunungapi (dengan indikatornya Kawasan rawan terhadap hujan abu dan kemungkinan terhadap lontaran batu (pijar), Kawasan rawan terhadap lontaran batu (pijar) dan Hujan abu lebat, Kawasan potensi terlanda lahar/ banjir dan kemungkinan dapat terkena perluasan awan panas dan lahar letusan, Kawasan potensi terlanda awan panas aliran lava dan aliran lahar) dan terdapat sub faktor bahaya gempa vulkanik (dengan indikatornya kawasan gempa vulkanik). Faktor Kerentanan, dengan sub faktor yaitu fisik (dengan indikator sebaran kawasan permukiman, sebaran kawasan pertanian, sebaran kawasan non-pertanian), sub faktor sosial kependudukan (dengan indikator laju pertumbuhan penduduk, kepadatan penduduk, presentase penduduk usia lanjut dan balita, wanita dan penyandang cacat dan tingkat kemiskinan), sub faktor ekonomi (dengan indikatornya pekerja di bidang pertanian, pekerja di bidang non-pertanian, dan tingkat pendapatan perkapita). Dan Faktor Ketahanan, terdiri atas Ketahanan sumber daya (rasio pelayanan kesehatan dan fasilitas kesehatan terhadap jumlah penduduk serta rasio jumlah prasarana air bersih terhadap jumlah penduduk), dan ketahanan mobilitas penduduk (rasio panjang jalan dan sarana angkutan terhadap jumlah penduduk). Berdasarkan hasil analisis tingkat risiko bahaya letusan Gunungapi Galunggung yang dianalisis dari faktor bahaya, kerentanan maupun ketahanannya maka didapatkan lima kecamatan dengan tingkat risiko tinggi yaitu Kecamatan Leuwisari, Padakembang, Cisayong, Sariwangi dan Sukaratu, hal ini menandakan bahwa tingkat risiko di kecamatan ini sangatlah tinggi untuk itu perlunya kewaspadaan dari setiap penduduknya. Untuk wilayah yang memiliki tingkat risiko sedang berada di Kecamatan Singaparna dan Kecamatan Sukarame, walaupun tingkat risikonya sedang akan tetapi perlu waspada akan bahaya letusan gunungapi yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Sedangkan untuk nilai baku rendah 0,68 - 4,26, berada di kecamatan Kecamatan Cibalong, Kecamatan Jatiwaras, Kecamatan Mangunreja, Kecamatan Cigalontang, Kecamatan Sukahening, Kecamatan Tanjungjaya, Kecamatan Sukaraja, hal ini menunjukkan bahwa tingkat risiko di kecamatan-kecamatan ini relatif rendah namun tetap memimiliki tingkat kerentanan dan ketahan yang kurang dan karena telah masuk kedalam wilayah deliniasi kawasan bencana letusan gunungapi, maka perlu lebih diperhatikan mengenai tingkat kerentanan yang tinggi dan tingkat ketahanan yang kurang, sehingga dapat menekan tingkat bahaya dari letusan Gunungapi Galunggung. Untuk mengurangi risiko bahaya letusan Gunungapi Galunggung maka diperlukannya arahan-arahan mitigasi bencana yang dilakukan untuk dalam pencegahan dan pengendalian dalam meminilisasikan kerugian dan kerusakan yang ditimbulkan dari bahaya letusan Gunungapi Galunggung. Adapun upaya mengurangi risiko bahaya letusan gunungapi di Kabupaten Tasikmalaya yaitu mengurangi tingkat bahaya dan kerentanannya dan menaikkan tingkat ketahanannya.
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Planologi 2011 |
Depositing User: | Irwan Kustiawan |
Date Deposited: | 24 Nov 2017 02:58 |
Last Modified: | 24 Nov 2017 02:58 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/32146 |
Actions (login required)
View Item |