Chalida, Alumni and Lili Mulyatna, DS and Evi Afiatun, Ds (2008) PENGOLAHAN LIMBAH CAIR AKTIVITAS PENYABLONAN MENGGUNAKAN METODE ELEKTROKOAGULASI. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Teknik Unpas.
Text
BAB III (ELEKTROKOAGULASI).doc Download (275kB) |
|
Text
BAB V KESIMPULAN.doc Download (60kB) |
|
Text
BAB IV (ELEKTROKOAGULASI).doc Download (2MB) |
|
Text
COVER TA (ELEKTROKOAGULASI).doc Download (34kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA TA.doc Download (53kB) |
|
Text
DAFTAR ISI TA.doc Download (138kB) |
|
Text
ABSTRAK TA.doc Download (27kB) |
|
Text
BAB I (ELEKTROKOAGULASI).doc Download (55kB) |
|
Text
BAB II (ELEKTROKOAGULASI).doc Download (1MB) |
Abstract
Umumnya limbah cair yang dihasilkan dari usaha sablon berwarna pekat dan berbau. Limbah cair sablon jika dibuang langsung ke badan air menjadi berwarna dan turbiditas (kekeruhan) pada badan air penerima meningkat. Akibatnya menghambat proses fotosintesis dan menyebabkan menurunnya kualitas habitat di perairan. Oleh sebab itu perlu dilakukan upaya-upaya pengelolaan limbah tersebut. Salah satunya dengan elektrokoagulasi. Elektrokoagulasi adalah proses koagulasi tanpa pembubuhan koagulan atau bahan kimia tetapi menggunakan tenaga listrik. Ke dalam air limbah sablon dimasukan elektroda, pada penelitian kali ini digunakan elektroda jenis aluminium yang disusun paralel dalam satu bak dan dialiri arus listrik searah. Dengan adanya arus listrik tersebut, maka elektroda aluminium tersebut sedikit demi sedikit akan larut dalam air membentuk ion Al3+ pada anoda dan pada katoda terbentuk senyawa Al(OH)3 dan terjadi pengikatan ion-ion logam yang ada, akibatnya terjadi presipitat dari limbah sablon. Elektrokoagulasi dengan menggunakan (10 buah dan 4 buah) plat aluminium sebagai elektroda, variasi jarak elektroda (2 cm dan 5 cm), variasi tegangan listrik (5; 7; 9; 11; 13 Volt), dan variasi waktu detensi (10; 20; 30) menit pada pH awal 7,56, dimana elektrokoagulasi bekerja secara efektif pada 10 buah plat dengan jarak 2 cm dengan tegangan listrik optimum 13 Volt, besar penyisihan kekeruhan 98,21%, nilai TSS sebesar 7308 mg/l dengan waktu detensi 30 menit, dan pH akhir 8,84. Dilakukan perbandingan antara elektrokoagulasi dan jar tes. Metoda jar tes dengan variasi dosis Al2(SO4)3 atau tawas yaitu : 25; 30; 35; 40; 45; dan 50 gr/l pengadukan cepat (flash mix) 100 rpm selama 1 menit dan pengadukan lambat (slow mix) 60 rpm selama 10 menit. Besar penyisihan kekeruhan 96,74%, nilai TSS sebesar 6244 mg/l dan pH akhir 6,72 pada dosis optimum 40 gr/l. Biaya pengolahan untuk metode elektrokoagulasi sebesar Rp 181.887,00- (perbulan) dan metoda jar tes sebesar Rp 12.501,00- (perbulan).
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Lingkungan 2008 |
Depositing User: | Dewi Ayu Larassati |
Date Deposited: | 22 Nov 2017 03:00 |
Last Modified: | 22 Nov 2017 03:00 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/31822 |
Actions (login required)
View Item |