Winda Agnitasari, 091000398 (2017) TINJAUAN YURIDIS VIKTIMOLOGIS MENGENAI SISWI SMA KORBAN PERKOSAAN YANG DIKELUARKAN DARI SEKOLAH KARENA HAMIL DIHUBUNGKAN DENGAN UU NO 35 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UU NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Hukum Unpas.
|
Text
BAB III.pdf Download (274kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (300kB) | Preview |
|
|
Text
COVER.pdf Download (66kB) | Preview |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (155kB) |
||
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (68kB) |
||
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (91kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (353kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (175kB) | Preview |
Abstract
Kehamilan yang terjadi pada siswi SMA akibat perkosaan tidak hanya menggangu kejiwaan dan kehidupan sosialnya tetapi juga merusak masa depannya. kehamilan tersebut menimbulkan stigma dan diskriminasi dari masyarakat terutama dalam hal pendidikan, akibat kehamilan tersebut banyak sekolah yang memilih untuk mengeluarkan siswinya dari sekolah dengan alasan mencoreng nama baik atau membawa aib sekolah. Oleh karena itu siswi SMA korban perkosaan yang dikeluarkkan dari sekolah karena hamil menjadi suatu hal yang penting untuk diperhatikan dalam memenuhi hak anak. Pada hakekatnya perlindungan terhadap anak diatur dalam Undang-Undang No. 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : Siapa yang berkewajiban memberikan perlindungan hukum bagi siswi SMA korban perkosaan yang dikeluarkan dari sekolah karena hamil menurut UU No. 35 tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak? Bagaimana bentuk perlindungan hukum bagi siswi SMA korban perkosaan yang dikeluarkan dari sekolah karena hamil menurut UU No.35 tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak? Upaya apa yang harus dilakukan pemerintah agar UU No.35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dapat ditempuh bagi Siswi SMA korban perkosaan supaya tidak dikeluarkan dari sekolah? Metode penelitian yang digunakan adalah spesifikasi penelitian bersifat deskriptif-analitis dengan metode pendekatan yuridis-normatif. Tahapan dalam penelitian ini adalah berupa studi kepustakaan dan studi lapangan. Studi kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis bahan-bahan hukum sedangkan studi lapangan dilakukan dengan mengadakan wawancara tidak terstruktur dengan subyek terkait, metode analisis data dilakukan secara yuridis-kualitatif Berdasarkan data yang diperoleh dan analisis secara kualitatif didapatkan kesimpulan bahwa menurut Pasal 59 UU No 35 tahun 2014 Negara berkewajiban melakukan peran aktif dalam upaya perlindungan bagi siswi SMA korban perkosaan yang dikeluarkan dari sekolah karena hamil dengan memperhatikan 4 (empat) prinsip dasar, yaitu non-diskriminatif, asas kepentingan yang terbaik buat, asas hak untuk dan asas penghargaan bagi anak berkaitan dengan menjamin hak bagi anak. Bentuk perlindungan hukum bagi siswi hamil adalah dengan mengeluarkan kebijakan nasional bagi siswi hamil untuk tetap mengikuti pelajaran disekolah dan memberikan periode cuti bersalin bagi siswi hamil. Upaya yang harus dilakukan pemerintah bagi siswi SMA korban perkosaan yang dikeluarkan dari sekolah karena hamil melalui kegiatan sosialisasi mengenai UU No 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan Nasional. Kata Kunci : Korban Perkosaan, Anak, Perlindungan Hukum
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2017 |
Depositing User: | Lilis Atikah |
Date Deposited: | 30 Oct 2017 06:40 |
Last Modified: | 30 Oct 2017 06:40 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/31675 |
Actions (login required)
View Item |