Ghea Puspita Nuralfisyah, 131000087 (2017) PEMBATALAN PERKAWINAN KARENA MASIH TERIKAT PERKAWINAN DENGAN ISTRI PERTAMA YANG DILAKUKAN OLEH TN. SY DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Hukum Universitas Pasundan.
|
Text
H. BAB III.pdf Download (256kB) | Preview |
|
Text
I. BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (359kB) |
||
|
Text
G. BAB II.pdf Download (534kB) | Preview |
|
|
Text
A. COVER.pdf Download (18kB) | Preview |
|
|
Text
F. BAB I.pdf Download (504kB) | Preview |
|
|
Text
D. DAFTAR ISI.pdf Download (94kB) | Preview |
|
Text
J. BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (93kB) |
||
|
Text
K. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (97kB) | Preview |
Abstract
Suatu perkawinan adalah sah baik menurut hukum agama maupun hukum negara bilamana dilakukan dengan memenuhi segala rukun dan syaratnya serta tidak melanggar larangan perkawinan. Salah satu alasan perkawinan menjadi batal adalah adanya suatu perkawinan rangkap dimana seorang suami masih terikat perkawinan dengan istri sebelumnya. Hal tersebut melanggar salah satu syarat untuk melansungkanya suatu perkawinan. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai bagaimana Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam mengatur tentang pembatalan perkawinan yang masih terikat perkawinan dengan istri pertama, bagaimana terjadinya pembatalan perkawinan karena masih terikat dengan istri pertama yang dilakukan oleh Tn. SY (Putusan Perkara Nomor 4543/Pdt.G/2016/PA.Cmi), serta bagaimana perlindungan hukum terhadap istri kedua yang perkawinannya dibatalkan. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan karya ilmiah ini adalah Deskriptif Analitis, dengan metode pendekatan Yuridis Normatif. Data yang dipergunakan adalah data primer, sekunder, dan tersier terkait pembatalan perkawinan yang diperoleh dari penelitian kepustakaan, dan penelitian lapangan untuk memperoleh data sebagai pendukung data primer, dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan wawancara, selanjutnya dianalis dengan menggunakan metode Yuridis Kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa pembatalan perkawinan merupakan pembatalan hubungan suami istri sesudah di langsungkannya akad nikah sebagaimana dalam Pasal 22 dan 24 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Pasal 71 Kompilasi Hukum Islam. Permohonan pembatalan perkawinan dikarenakan suami masih terikat perkawinan lain (istri pertama) dapat dilakukan oleh istri pertama di Pegadilan Agama di wilayah hukum tempat ia tinggal, dalam hal ini di Pengadilan Agama Cimahi. Suatu perkawinan yang dibatalkan oleh hakim memiliki akibat hukum. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan di dalam Undang-undang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam yang bertujuan untuk memberikan perlindungan hukum, dalam hal ini khususnya terhadap istri yang perkawinannya dibatalkan (istri kedua). Kata Kunci :Perkawinan, Pembatalan Perkawinan, Terikat Perkawinan Lain
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2017 |
Depositing User: | Lilis Atikah |
Date Deposited: | 13 Oct 2017 07:28 |
Last Modified: | 13 Oct 2017 07:28 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/30652 |
Actions (login required)
View Item |