Moch. Rizki Perdana, 101000270 (2017) KAJIAN YURIDIS TINDAK PIDANA KEKERASAN OLEH APARAT PENEGAK HUKUM TERHADAP KORBAN MENGAKIBATKAN LUKA LUKA DAN MATI DI HUBUNGKAN DENGAN PUTUSAN PENGADILAN NOMOR : 939/PID.B/2009/PN. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Hukum Unpas.
Text
I. BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (177kB) |
||
|
Text
A. COVER.pdf Download (96kB) | Preview |
|
|
Text
G. BAB 2.pdf Download (357kB) | Preview |
|
|
Text
H. BAB 3.pdf Download (200kB) | Preview |
|
Text
J. BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (166kB) |
||
|
Text
K. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (191kB) | Preview |
|
|
Text
D. DAFTAR ISI.pdf Download (161kB) | Preview |
|
|
Text
F. BAB 1.pdf Download (291kB) | Preview |
Abstract
Seorang anggota Polisi tahu mana yang harus dilakukan dalam situasi dan kondisi dirinya merasa terancam, akan tetapi masih banyak kasus kurang baik dari tubuh POLRI salah satunya sifat arogan dari seseorang oknum anggota Polisi yang melakukan tindak pidana kekerasan penganiayaan terhadap anggota TNI hingga meninggal dunia dan oknum anggota Polisi tersebut mendapat putusan pengadilan satu tahun penjara. Tujuan penulis disini akan mengkaji Tindak Pidana Kekerasan Dilakukan Aparat Penegak Hukum Terhadap Korban Mengakibatkan Luka Luka Dan Mati. Berdasarkan latar belakang pemilihan judul yang di angkat maka permasalahan yang dapat di indentifikasikan sebagai berikut : Apakah hukuman terhadap oknum anggota Polisi tersebut sudah cukup. Apakah yang menjadi penyebab terjadinya perkelahian oknum anggota Polisi dengan anggota TNI, dan upaya apa agar tidak terjadi perkelahian lagi serta bagaimana jika putusan pengadilan tidak adil di mata keluarga korban. Metode penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis deskriptif dan yuridis Sosiologis, spesifikasi penelitian dengan cara deskriftif analisis serta jenis data dan sumber data yang di pergunakan adalah studi kepustakaan dan penelitian lapangan, deskriftif analitis yaitu menggambarkan secara menyeluruh dan sistematis tentang tindak pidana kekerasan oleh aparat penegak hukum terhadap korban mengakibatkan luka luka dan mati di hubungkan dengan putusan pengadilan nomor : 939/PID.B/2009/PN.BB. Hasil dari penelitian disimpulkan bahwa pada hakikatnya seorang oknum anggota Polisi yang melakukan tindak pidana penganiayaan hingga meninggal dunia yang mendapat putusan hakim satu tahun penjara sudah melalui proses persidangan dan menghasilkan putusan yang tidak tepat dikarenakan ancaman hukuman yang diterima oknum anggota Polisi tersebut seharusnya lebih tinggi sesuai KUHP. Diperlukan pembenahan di tubuh POLRI dalam sistem pendidikan agar tidak adanya seorang oknum anggota Polisi yang emosional dan arogan yang bisa merugikan nama baik Kepolisian. Wajibnya seorang aparat penegak hukum harus menjadi mitra masyarakat , menghargai, melindungi, dan memberi contoh yang baik kepada masyarakat akan terciptanya kondisi yang aman, harmonis dan damai. Kata Kunci : Tindak Pidana Kekeresan, Aparat Penegak Hukum, Putusan Pengadilan
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2017 |
Depositing User: | Lilis Atikah |
Date Deposited: | 30 Oct 2017 03:34 |
Last Modified: | 30 Oct 2017 03:34 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/31658 |
Actions (login required)
View Item |